GridHot.ID - Siapa yang tak mengenal sosok Susi Pudjiastuti?
Melansir GridStar.id, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itu dikenal tegas saat menjabat.
Sosoknya berani menenggelamkan kapal negara lain yang berani masuk perairan Indonesia.
Usai lengser dari jabatannya ia kembali mejalankan bisnis yang ditekuninya.
Mengutip Kompas TV, Susi Pudjiastuti sempat melaporkan harta kekayaannya Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara ( LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 5 November 2019.
Dilansir dari Kompas.com, Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) dan pemilik maskapai Susi Air itu melaporkannya sebelum menanggalkan jabatannya sebagai menteri Kabinet Kerja periode pertama.
Laporan LHKPN dilakukan untuk akhir masa jabatan setelah tak lagi duduk di eksekutif.
Susi melaporkan total kekayaannya dalam LHKPN sebesar Rp 78 miliar atau tepatnya Rp 78.188.942.118.
Aset terbesarnya berasal dari properti berupa tanah dan bangunan yang taksirannya sebesar Rp 70.578.056.600.
Susi tercatat memiliki 78 bidang tanah dan bangunan yang seluruhnya berada di kampung halamannya di Kabupaten Ciamis. Sementara 1 bidang tanah yang berlokasi di Kota Jakarta Selatan seluas 184 meter persegi.
Hampir seluruh tanah yang dimilikinya merupakan hasil sendiri. Susi juga mencantumkan beberapa bidang tanah hasil warisan di Ciamis.
Untuk alat transportasi dan mesin, Susi melaporkan memiliki 6 unit mobil dan 8 unit motor.
Mobil termahal yang dimiliki Susi yakni Mercedez Benz E300 Sedan tahun 2005 yang taksiran nilainya sebesar Rp 270 juta.
Aset lain dalam laporan akhir jabatan, Susi memiliki harta tak bergerak lain sebesar Rp 895.000.000, surat berharga sebesar Rp 1.760.000.000, serta kas dan setara kas sebesar Rp 4.439.569.518.
Miliki duit bejibun, nyatanya Susi Pudjiastuti tak sungkan melakukanpekerjaan kasar.
Seperti yang disaksikan oleh salah satu karyawannya berikut ini.
Dilansir dari TribunJabar.id, sosok Susi Pudjiastuti yang fenomenal dimata salah satu karyawannya, selalu memberikan contoh yang terbaik.
Salah satu karyawan asal Banyumas Jawa tengah selaku tukang tambak di Bandara Beach Strip Pamugaran Pantai Barat Pangandaran, Danang mengaku, pertama kali melihat karakter ibu Susi, Ia merasa kaget.
"Karena, memberikan contoh terbaik untuk yang kerjanya termasuk saya. Seperti Saat ibu mencangkul dan menanam tanaman di bibir pantai sendiri. Padahal, tukangnya ada," ujar Danang saat ditemui Tribunjabar.id di posko Bandara Pamugaran pantai barat Pangandaran, Selasa (16/3/2021).
Danang menganggap, Ia pikir karena sudah lebih dari kaya tidak mengerti pekerjaan kasar seperti itu. Ibu Susi ini masih mau nyangkul, bersih bersih, dan memungut sampah.
"Apalagi ketika melihat ada sampah plastik, ibu tidak suka dengan namanya sampah seperti itu," ucapnya.
Danang menambahkan, lokasi disini (Pangandaran) masih terhitung banyak manusia dan pasti banyak yang buang sampahnya. Tapi, masih ada yang sadar untuk memungut sampah.
Sementara di daerah Natuna (Provinsi Kepulauan Riau), tempat Danang kerja dulu, yang namanya sampah setiap hari dan setiap saat banyak sampah.
"Namun Ibu itu, sempat sempatnya memungut sampah disepanjang pantai sambil melakukan olahraga jalan kaki atau lari pagi," kata Danang.
Hal seperti karakter ibu Susi, lanjut Danang, efeknya lumayan besar untuk pribadi Danang dan teman-teman rombongan kerja lainnya.
Menurutnya, kalau dilihat dari segi kemampuan kemudian dulu itu kan pernah mempunyai otoritas yang tinggi (menjadi Mentri), Ibu susi ini sudah terlalu baik.
"Bukan karena karyawannya, Saya hanya pekerja harian lepas saja. Memang faktanya seperti itu, teman yang lain juga mengatakan hal seperti itu," ucap Danang.
Danang mengatakan, jarang-jarang ada orang sekelas ibu ini mengerjakan pekerjaan yang pantasnya dikerjakan oleh orang seperti dirinya. (*)