Pisah dari Gerombolan Karena Rindu Orang Tua, Anak Punk Ini Rela Berjalan 30 KM Tanpa Alas Kaki Demi Pulang ke Rumah: Kasian Bapak Saya, Pasti Nyariin

Senin, 15 Februari 2021 | 11:42
Capture instagram @poernomo_dtt

Viral kisah Bagus, anak punk yang kangen ke rumah orang tuanya

GridHot.ID -Keberadaan anak punk tak hanya berkembang di kota-kota besar, akan tetapi telah merambah ke kota- kota kecil, seperti Lamongan, Jawa Timur.

Namun baru-baru ini viral kisah Bagus, anak punk yang kangen ke rumah orang tuanya.

Melansir Tribunnews.com, polisi mendapati seorang anak laki-laki berjalan tanpa alas kaki di Jalan Babat Jombang, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, pada Rabu (10/2/2021) pagi.

Baca Juga: Dinamai Mirip Pemeran Aldebaran di Ikatan Cinta, Ini Potret Jalan Arya Saloka di Sukoharjo, Sang Aktor: Layaknya Pahlawan

Informasi tersebut dibagikan oleh Aipda Purnomo, anggota Polres Lamongan, Jawa Timur melalui akun media sosialnya @poernomo_dtt.

Mengutip TribunJakarta.com, polisi berpangkat Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda) yang saat itu baru pulang bekerja curiga kepada anak tersebut.

Pasalnya, anak punk tersebut berjalan tanpa alas kaki.

Baca Juga: Terenyuh, Bikin Netizen Komentar 'Indahnya Toleransi di Negeriku', Ini Cerita di Balik Viralnya Foto Pengungsi Banjir Kudus Sholat di Gereja

Purnomo sempat mebagikan kisah Bagus itu melalui akun sosial media Instagram yang ia miliki, @poernomo_dtt.

Aipda Purnomo yang melihat anak tersebut nyeker lalu mengajak bicara anak punk tersebut.

"Tadi pagi saya pulang piket, saya melihat ada anak jalan kaki, yang bikin aneh jalan kakinya itu ga pake sendal, saya curiga, saya hentikan."

"(Lalu) saya ajak ngobrol dulu di depan rumah orang," kata Aipda Purnomo saat dihubungi oleh Tribunnews.com, Rabu (10/2/2021).

Anak laki-laki itu mengaku bernama Bagus yang saat ini duduk di bangku kelas tiga Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Baca Juga: Jangan Kehabisan Ide Jualan, Pilihan Jajanan Ala Korea Ini Sering Viral dan Gampang Datangkan Cuan, Pandemi Dompet Tetap Harus Terisi

Purnomo menceritakan, saat awal bertemu, Bagus takut pada dirinya.

Sebab, ia mengenakan seragam polisi.

Purnomo pun memahami hal tersebut, ia lantas berinisiatif untuk membujuk Bagus dengan memberikan sebatang rokok serta air mineral, agar bersedia diajak berbicara.

Bujukan tersebut ternyata berhasil.

Baca Juga: Heboh Video Bongkar Chip E-KTP yang Diduga Bisa Lacak Orang, Dukcapil Berikan Bantahan dan Beberkan Faktanya: Itu Cuma Buat Simpan Data Penduduk

Aipda Purnomo kemudian bertanya-tanya kepada Bagus.

Saat ditanya Purnomo, Bagus mengungkapkan ia adalah bagian dari kelompok punk.

Namun, ia ingin pulang ke rumah karena merindukan orang tuanya.

Kepada Purnomo, Bagus mengaku sudah bergabung dengan kelompok punk tersebut selama 4 hingga 5 hari dan tidak izin kepada orang tuanya.

"Saya nanya, 'sampean ijin nggak sama orang tua ?'"

"'Engga saya kasian bapak saya, pasti nyariin saya'," kata Purnomo menirukan ucapan Bagus.

Baca Juga: Dandanannya yang Mencolok Bak Barbie Mengundang Perhatian, Sumarni PNS yang Lagi Viral Beri Respon Tak Biasa hingga Banjir Hujatan, Netizen: Stop Buk Ibuk!

Selama tinggal bersama anak punk, Bagus merasa tidak memiliki teman.

Sehingga ia pun memilih berpisah dari rombongan dan kembali pulang ke orang tuanya dengan berjalan kaki.

"Karena pengen pulang itu, dia lalu jalan kaki karena ga punya uang," imbuh Purnomo.

Baca Juga: Tangis Tak Terbendung Kala Melihatnya Kumandangkan Azan di Liang Kubur Sang Ayah, Jana Wahyudi Ternyata Pernah Juarai Lomba Murottal, Kini Impiannya Bakal Jadi Nyata

Lebih lanjut, Purnomo menyebutkan jarak antara jalan lokasi Bagus ditemukan dengan rumahnya berkisar 25 hingga 30 km.

Kepada Purnomo, Bagus tidak bercerita secara rinci terkait kegiatannya bersama anak punk.

Namun, ia mengaku bergabung dengan kelompok tersebut atas keinginan pribadi.

Setelah itu, mereka pergi ke sebuah warung makan dan memesan satu porsi nasi dan lauk untuk Bagus.

Purnomo lantas menawari Bagus untuk bersedia diantar pulang ke rumah orang tuanya.

Baca Juga: 11-12 dengan Mbah Maridjan yang Ogah Tinggalkan Gunung Merapi, Ini Sosok Abah Lurah, Pilih Tinggal Sendiri di Kampung Mati dengan Alasan Begini

"Karena saya penasaran dan tidak ingin dibohongi, saya sengaja antar pulang, namun dengan perjanjian, saya tidak boleh ketemu sama bapaknya," beber Purnomo.

Sebelum mengantar, Purnomo juga sempat mengajak Bagus ke tempat tinggalnya untuk diberikan baju dan celana.

"Sebelum dianter pulang, saya antar dulu ke rumah saya, saya kasih baju dan celana, (namun) dengan syarat dia ga mau difoto wajahnya," ungkap Purnomo.

Baca Juga: Niatnya Pengen Cari Keadilan, Guru Honorer di Sulsel Ini Justru Ini Kena Pecat Usai Unggah Daftar Gajinya ke Medsos, Per Bulan Ilmunya Cuma Dihargai Rp 175 Ribu

Diketahui, Bagus menolak wajahnya diunggah di media sosial, lantaran takut apabila akan dicari oleh anggota punk yang pernah ia ikuti.

"Karena dia takut, nanti kalau saya share, nanti ketahuan anak-anak punk, lalu dicari," jelas Purnomo.

Diantar Ke Rumah

Purnomo lalu mengantar Bagus ke tempat tinggalnya yang berada di Lamongan pada hari yang sama pukul 08.30.

Namun, Purnomo menceritakan ia hanya mengantarkan Bagus sampai ke depan rumah, tanpa diketahui oleh orang tuanya.

"Depan rumahnya, namun saya ndak turun, saya pastikan dia masuk ke dalam rumahnya baru saya tinggal."

Baca Juga: Santai Seperti di Pantai, Rumahnya Kemasukan Air Banjir, 2 Pemuda Ini Malah Asyik Makan Camilan di Atas Kasur

"Memang maunya begitu (Bagus tidak mau dirinya bertemu dengan orang tuanya)," tandas Purnomo.

Lebih lanjut, Purnomo berharap Bagus tidak bergabung lagi dengan kelompok anak punk itu dan bersedia melanjutkan sekolahnya.

"Ndak gabung lagi sama anak punk dan mau sekolah lagi," ujarnya.

Baca Juga: Nekat Terobos Genangan Air Sepaha, Rombongan Warga Gotong Keranda Mayat di Tengah Banjir Ini Viral, Perangkat Desa: Itu Jalan Satu-satunya Cepat Sampai Kuburan

Kendati demikian, dirinya akan memantau kondisi Bagus hingga satu minggu ke depan, untuk memastikan anak tersebut tidak bergabung kembali bersama anggota punk. (*)

Tag

Editor : Desy Kurniasari

Sumber Tribunnews.com, TribunJakarta.com