Find Us On Social Media :

Hampir Genap Setahun Ashraf Sinclair Meninggal, BCL Akhirnya Bongkar Penyesalannya di Detik-detik Kepergian Suaminya: Andai Kalau Gue Tahu..

1 Tahun Kepergian Ashraf Sinclair, BCL Ngaku Menyesal Malah Lakukan Ini di Detik-detik Meninggalnya Suami: Kalau Gue Tahu...

Gridhot.ID - Keluarga besar Bunga Citra Lestari hampir genap setahun mengenang kepergian Ashraf Sinclair.

Melansir dari Grid.ID, Ashraf Sinclair meninggal dunia pada 18 Februari 2020.

 

Kepergiannya mengejutkan sekaligus menyisakan banyak duka bagi banyak orang yang mengetahui kebaikan serta kehebatannya.

Baca Juga: Donald Trump Wariskan Program Vaksin yang Buruk Bagi Bangsanya, Joe Biden Tegas Perintahkan Rakyat Amerika Serikat untuk Terus Pakai Masker Sampai 2022

Sosoknya memang tak pernah terlibat kontroversi maupun diterpa gosip miring bersama dengan BCL.

Namun BCL baru saja membuka fakta baru soal detik-detik kepergian Ashraf Sinclair.

Ternyata, ia menyimpan penyesalan yang bisa jadi renungan bagi kita semua.

Baca Juga: Langkahi Restu Ibu Kandungnya Sendiri, Aurel Hermansyah Nyatanya Belum Minta Izin ke Krisdayanti Sama Sekali, Atta Halilintar Terlanjur Sesumbar Siap Jalani Sumpah Perkawinan Bulan Maret 2021

Wah, kenapa ya?

Hal itu ia buka dalam obrolannya bersama Daniel Mananta di kanal YouTube IT'S ME BCL yang tayang Jumat (12/2/2021).

Awalnya, mereka membahas soal apa yang BCL lakukan di malam kepergian Ashraf Sinclair.

Saat itu, keduanya masih bekerjasama di acara Indonesian Idol.

Baca Juga: Pesugihan Jadi Jalan Pintasnya, Bocah Indigo Bocorkan Inisial Artis yang Tumbalkan Diri Jadi Istri Jin yang Dipasang dari Jakarta Selatan: Badannya Sama Kaya Genderuwo!

"Begitu pulang dari Idol, lo ke rumah, kalau nggak salah lo masih kerja ya?" tanya Daniel Mananta.

BCL membenarkan hal tersebut, yang kemudian diakuinya juga jadi salah satu penyesalannya.

"Gue masih ngurusin kerjaan gue lah. After the show, I still have a lot of things to do (Habis acara, masih banyak yang aku lakukan) ya meski itu udah jam 3 pagi. Priority is work at that time (Prioritasku kerja pada saat itu). One of my biggest regret (Salah satu penyesalan terbesarku). I wish I have more time, if I know, but nobody knows, (Aku harap aku punya banyak waktu, kalau aku tahu, tapi tak ada yang tahu)," jawabnya.

Baca Juga: Sebelum Mantannya Dipersunting Berondong, Nassar Tetap Tak Lepas Tanggung Jawab dan Berikan Wejangan Ini ke Suami Muzdalifah: Fadel Lebih Baik dari Saya...

Namun Daniel Mananta tak mau BCL menyalahkan dirinya sendiri seperti itu.

Menurutnya, meski saat itu ia tidak memprioritaskan pekerjaan, tak ada yang berubah.

"Nggak juga, what would you do differently (apa perbedaan yang kamu lakukan) kalau misalnya saat itu lo nggak prioritas kerja? I'm sorry, Nge, lo nggak boleh nyalahin diri lo seperti itu juga. Menurut gue saat itu lo minta pendapat Ashraf sebagai kesatuan, foto mana sih yang lebih bagus. It's not you're... no...," ujar Daniel.

Ternyata bukan hanya itu yang disesalkan oleh BCL.

Maksudnya adalah, kalau saja kita tahu kapan orang tercinta kita pergi, kita pasti berharap punya waktu lebih banyak.

Baca Juga: Noah Sinclair Butuh Sosok Laki-laki untuk Jadi Pedoman Hidupnya, Bunga Citra Lestari Curhat Pilu Tak Bisa Temukan Lelaki Layaknya Ashraf: Gue Nggak Bisa...

"Mungkin waktu-waktu sebelumnya kali ya. Ini gue yang rasain, gue kayak lari terus mulu. Apa yang gue kejar selama ini? Gue lari dengan diri gue sendiri, dengan karier. Gue punya waktu buat Ashraf dan anak gue. Tapi kalau keadaannya udah kayak gini, kita tentunya bilang seandainya punya lebih banyak waktu. If I know waktunya cuma segini, pilihannya pasti beda," katanya lagi.

Makanya setelah kepergian Ashraf Sinclair dan juga pandemi Covid-19 yang mengharuskannya untuk berdiam di rumah, BCL merenung.

Ia ingin menikmati waktu yang ada saat ini.

Baca Juga: Janda Kaya Raya Tapi Ditipu Hingga Kena Apes Pula, Muzdalifah Bongkar Aib Masa Lalunya, Diporoti Pria Sampai Dikejar Debt Collector ke Rumahnya

"Tapi di luar itu semua, memang menyadarkan gue kalau gue lari, gue berkompetisi dengan semua orang, tapi gue nggak tahu mengarah ke mana. Once you lose someone, dan you know, it meant nothing ternyata. Ngapain lu lari-lari? Just slow down, enjoy every little moment you have,"

"Gue terlalu berdedikasi menyenangkan banyak orang. Jadi gue mau mengisi jiwa gue. Mau berusaha napas," pungkasnya.(*)