Gridhot.ID - Nama Manganang bersaudara menjadi tenar setelah muncul di pertandingan voli Asian Games 2018 kemarin.
Melansir dari Grid.ID, Aprilia dan Amasya Manganang menjadi pemain yang mencolok dibanding atlet voli putri lainnya.
Ya, penampilan Manganang bersaudara ini memang kerap disebut mirip laki-laki.
Perjuangan Aprilia Manganang untuk menjadi atlet voli berprestasi hingga kini menjadi prajurit TNI aktif dengan pangkat sersan dua (serda) sangat tidak mudah.
Aprilia Manganang lahir pada 27 Maret 1992 di Tahuna, Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara.
Aprilia Manganang terlahir dari pasangan Akip Zambrut Manganang dan Suryati Lano.
Sewaktu Aprilia lahir dan tumbuh, Akip Zambrut Mangangan bekerja sebagai buruh tani lepas.
Di sisi lain, Suryati Lano adalah seorang asisten rumah tangga yang terkadang berjualan pisang goreng untuk menyambung hidup keluarga.
Keterbatasan ekonomi itu membuat Aprilia Manganang tidak bisa bermalas-malasan sewaktu kecil.
Ketika masih duduk di bangku Sekolah Dasar, Aprilia Manganang terbiasa membantu ibunya menjajakan pisang goreng dengan berjalan kaki.
Aprilia Manganang kecil juga terkadang membantu ayahnya mencangkul ladang hingga memanjat dan mengupas pohon kelapa.
Aprilia Manganang kemudian mulai mengenal olahraga ketika berusia belasan tahun atau saat duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP).
Sewaktu sekolah, Aprilia sempat bermain bulu tangkis, basket, dan tentu saja voli.
Aprilia Manganang mulai serius menekuni voli ketika duduk di bangku SMA.
Aprilia tertarik karena sempat melihat kakaknya, Amasya, bisa mendapatkan uang dari bermain voli.
Hal itu membuat Aprilia Manganang mulai berkeliling mengikuti kejuaraan voli antarkampung.
Upah yang diterima Aprilia Manganang tentu tidak besar dari kejuaraan antarkampung tersebut.
Aprilia Manganang bahkan pernah hanya mendapat bayaran berupa mi instan, telur rebus, hingga ucapan terima kasih dari kejuaraan antarkampung.
Nasib Aprilia Manganang kemudian berubah pada 2011 saat direkrut tim voli profesional, Alko Bandung.
Sejak saat itulah, Aprilia Manganang mulai dilirik oleh berbagai tim elite Proliga hingga timnas voli putri Indonesia.
Puncaknya, Aprilia Manganang bergabung ke Jakarta Elektrik PLN pada 2015.
Berkat kerja kerasnya, Aprilia Manganang sukses meraih tiga gelar juara Proliga tiga tahun beruntun bersama Jakarta Elektrik PLN pada 2015, 2016, dan 2017.
Di level timnas putri Indonesia, Aprilia Manganang pernah meraih medali perak SEA Games 2017 dan dua perunggu SEA Games (2013 dan 2015).
Aprilia Manganang kemudian pensiun sebagai atlet pada 2020.
Kini, Aprilia Manganang aktif sebagai prajurit TNI Angkatan Darat. Aprilia Manganang mulai aktif sebagai prajurit TNI sejak 2016.
Aprilia Manganang saat itu masuk ke TNI dari jalur prestasi sebagai atlet voli.
Aprilia Manganang saat ini sedang berada di RSPAD Gatot Subroto untuk dirawat setelah menyelesaikan correction surgery tahap pertama, terkait penanganan organ kelamin.
Hal itu diumumkan Kepala Staf Angkatan Darat ( KSAD) TNI, Jenderal Andika Perkasa, dalam konferensi pers yang dihelat Selasa (9/3/2021) sore WIB.
Menurut Andika Perkasa, Aprilia Manganang telah menjalani pemeriksaan medis sejak 3 Februari 2021.
Pemeriksaan itu dilakukan karena Andika Perkasa dan pejabat TNI lainnya setelah melihat ada kejanggalan dalam kondisi fisik Aprilia Manganang.
Andika Perkasa kemudian memanggil Aprilia Manganang ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan lanjutan di RSPAD Gatot Subroto.
Hasilnya, Aprilia Manganang dipastikan berjenis kelamin laki-laki.
Sebab, hasil pemeriksaan medis menunjukkan Aprilia Manganang lebih memiliki organ tubuh laki-laki.
Tidak hanya itu, kadar hormon testosteron yang identik dengan laki-laki juga ditemukan lebih tinggi di tubuh Aprilia Manganang.
Menurut Andika Perkasa, Aprilia Manganang mengidap hipospadia atau kelainan organ reproduksi ketika dilahirkan.
Namun, karena keterbatasan fasilitas medis dalam proses kelahiran, Aprilia Manganang ditetapkan berjenis kelamin perempuan.
Terkait penanganan ini, Aprilia Manganang mengaku sangat senang karena sudah sangat menginginkannya sejak dulu. (*)