Find Us On Social Media :

Niatnya Diundang untuk Latih Prajurit Kopassus, Master Karate Jepang Ini Justru KO di Tangan Pelatih Silat Indonesia, Baru Beberapa Jurus Langsung Tumbang

Ilustrasi Koppasus

4 Beladiri Pasukan Khusus TNI

Dalam suatu organisasi militer pasti memiliki ciri khas, termasuk dalam hal ilmu beladiri.

Beladiri militer sangat tergantung dari kualitas dan kehebatan dari jenis bela diri yang akan digunakan oleh tentara.

Dilansir dari Detikmiliter.com Indonesia dengan keberagamannya juga memiliki banyak ilmu bela diri lokal yang sangat terkenal, bahkan Pasukan Khusus Militer Rusia (Spetsnaz) Belajar Ilmu Kebatinan di Bali.

Hal ini menunjukan betapa hebatnya ilmu bela diri Indonesia itu sendiri di mata dunia.

Berbagai perguruan silat telah membuka perguruan dari beberapa dekade dan juga memiliki puluhan bahkan ribuan pendekar yang belajar dan telah lulus dari perguruan silat tersebut.

Baca Juga: Tentara Kamboja Ikut Terlibat, Intip Momen Haru Pembaretan Anak Miing Bagito yang Kini Jadi Prajurit Kopassus, Sang Komedian: Hebat Kamu

Memang bukan berarti Silat tidak digunakan oleh TNI tapi silat bukan menjadi jenis bela diri yang secara resmi serta wajib untuk organisasi militer di indonesia.

TNI lebih mengutamakan Yong Moo Do, Ilmu bela diri asal Korea ini telah resmi menjadi Bela Diri Militer khususnya (BDM) TNI AD.

Anda tentu dapat melihatnya pada parade dan pertunjukan di ulang tahun HUT TNI ke 70.

Seperti yang dituliskan Kompas.com, "Kuasai Bela diri Yong Moo Do Jadi Parameter Kenaikan Pangkat TNI."

Dengan menguasai dan memiliki Kemahiran dalam bela diri Yong Moo Do dijadikan sebagai salah satu ukuran untuk kenaikan pangkat seorang tentara di lingkungan TNI AD.

Seorang prajurit yang telah menyandang sabuk hitam, Paling kurang Dan I, mempunyai peluang besar naik pangkat.

Lalu dimana posisi dan kebanggaan terhadap ilmu beladiri lokal kita (silat)?