GridHot.ID - Masih ingat dengan dalang dari sejumlah aksi terorisme besar di Indonesia, Noordin M Top?
Noordin M Top dilumpuhkan Densus 88 di salah satu rumah di Kampung Kepoh Sari, Mojosongo, Jebres, Solo, pada 17 September 2009 silam, mengutip Kompas.com
Pasukan Densus 88 mengepung rumah itu semalaman disertai baku tembak yang akhirnya menewaskanempat orang, termasuk salah satunya Nurdin M Top.
Mengutip TribunnewsBogor.com, seorang dokter forensik bernama Hastry mengaku ikut terlibat dalam penyergapan itu.
"Saat pengakapan itu, saya sudah 3 hari ada di TKP," bongkar dr Hastry, kepada Denny Darko, di kanal Youtube Denny Darko baru-baru ini.
"Oh gitu?" tanya Denny Darko syok.
"Saya ingat sekali proses penangkapannya Noordin M Top ini disiarkan live di TV di Solo. Saya ingat, saya ngikutin dari pagi sampai sore," imbuh Denny Darko.
Lantas, ketika Noordin M Top tewas, Denny Darko pun bertanya soal proses autopsi pelaku bom Bali tersebut kepada dr Hastry.
"Kata dokter, katanya Noordin M Top pernah ada di meja ini juga diautopsi?" tanya Denny Darko.
"Tapi dok, memang benar, kalau yang dijumpai itu benar Noordin M Top yang meledakkan diri?" tanyanya lagi.
"Iya benar," jawab dr Hastry.
dr Hastry lalu menceritakan bahwa saat ditugaskan ke TKP, ia tidak tahu kalau yang akan disergap Densus 88 itu adalah Noordin M Top.
Pasalnya, info soal pernyegapan Noordin M Top ini bersifat rahasia diantara sesama polisi.
dr Hastry yang merupakan tim forensik hanya diminta berjaga di lokasi penyergapan.
"Saya waktu itu disuruh berjaga siaga oleh tim dopol saya. Saya gak tahu kalau yang mau ditangkap itu Noordin M Top. Cuma kita disuruh siap-siap aja," ucap dr Hastry.
"Lha, itu sesama polisi gak saling memberitahu?" tanya Denny Darko heran.
"Enggak, karena itu kan rahasia. Yang penting, saya selaku tim forensik harus diminta stand by. Kita nunggu disana sampai hari ketiga," jawab dr Hastry.
Saat berada di TKP, dr Hastry mengaku melihat detik-detik Densus 88 menyergap Noordin M Top dan kawanannnya.
Ketika menceritakan itu, dr Hastry mengaku merinding.
"Ternyata setelah terjadi baku hantam dan tembak-tembakan serta peledakan diri itu, ada 4 jenazah," ucap dr Hastry.
"Kita periksa, 4 janazah itu adalah Noordin M top dan 3 anak buahnya. Istrinya gak apa-apa," tambahnya.
Setelah itu, dr Hastry dan dokter forensik lain memberiksa keaslian jenazah apakah benar itu Noordin M Top yang tewas.
Kembali, ketika autopsi jasad Noordin M Top, dr Hastry dibuat merinding.
Pria asal Johor, Malaysia itu tewas dengan kondisi mengenaskan.
Bagian belakang kepalanya hancur dan terdapat beberapa lubang bekas tembakan peluru di tubuhnya.
Meski begitu, bagian wajah dari sang teroris itu masih bisa dikenali.
"Kita lihat dari fotonya, dari wajahnya yang sudah ada, ternyata benar itu Noordin M Top," ungkap dr Hastry.
"Waktu (tewas) meledakkan diri, wajahnya masih bisa dikenali?" cecar Denny Darko.
"Masih, wajahnya masih dikenali," jawab dr Hastry.
"Dan memang dari awal, kita gak tahu. Yang penting dia itu teroris, diduga Noordin M Top," imbuh dr Hastry.
"Ternyata berhasil juga, polisi menangkap sampai dia ( Noordin M Top) meledakkan diri," tambahnya.
Kemudian Denny Darko penasaran apakah Noordin M Top itu tewas ditembak polisi atau meledakkan diri.
Disebutkan dr Hastry, Noordin M Top itu tewas karena meledakkan diri setelah sempat baku tembak dengan Densus 88.
"Jadi waktu itu, dia itu benar meninggal karena meledakkan diri? Karena saya ingat, waktu itu ada baku tembak dulu?" tanya Denny Darko.
"Iya, iya betul (meledakkan diri). Baku tembaknya dari anak buahnya," ungkap dr Hastry.
Setelah aman, tim penyisir bom masuk memastikan gak ada bom lagi, baru tim dopol masuk untuk evakuasi jenazah," tambahnya.
Diakui dr Hastry, setelah Noordin M Top tewas, jenazahnya langsung dilarikan ke rumah sakit di Surakarta Solo.
Hal tersebut dilakukan untuk meyakinkan bahwa yang tewas itu benar adalah Noordin M Top.
"Setelah diperiksa di sini, kita bawa ke Jakarta untuk diautopsi. Di sana, menunggu keluarganya untuk mengambil," papar dr Hastry.
"Keluarga dari Malaysia," tambahnya.
(*)