Find Us On Social Media :

Selundupkan Satu Ton Senjata Serta 20 Agen Rahasia, Israel Benar-benar Niat Bunuh Orang Penting Iran, Begini Akhirnya

Mohsen Fakhrizadeh (tengah)

GridHot.ID -  Mossad adalah badan intelijen Israel

Melansir Wikipedia, Mossad dianggap momok bagi dunia Arab.

Sepak terjangnya dalam mengacak-acak sejumlah negeri membuatnya diakui sebagai salah satu dinas intelijen terbaik dan tersukses di dunia.

Mossad bertanggung jawab untuk intelijen, misi penyamaran, dan kontra teroris.

Mengutip pemberitaan Intisari Online, Mossad pernah terlibat kasus pembunuhan pada akhir tahun 2020 lalu.

Baca Juga: Ketakutan Setengah Mati, Israel Gandeng Amerika Serikat Gelar Latihan Gabungan Usai Isyaratkan Tel Aviv Bakal Diserang, Simulasi Pertahanan Rudal pun Diaktifkan

Beberapa intelijen Internasional mengatakan Israel terlibat dalam pembunuhan salah satu orang besar di Iran, Mohsen Fakhrizadeh,

Mohsen Fakhrizadeh adalah seorang ilmuwan nuklir, yang berita kematiannya sempat hebohkan dunia November 2020 lalu.

Mengutip 24h.com.vn, Kamis (11/2/21), beberapa intelijen Internasional, mengatakan Israel berada di balik pembunuhan itu.

Mereka menggunakan senjata yang diselundupkan dari perbatasan Iran oleh Israel.

Israel secara ilegal mengirim satu ton senjata ke Iran untuk pembunuhan ilmuwan nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh November lalu.

Baca Juga: Palestina Pun Dibuat Luluh dengan Wibawanya, Joe Biden Perlahan Perbaiki Hubungan AS dengan Timur Tengah, Dana Bantuan yang Dipotong Trump Dikembalikan hingga Solusi Konflik Israel

Menurut The Jewish Chronicle surat kabar tertua di dunia Yahudi, yang berbasis di Inggris melaporkan.

Mengutip beberapa sumber intelijen, The Jewish Chronicle mengatakan tim mata-mata yang terdiri lebih dari 20 orang.

Termasuk warga negara Israel dan Iran, melakukan pembunuhan tersebut setelah delapan bulan melacak Fakhrizadeh.

Badan intelijen Israel, Mossad, dikatakan telah menggunakan senjata satu ton yang dikendalikan dari jarak jauh untuk melakukan pembunuhan tersebut.

Baca Juga: Dijuluki 'Hantu Hidup', Inilah Kehebatan Agen Rahasia Mossad dengan Berbagai Operasinya, Mampu Menyamar Sebagai Wanita hingga Tak Gentar Hadapi Langsung Diktator Uganda

Senjata itu dibongkar menjadi potongan-potongan kecil untuk menyelinap melintasi perbatasan sebelum dipasang kembali di Iran.

The Jewish Chronicle juga menekankan bahwa senjata itu beroperasi dengan sangat akurat.

Sebagaimana dibuktikan oleh fakta bahwa baik istri Fakhrizadeh dan tim pengawal, serta warga sipil di sekitar lokasi kejadian, terluka.

Pistol yang dijelaskan oleh The Jewish Chronicle juga termasuk bom yang menghancurkan senjata tersebut setelah menyelesaikan pembunuhan.

Baca Juga: Hidup Mati Rakyat Gaza Terombang-ambing, Pemerintah Palestina dan Israel Saling Lempar Tanggung Jawab untuk Laksanakan Vaksinasi Covid di Wilayah Konflik, Bagaimana Ujungnya?

Menurut sumber ini, AS tidak ikut serta dalam pembunuhan ini.

Sebelum tindakan apa pun dapat dilakukan, Israel hanya memberi sedikit petunjuk kepada Amerika Serikat.

Pada 27 November, Fakhrizadeh terbunuh, lalu Iran segera menuduh Israel berada di balik pembunuhan itu, tetapi pemerintah Israel membantahnya.

Pada 30 November, media Iran mengumumkan bahwa senjata yang digunakan dalam pembunuhan itu dibuat di Israel.

Sisa senjata yang dianggap Teheran terlibat dalam pembunuhan tersebut memiliki logo dan spesifikasi industri militer Israel.

Baca Juga: Di Bawah Kepemimpinan Prabowo Subianto, Indonesia Masuk 16 Besar Militer Terkuat di Dunia, Kalahkan Autralia dan Israel yang Miliki Alutsista Super Canggih

Fakhrizadeh digambarkan oleh Israel dan Barat sebagai "arsitek" untuk program nuklir kontroversial Iran.

Jacob Nagel, salah satu pejabat pertahanan tertinggi Israel, mengatakan bahwa Fakhrizadeh telah mempelajari sejumlah hulu ledak nuklir.

Masing-masing mampu menghancurkan lima kali kekuatan destruktif dari bom yang dilemparkan AS ke Kota Hiroshima (Jepang) pada tahun 1945.

Oleh sebab itu, Fakhrizadeh dianggap orang yang sangat berbahaya bagi Israel, karena bisa mengancam mereka dengan pengetahuan nuklirnya.

(*)