GridHot.ID - Hampir genap sebulan lamanya Rina Gunawan meninggal dunia.
Dilansir dari GridFame.id, Rina Gunawan meninggal akibat Covid-19 dengan komorbid asma dan radang paru setelah sempat menjalani perawatan intensif.
Kepergian Rina Gunawan meninggalkan duka mendalam bagi banyak orang yang mengenalnya.
Terlebih bagi sosok sang suami, Teddy Syach.
Melansir GridStar.id dari TribunSeleb, Teddy Syah mengaku terpukul saat kembali ke rumahnya bersama Rina Gunawan.
Pasalnya, rumah yang dihuninya selama ini terisi banyak kenangan bersama Rina Gunawan.
"Tadi malam tidur sempat sebentar di sana, semalam aja. Itu juga tidurnya udah mulai jam tiga pagi," ujar Teddy Syah pada Feni Rose diacara Rumpi No Secret, Jumat (19/3/2021).
Selama 20 tahun berumah tangga, banyak sekali kenangan indah di kamar tidur Teddy dan Rina.
Kamar tidur adalah tempat favorit Rina Gunawan untuk bersama suami dan anak-anaknya.
"Waktu itu dari rumah mama, terus pulang lewat tengah malem, ada dua hari yang lalu, terus karena saya belum baca doa belum apa di sana, jadi tengah malem saya yasinan di rumah minta ditemenin dulu sama si kakak," ujar Teddy.
"Kondisi saya lagi lemah, masuk angin pada saat itu, terus darah rendahnya lagi kumat. Khawatir nanti pingsan," lanjutnya.
Teddy juga mengaku sempat merinding saat beribadah meski bukan mencekam.
"Karena ngerasain hawa itu kan, pertama kali masuk sana pas saya ambil baju aja rumah terbuka, terus saya masuk habis itu pergi lagi aja deh, gitu," bebernya, "jadi dua malam yang lalu untuk memberanikan diri tidur di sana," ucap Teddy.
"Energi ya, kalau kita bicara energi ibu rumah tangga, kepala rumah tangga itu ya di situ tetap terasa kan, saya nggak berusaha untuk mengingat-ingat bahwa yang sudah ya sudahlah. Tapi energi itu ketika kita ibadah atau salat, tekanan itu terasa gitu. Merinding apa gitu, jadi ya rasa bukan mencekam ya,” tambahnya.
Malam kedua tidur di rumahnya, Teddy merasa lebih tenang dan bisa tidur cukup nyenyak.
"Tapi alhamdulillah setelah itu, malam kedua ya alhamdulillah lebih nyenyak. Malam pertama celingak-celinguk," kata Teddy. (*)