Find Us On Social Media :

Sempat Kaget Positif Covid-19 Padahal Terapkan Prokes Ketat, Tina Toon Justru Sembuh Dalam 2 Hari, Kok Bisa? Ini Penjelasannya

Tina Toon

Gridhot.ID – Kasus Covid-19 di Indonesia masih menunjukan penambahan yang cukup tinggi.

Melansir data dari laman Covid19.go.id pada Minggu (14/2/2021), penambahan kasus baru mencapai 6.765 pasien.

Covid-19 sudah banyak menyerang masyarakat termasuk publik figur, salah satunya Tina Toon.

Baca Juga: Demo Keliling Rumah Sakit Pakai APD, Nakes RSUD Pirngadi Medan Protes Insentif Tak Dibayar 8 Bulan: Kami Tidak Penah Melawan, Kami Hanya Meminta Hak

Kabar tersebut disampaikan oleh Tina di kanal YouTube Tina Toon Official pada Rabu (3/2/2021) lalu.

Wanita 27 tahun ini mengaku heran, pasalnya ia sama sekali tidak memiliki gejala apapun yang berkaitan dengan Covid-19.

"Aku yakin banget negatif, karena kegiatan-kegiatan sebelumnya aku full protocol. Tidak pernah lepas masker di luar, tidak pernah lepas faceshield, bahkan aku pakai N95 kalau lagi ramai banget." 

"Aku juga memastikan orang sebelah aku pakai masker, kalau enggak aku kabur. Pakai hand sanitizer dan cuci tangan itu udah pasti. Tapi tanggal 15 Januari aku divonis positif, CT-nya 28 sekian," cerita Tina dikutip Grid.ID dari TribunStyle.com.

Anehnya, dua hari setelah dinyatakan positif, Tina melakukan swab test lagi dan ternyata hasilnya sudah negatif.

Karena merasa heran, Tina akhirnya menjalani swab test lagi di tempat yang berbeda dan ternyata hasilnya negatif.

Meski demikian, untuk berjaga-jaga, Tina tetap melakukan isolasi mandiri di rumah hingga 14 hari.

Baca Juga: Kabar Baik Bagi Pekerja Publik, Pemerintah Kejar Target Vaksin Covid-19, Jokowi Bakal Vaksinasi Masyarakat dengan Interaksi Tinggi Mulai Pekan Depan

Kasus Tina ini membuat banyak netizen bertanya-tanya, bagaimana bisa seseorang sembuh dari Covid-19 hanya dalam waktu 2 hari?

Sebenarnya, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk orang sembuh dari Covid-19?

Nah, sebenarnya banyak faktor yang memengaruhi waktu dan tingkat kesembuhan pasien Covid-19.

Gejala ringan

Melansir dari BBC via Kompas.com, kebanyakan orang terinfeksi Covid-19 hanya akan mengalami gejala ringan seperti batuk atau demam.

Mereka juga bisa mengalami nyeri atau sakit pada tubuh, kelelahan, sakit tenggorokan dan sakit kepala.

Gejala-gejala ringan seperti ini dapat diobati dengan istirahat, banyak minum air putih dan mengonsumsi obat penghilang rasa sakit seperti parasetamol.

Gejala seperti demam bisa mereda dalam waktu kurang dari satu minggu, meskipun batuk mungkin menetap.

Baca Juga: Menurut Survei, Masyarakat ASEAN Banyak yang Setuju Kalau China Jadi Negara yang Paling Banyak Membantu Selama Wabah Covid-19

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), seorang pasien Covid-19 butuh rata-rata 2 minggu untuk pulih.

Dalam kasus Tina Toon, dirinya mengaku tidak mempunyai gejala yang mengarah ke Covid-19.

Namun, anggota DPRD DKI itu mengaku bahwa ia sempat mengalami demam dan sakit di daerah hidung setelah swab PCR dan antigen sebelumnya.

Tina juga menduga bahwa rasa sakit di hidung dan demam yang ia rasakan adalah akibat karena sering melakukan swab PCR sakit sinusitis atau radang hidung yang dideritanya

Keputusan Tina untuk tetap isolasi mandiri sesuai anjuran WHO selama 14 hari meskipun hasil swab PCR-nya sudah negatif pun patut diapresiasi.

Gejala lebih serius

Pasien dengan gejala yang lebih serius seperti kesulitan bernapas dan radang paru-paru biasanya sudah terinfeksi sekitar tujuh hingga sepuluh hari sebelumnya.

Hal ini dikarenakan meskipun sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan sehingga tubuh mengalami kerusakan tambahan.

Pasien kategori ini butuh waktu dua hingga 8 minggu untuk pulih, namun dengan kondisi kelelahan yang masih ada.

Baca Juga: Outlet Sang Pisang Kebanjiran, Kelakuan 'Nyeleneh' Karyawannya Bikin Heran Kaesang Pangarep: Nggak Jualan, Malah Main Air

Pasien dengan perawatan intensif

WHO memperkirakan 1 dari 20 orang yang terinfeksi Covid-19 memerlukan perawatan intensif sehingga harus menggunakan ventilator.

Dr Alison Pittard, Dekan Fakultas Kedokteran Perawatan Intensif, mengatakan perlu waktu 12 hingga 18 bulan untuk kembali normal setelah menjalani perawatan kritis.

Menghabiskan waktu yang lama di ruang perawatan insentif dapat menyebabkan hilangnya massa otot sehingga pasien akan membutuhkan waktu untuk dapat berjalan lagi.

(*)