GridHot.ID - Suara dentuman atau gemuruh beberapa kali mengejutkan warga di Indonesia.
Setelah terdengar di Malang, kali ini terdengar di Bandung pada Kamis (11/2/2021).
Menurut kesaksian warga, suara tersebut terdengan seperti gemuruh panjang dan menggelegar layaknya suara pesawat.
Audy Erlanda, seorang warga Bandung, mengaku sempat merekam suara gemuruh misterius di langit Bandung itu.
Bahkan dia sampai naik ke ketingian untuk memastikan sumber suara gemuruh itu.
Namun setelah beberapa lama mengamati langit Bandung, dia tak menemukannya.
"Saya penasaran karena dalam seminggu sudah tiga kali mendengar suara gemuruh. Saya sempat naik, tapi tak menemukan apa-apa," kata Audy Erlanda dalam wawancara dengan Kompas TV, Kamis sore.
Peneliti Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Rhorom Priyantikanto belum bisa memastikan sumber suara misterius atau suara gemuruh di langit Bandung.
Dia menduga bawa suara gemuruh misterius itu berasal dari suara pesawat yang sedang melintasi langit bandung tapi berada di ketinggian yang tak terlihat oleh mata.
"Kemungkinan ini adalah suara penerbangan," kata Rhorom dalam wawancara Kompas TV.
Audy kemudian menjelaskan kalau suara gemuruh di langit Bandung terdengar timbul dan tenggelam. Dia juga mengatakan telah mengecek jadwal penerbangan dan tidak ada jadwal penerbangan.
Rhorom kemudian mengatakan, suara gemuruh yang terjadi secara berulang, apalagi di waktu yang hampir sama, bisa dipastikan dari aktivitas manusia.
Dia tidak yakin berasal dari fenomena alam.
Jika di kemudian hari warga mendapati ada gemuruh di langit, dia menyarankan untuk kembali melakukan pengamatan dan tidak perlu takut.
Melansir Kompas.com, sebelumnya suara dentuman atau gemuruh terdengar berulang kali di Malang.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, dentuman yang terdengar berulang kali di Malang bersumber dari petir.
"Dentuman yang didengar warga Malang disebabkan oleh thunderstorm alias petir. Fenomena itu merupakan hal yang biasa terjadi," kata Daryono melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Kamis (4/2/2021).
(*)