Kini Nasibnya di Ujung Tanduk, Pak Lurah di Bekasi Nekat Goda Wanita Pedagang Warung yang Antarkan Teh ke Ruangannya, Wali Kota: Sesuai Aturan Kepegawaian...

Kamis, 04 Maret 2021 | 09:25
TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar

Warung yang sempat dijaga korban dugaan tindak pidana asusila oleh oknum lurah di Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Selasa (2/3/2021)

GridHot.ID - Seorang wanita pedagang warung kelontong diduga menjadi korban pelecehan seksual seorang oknum lurah.

Melansir Wartakotalive.com, wanita pedagang warung kelontong berinisial ER (24) melaporkan salah seorang lurah di Kota Bekasi ke pihak kepolisian.

Pasalnya lurah berinsial RJ itu diduga melakukan pelecehan seksual saat ER mengantarkan teh pesanan pelaku di ruangan kantornya.

Baca Juga: Ajimumpung Dengan Jabatan, Pimpinan Bank di Bantaeng Sulsel Lecehkan 15 Karyawatinya Secara Bergantian, Jeruji Besi Nantikan Nasibnya Usai Lepas Jabatan

ER melaporkan pelaku ke Mapolrestro Bekasi Kota dengan nomor LP/2784/K/XII/2020/SPKT/Restro Bekasi Kota.

Dilansir dari TribunJakarta.com, Biar bisa berduaan, oknum lurah di Bekasi, Jawa Barat mengurung wanita pedagang warung.

Kini nasib di oknum lurah berinisial RJ itu berada di ujung tanduk.

Baca Juga: Tingkahnya Bikin Malu Orang Indonesia, Pria Asal Jawa Tengah Ini Nekat Lecehkan Suster Malaysia yang Merawatnya di RS, 'Saya Mau Ini' Sambil Sentuh Bagian Sensitif

Hal itu setelah korban yakni ER (25) telah melaporkan apa yang dialaminya ke Polres Metro Bekasi Kota.

Polisi saat ini tengah menyelidiki kasus yang melibatkan oknum lurah di Kecamatan Bekasi Selatan itu.

Wakil Kapolres Metro Bekasi Kota AKBP Alfian Nurrizal mengatakan, sejauh ini sudah tujuh orang saksi diperiksa, di antaranya staf kelurahan.

"Masih kita dalami, saksi-saksi sudah kita periksa staf kelurahan yang ada di lokasi," kata Afian saat dikonfirmasi, Selasa (2/3/2021).

Enam orang saksi dari staf kelurahan yang diperiksa penyidik Polres Metro Bekasi Kota mengaku tidak mendengar suara teriakan korban.

Baca Juga: Organ Intimnya Disebut Bau Ikan Asin, Artis Vernita Syabilla Marah Besar, Ancam Akan Jebloskan Sosok Ini ke Penjara

"Saksi-saksi saat diminta keterangan tidak ada yang mendengar teriakan (korban)," ungkapnya.

Namun ada saksi sempat melihat korban keluar dari dalam ruangan diduga ada oknum lurah tersebut.

"Ada yang melihat dia (korban) keluar dari dalam ruangan, (kondisinya) baik-baik saja," terang Alfian.

Baca Juga: Tubuh Dikencangkan Kayu, Tangan Dipukul dengan Palu, Omir Bekali Beri Kesaksian Penyiksaan China di Kamp Neraka

Selain memeriksa enam orang saksi berasal dari staf kelurahan, penyidik Polres Metro Bekasi Kota juga sudah memeriksa suami korban.

Adapun laporan dilakukan korban pada, Jumat 11 Desember 2020 bernomor, LP/2784/K/XII/2020/SPKT/ Resort Metro Bekasi Kota.

Korban mengaku dicabuli oleh oknum lurah pada Selasa 8 Desember 2020.

Wali Kota Angkat Bicara

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi juga ikut angkat suara terkait kasus dugaan pencabulan yang dilakukan anak buahnya.

Bukan tidak mungkin, pria berinisial RJ bakal kehilangan jabatannya sebagai lurah jika dirinya terbukti melakukan pelecehan terhadap korbannya, ER.

Baca Juga: Kadung Geger Dikira Pebinor Gara-gara Semobil dengan Istri Orang, Pak Lurah Akhirnya Ngaku: Baru Semenit Bles Bles Bles

"Sesuai aturan kepegawaian, Wali Kota sebagai pimpinan kepegawaian bisa melakukan (sanksi)," ucap pria yang akrab disapa Pepen saat dikonfirmasi pada Rabu (3/3/2021).

"Tapi, kalau (status) PNS nya kan ada keputusan hukum tetap nanti di Menpan RB," ia menambahkan.

Menurut Pepen, kasus pelecehan seksual yang menyeret RJ masih dugaan.

Pemkot Bekasi masih menunggu proses hukum yang masih dalam penyelidikan Polres Metro Bekasi Kota.

"Baru dugaan dan harus dibuktikan. Nanti tim Pemkot Bekasi dan majelis etik ikut bekerja," Pepen menjelaskan.

Baca Juga: Bininya Anteng Duduk di Mobil Bareng Pak Lurah, Pria Ini Ngamuk-ngamuk hingga Banting HP ke Aspal: Ini Oknum Petinggi Bawa Istri Orang

Dalam kasus ini, Pepen akan memerintahkan majelis etik Badan Kepegawaian Daerah dan Inspektorat Kota Bekasi untuk turun menyelidiki.

"Majelis etik bekerja dulu, sekarang kita sedang melakukan (pembahasan pelanggaran etik)," ucap dia.

Korban Pilih Balik ke Kampung

TribunJakarta.com berusaha menelusuri keberadaan korban yang berdagang di sekitar kantor kelurahan oknum lurah di Kecamatan Bekasi Selatan, Selasa (2/3/2021).

Korban diketahui berinisial ER (25), lokasi warung tempat ia berjualan berada persis di samping kantor kelurahan.

Warung dengan bangunan semi permanen itu berdiri menyempil di pojok jalan.

Baca Juga: Borok Pak Lurah Dibongkar Mahasiswi yang Sering Disewa, Langsung Panggil Tiap Kali Dapat Dana Desa: Diboking Tiga Hari Tiap Cair

Ukurannya tidak luas, seperti warung nasi dan minuman pada umumnya.

TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar

Warung yang sempat dijaga korban dugaan tindak pidana asusila oleh oknum lurah di Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Selasa (2/3/2021)

Kondisi warung hingga saat ini masih tampak beroperasi, namun keberadaan korban sudah pergi.

Sekarang, warung tersebut dioperasikan oleh orang satu kampung dengan korban yang enggan menyebut nama.

Baca Juga: Penyesalan Datangnya Belakangan, Galih Ginanjar Akui Terima Hukuman Sosial Usai Hina Fairuz A Rafiq: Mudah-mudahan Izinkan Saya Ketemu Faaz

Ketika ditanya kasus ER jadi korban pencabulan oknum lurah, penjaga warung mengaku tak tahu sama sekali.

"Saya kebetulan baru buka lagi, kemarin emang sempet dijaga (korban)," ujar penjaga warung.

"Cuma sejak dua mingguan dia udah pulang kampung," ia menambahkan.

ER diketahui merupakan warga Jawa Barat. Selama setahun terakhir, wanita 25 tahun itu sudah menjaga warung di samping kantor kelurahan.

"Sebelumnya emang saya yang jaga udah 16 tahun saya di sini," beber si penjaga.

Baca Juga: Nafsu Birahinya Tak tertahan lagi, Ayah Kandung Ini Tega Lecehkan Putrinya Sendiri, Diiming-imingi Handphone untuk Belajar Online

"Cuma kemarin sekitar setahun dia yang jaga namanya sama-sama sekampung, jadi kenal," ucapnya.

Saat mengembalikan kunci warung, ER tidak banyak berkata-kata. Dia hanya bilang ingin kembali ke kampung halaman.

"Dia selama jaga warung di sini sama suaminya, enggak bilang apa-apa ke saya, tahunya nyerahin kunci aja," ujarnya.

Baca Juga: Gilang Bungkus Tak Hanya Lecehkan Mahasiswa Secara Digital, Pemuda Ini Bongkar Kelakuan Pelaku yang Renggut Kehormatannya, Tubuh Tiba-tiba Ditutup Selimut dan Kemaluan Diremas Saat Menginap di Indekos

Semenjak kepergian ER, kondisi warung tampak berbeda. Akses pintu belakang yang terhubung ke kantor kelurahan kini digembok.

"Saya enggak tahu sama sekali, sama dia (korban) juga saya enggak hubungan lagi. Terakhir tahu kabar dia di Bogor, jaga warung juga sama. Cuma saya udah enggak pernah nanya-nanya," ucapnya. (*)

Tag

Editor : Desy Kurniasari

Sumber Wartakotalive.com, TribunJakarta.com