Find Us On Social Media :

Terjerat Utang Gara-gara Terjebak Perang, Puluhan Warga Afghanistan Pilih Jual Ginjalnya ke Pasar Gelap daripada Jadi Jambret atau Rampok, Organ Dijual Begitu Saja Demi Bayar Mahar Pernikahan

Pekerja upah harian menerima gandum gratis yang disumbangkan oleh pengusaha Afghanistan sebelum Ramadhan di Kabul, Afghanistan.

The Telegraph pekan lalu bertemu dengan puluhan pria dan wanita, yang mengaku telah menjual ginjalnya meski melanggar hukum.

Sebenarnya isu menjual ginjal ini sudah beredar luas di kota dekat perbatasan Iran itu selama bertahun-tahun, tetapi pengungkapan ke media awal bulan ini mengejutkan banyak orang.

Salah satunya adalah klinik transplantasi yang diduga turut membantu praktik ilegal itu, tetapi dibantah mereka dengan balik menuding orang-orang berbohong telah menjual ginjal.

Kebanyakan orang-orang yang menjual ginjal adalah korban perang yang mengungsi ke Herat dan bekerja sebagai buruh harian. Najbullah (32) misalnya, pria asal Faryab yang tinggal di kamp pengungsian ini menjual ginjalnya seharga 300.000 Afghani (Rp 55,26 juta) untuk membayar utang pernikahannya.

Dalam adat setempat ia wajib membayar mahar untuk istrinya, dan jika tak bisa melunasi akan menimbulkan risiko pembunuhan. "Ini akan berakhir dengan perselisihan di mana 8 orang akan dibunuh, jadi lebih baik saya kehilangan ginjal dan jadi setengah hidup," terangnya.

Baca Juga: Restoran di Klaten yang Siapkan Santapan untuk Jokowi dapat Syarat Ketat dari Paspampres, Karyawan Cuma Boleh di Dapur Selama Jamuan, Begini Protokolernya

Ia menjual ginjalnya di rumah sakit setempat yang sering melakukan transplantasi. Orang yang mendapatkan ginjalnya adalah pria dari Kabul, ibu kota Afghanistan. Mereka menyetujui persyaratan bersama.

Sejak operasi Najbullah tak bisa bekerja dan masih punya utang. " Ginjal saya yang satunya sakit sekarang," keluhnya.

Seorang wanita bernama Khori Gul di kamp yang sama bercerita, tahun lalu dia menjual ginjal untuk menyelamatkan suaminya, Amiruddin, dari debt collector Taliban. Ginjal Khori Gul laku 290.000 Afghani (Rp 53,42 juta) yang berhasil membebaskan suaminya, tetapi belum sepenuhnya melunasi utang.

"Saya sangat miskin dan suami sudah melakukan segalanya selama 10 tahun terakhir. Kalau saya tidak berbuat sesuatu, lalu siapa?"

Semua orang yang mengaku menjual ginjalnya berkata, operasinya dilakukan di Rumah Sakit swasta Loqman Hakim kota Herat. RS itu adalah yang pertama berhasil melakukan transplantasi ginjal di Afghanistan pada 2016, dan selanjutnya dikabarkan sudah melakukan lebih dari 1.000 tindakan serupa.

Baca Juga: Jauh dari Penjara, Terungkap Istri Ajun Perwira Dibawa ke Tempat Ini Berkat Anaknya, Polisi: Atas Nama Jefferson, Ada Suratnya!

Para donor berkata, RS itu terkenal sebagai tempat mencari pembeli ginjal yang terkadang lewat perantara Namun, RS tersebut dengan tegas membantahnya.

Para staf juga enggan berkomentar sampai penyelidikan pemprov selesai. Mereka berkata ke The Telegraph, orang-orang berbohong agar bisa mendapat bantuan pemerintah, atau rumor itu disebarkan oleh rumah sakit kompetitor.

(*)