GridHot.ID - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini kini gigit jari.
Pasalnya, terjadi kesalahan input data penerima bansos di Kota Makassar.
Tak tanggung-tanggung, kesalahan tersebutmenyangkut34 ribu warga miskin.
Dilansir dari Kompas TV, kesalahan input data penerima bantuan sosial hingga 34 ribu orang di Makassar, Sulawesi Selatan membuat Mensos Tri Rismaharini angkat bicara.
Risma memberi waktu hingga Sabtu malam untuk melakukan revisi. Kesalahan ini diketahui usai pendataan penerima bansos dilakukan Kemensos.
Dari 45 ribu lebih warga penerima bansos di tahun 2020, kini di Makassar hanya sekitar 11 ribu orang penerima di tahun 2021.
Berkuranganya penerima bansos ini diduga adanya kelalaian Dinsos Makassar dalam melakukan input data.
Walikota Makassar Mohammad Ramdan Pomanto mengakui data 34 ribu warga miskin Makassar tidak dikirim ke Kementerian Sosial.
Danny pomanto pun meminta maaf kepada warga Makassar meski kesalahan ini terjadi pada masa kepemimpinan penjabat walikota yang lalu.
Danny pomanto pun akan melakukan perbaikan data agar 34 warga miskin yang sebelumnya sebagai penerima dana bantuan sosial dapat kembali menerima bantuan.
Melansir Tribun-Timur.com, Wali Kota Makassar Danny Pomanto menegur pejabat Dinsos sebelumnya, karena salah menginput data, angka penduduk miskin di kota Makassar.
Menurut Danny ada sekitar 35 ribu dari 45 ribu masyarakat penerima manfaat, atau warga miskin di Kota Makassar berkurang di tahun 2021.
"Itu memang kesalahan input data, tetapi sudah bisa dilihat itu bahwa itu ada yang tidak peduli terhadap persoalan ini," ujar Danny Pomanto, Kamis (25/3/2021).
Menurut Danny, dari laporan dari Dinsos Makassar, masyarakat penerima manfaat hanya tersisa kurang lebih 11 ribu orang, atau menurun drastis dari sebelumnya yakni 45 ribu.
Sehingga, Danny memastikan akan berdampak pada banyaknya masyarakat tidak mampu pada tahun 2021 ini tidak menerima bantuan dari pemerintah.
"Jadi ini persoalan sangat mengerikan sekali, karena biasanya ada 45 ribu org menerima manfaat dan mendapat fasilitas serta bantuan dari pemerintah, tetapi tahun ini tidak dapat," jelasnya.
Padahal, lanjut Danny di masa pandemi covid-19 ini, seharusnya jumlah orang miskin terus bertambah.
Namun anehnya di makassar justru berkurang drastis.
Kejadian itu dipicu karena adanya kesalahan input data oleh Dinsos Makassar, yang dikirim ke Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Sosial.
"Bisa dibayangkan diera pandemi ini yang jumlah orang miskin terus bertambah tetapi di Makassar justru dilihat dari data, malah berkurang puluhan ribu orang miskin," tegasnya.
Olehnya, Danny Pomanto menegaskan, bahwa dirinya bersama Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi akan melakukan koreksi terhadap data asal-asalan tersebut
Ia bersama Fatmawati Rusdi meminta maaf kepada seluruh masyarakat, khususnya warga penerima manfaat atas adanya kesalahan data tersebut.
Meskipun, pada saat penginputan data itu, dirinya bersama Fatmawati Rusdi belum menjabat sebagai kepala pemerintahan di Makassar.
"Saya dan ibu Fatma memohon maaf kepada seluruh masyarakat penerima manfaat yang berkurang hingga 35 ribu orang, meskipun kejadian itu kami belum menjabat, tetapi kami wajib meminta maaf," terangnya.
Sementara, Plt Kepala Dinsos Kota Makassar Asvira Anwar menyebut, saat ini dirinya diamanahkan oleh Wali Kota untuk fokus memperbaiki dan pengkinian Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Asvira tidak menampik terjadi beberapa kasus di Dinsos Makassar di pimpinan sebelumnya. Terutama pada penyaluran Bantuan Sosial (Bansos) ke masyarakat.
"Baru berapa hari saya diamanahkan di Dinsos dan kami diminta melakukan pengkinian data masyarakat miskin setiap saat. Dan perbaikan ini berkelanjutan. Dan itulah hasilnya," jelasnya
Asvira menyebut banyak kendala yang dihadapi dalam memverifikasi data invalid. Salah satunya terkait akses untuk menginput data
Sehingga data warga penerima manfaat yang diungkapkan oleh Danny Pomanto sebanyak 11.025 merupakan data salur bulan maret tahap pertama.
"Itu berdasarkan perbaikan NIK pertama sebelum periode 21 maret 2021. Kamipun senantiasa selalu menunggu petunjuk dan arahan terbaru dari Bapak Walikota Makassar," tutupnya.(*)