Find Us On Social Media :

Gugur Saat Kontak Senjata Melawan Kelompok MIT Pimpinan Ali Kalora, Praka Dedi Irawan Naik Pangkat Jadi Kopda, Berikut Fakta-faktanya

Ibu Praka Dedi Irawan menangis sambil memeluk Danrem 031/Wira Bima Brigjen TNI Muhammad Syech Ismed.

GridHot.ID - Satgas Madago Raya terlibat kontak senjata dengan Kelompok Mujahidin Timur (MIT) Pimpinan Ali Kalora di wilayah Pegunungan Andole, Kampung Maros, Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Senin (1/3/2021) sekitar pukul 16.30 Wita.

Kontak senjata itu, sebagaimana dilansir dari ANTARA, menewaskan dua anggota kelompok MIT serta seorang anggota TNI, yakni Praka Dedi Irawan.

"Satu prajurit terbaik kita gugur, atas nama Praka Dedi Irawan," terang Kapolda Sulteng Irjen Pol Abdul Rakhman Baso di Palu, Selasa (2/3/2021).

Baca Juga: Dulu Nyawa Ayahnya Dicabut Tim Gabungan TNI Polri dengan Timah Panas, Anak Santoso Teroris Pemimpin MIT Pilih Tewas di Hadapan Satgas dengan Meledakkan Diri, Perannya Tak Kalah Mengerikan dari Bapaknya

Surya.co.id mewartakan, jenazah Praka Dedi Irawan kemudian diterbangkan dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, menuju Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, untuk dibawa ke rumah duka milik orangtuanya di Jalan Kusuma, Kelurahan Simpang Tiga, Kecamatan Bukitraya, Kota Pekanbaru.

Berikut fakta-fakta soal Praka Dedi Irawan.

1. Anak masih 26 bulan

Praka Dedi Irawan meninggalkan seorang istri dan seorang anak yang masih berusia 2 tahun 2 bulan.

Istri Praka Dedi dan putrinya terlihat ikut dalam mobil yang membawa jenazah ke rumah duka pada Selasa, (2/3/2021) sekitar pukul 17.00 WIB.

Sehari-hari, Praka Dedi dikenal sebagai sosok yang baik dan tidak pernah membuat orang tuanya bersedih.

Baca Juga: Tak Sadar Buka Boroknya Sendiri, Jubir OPM Sebar Hoaks Anggota KKB yang Tewas Ditembak Masih 17 Tahun, Kapolres Mimika: Mereka Tega Mendoktrin Generasi Muda