"Enggak mudah sebenarnya buat kami pada saat itu. Saya sudah hancur. Ketika saya menyaksikan, saya harus membimbing istri saya, sampai saat-saat napas terakhirnya. Saya membimbingnya. Meskipun perasaan ini sudah hancur," imbuh Teddy Syach.
Tak mau anak-anaknya trauma, Teddy Syach akhirnya tak memperbolehkan anaknya melihat detik terakhir Rina Gunawan menghembuskan napas terakhir.
Hanya Teddy Syach saja yang benar-benar melihat momen Rina Gunawan menghembuskan napas terakhir.
"Anak-anak saya sudah hancur sekali pada saat itu. Sampai lima menit terakhir, udah enggak lihat lagi itu (layar HP). Saya enggak mau sampai anak-anak tahu tentang bagaimana gambaran sakaratul maut di ICU. Akhirnya cuma saya yang melihat, menyaksikan sampai akhir," imbuh Teddy Syach.
Diakui Teddy Syach, 15 menit di tiga hari lalu adalah momen terberat di hidupnya.
Sebab, Teddy Syach harus menyaksikan orang yang dicintainya pergi untuk selamanya.
Diberitakan sebelumnya, Rina Gunawan meninggal dunia pada Selasa, 2 Maret 2020 pukul 19.04 WIB.
Rina Gunawan mengembuskan napas terakhirnya saat menjalani perawatan di ruang Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit di Rumah Sakit Pertamina Simprug, Jakarta Selatan.
Sebelum meninggal dunia, Rina Gunawan sempat dinyatakan positif Covid-19 dan mengidap penyakit komorbid asma.
Kepergian pemilik nama lengkap Rina Mustikana Gumilang Gunawan itu meninggalkan duka yang sangat dalam.