Find Us On Social Media :

Heboh Soal Pelajaran Menyebut 'Pak Ganjar Tidak Bersyukur dan Tidak Pernah Salat', Ferdinand Hutahaen: Pola Propogada yang Jahat...

Penggunaan nama Pak Ganjar dalam soal

GridHot.ID - Media sosial sempat dikejutkan dengan beredarnya beredarnya foto soal ujian sekolah yang menyebutkan nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Mega.

Melansir Kompas.com, ada dua soal ujian dengan jawaban pilihan ganda.

Pada soal pertama, disebutkan bahwa Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta tak menggunakan jabatan untuk memperkaya diri, melainkan untuk menolong rakyat.

Siswa diminta menjawab sifat apa yang ditunjukkan oleh Anies itu.

Lalu pada soal lainnya, disebutkan bahwa Anies kerap diejek Mega, namun Anies tak pernah marah.

Baca Juga: Unggah Momen Vaksinasi Pertamanya di Medsos, Sosok Crazy Rich Indonesia Ini Diprotes Netizen, Wakil Walikota Jakbar: Helena Lim Masuk Prioritas karena Miliki Apotik

Setalah beberapa waktu, media sosial lagi-lagi dikejutkan dengan hal serupa.

Melansir unggahan di akun Twitter @qzitz, tampak soal yang mencatut nama Pak Ganjar.

Soal tersebut diketahui termuat dalam buku pendamping pelajaran yang berjudul Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.

Baca Juga: Berseragam PNS Namun Berpenampilan Bak Boneka Barbie, Ini Sosok Yuni Jasmine, Pegawai Pemprov Lampung yang Lagi Viral

Berikut uraian soalnya.

Meskipun sudah mendapatkan rezeki yang banyak, Pak Ganjar tidak pernah bersyukur. Sebagai orang Islam, ia pun tidak pernah melaksanakan salat. Pak Ganjar termasuk orang yang....

a. Beruntung

b. Beriman

c. Bangkrut

d. Rugi

Akun Twitter @qzitz tampak mempermasalahkan penggunaan nama Pak Ganjar dalam dalam soal itu.

Baca Juga: Mendadak Tulis Soal Perselingkuhan, Aufar Hutapea Diduga Saling Sindir dengan Olla Ramlan di Media Sosial, Netizen: Kok Nyalahin Bininya?

"Coba liat soal nomor 9 itu, khan ban*k* banget nih Tiga Serangkai.. Mbok yo yang sopan dikit kalo kasih contoh perumpamaan nama orang itu," tulisnya seraya mengadu ke sejumlah akun @Dennysiregar7 @permadiaktivis1 @FerdinandHaean3, dilihat Wartakotalive.com pada Senin (8/2/2021).

Ia menyebut, buku tersebut tidak diedarkan di Jawa Tengah, melainkan di daerah Bekasi, Jawa barat.

Baca Juga: Cinta Sehidup Semati, Pasutri di Bojonegoro Meninggal Dunia Hanya Selisih 2,5 Jam, Ternyata Dikenal Sebagai Pengusaha Sukses yang Taat Agama

"Buku itu tidak diedarkan di Jawa Tengah. Buku itu khusus diedarkan di Bekasi. Ditemukan beredar sebagai buku pendamping pelajaran di Sekolah Dasar Islam Terpadu Bekasi," imbuhnya.

Mendapat pengaduan tersebut, Ferdinand Hutahaen langsung meresponnya.

Dalam akun Twitternya, Ferdinand menyebut hal tersebut sebagai sebuah 'propaganda yang kotor'.

Ferdinand menambahkan, soal tersebut bisa berpotensi mencemarkan nama baik seorang yang bernama Ganjar.

"Entah siapa penulis buku ini dan entah digunakan disekolah mana tp ini kurang ajar."

"Sesungguhnya ini pola propaganda yg jahat dan bentuk pencemaran nama baik orang bernama “Ganjar” terlepas itu dari politik. Terlebih saat ini ada politisi Ganjar yg sdg naik daun krn kinerjanya," ungkapnya

(*)