Soal berita miring di luaran sana, Pak Tarno menganggap itu sebagai risiko dari pekerjaannya.
"Yang penting saya masih sehat dan masih bisa usaha, dikatakan bangkrut ya biarkan aja sih," katanya.
Diketahui, Pak Tarno pernah berjuang keras untuk memenuhi kehidupannya yang serba kekurangan.
Sejak sang ayah meninggal dan ibunya pergi meninggalkannya, Pak Tarno diasuh oleh neneknya.
Sejak kecil, Pak Tarno sering diledek oleh teman-temannya karena tidak memiliki orang tua.
Namun, hal itu tidak mematahkan semangat Pak Tarno untuk menjalani hidup.
Seperti yang dilansir dari Kompas.com, Pak Tarno mengadu nasib ke Jakata saat berusia 10 tahun.