Gridhot.ID - Kejadian teror bom di Makassar memang mengejutkan banyak pihak.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, baru saja terjadi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.
Kejadian ini terekam di CCTV dan terjadi pada Minggu (28/3/2021).
Dalam kamera CCTV, terlihat kedua pelaku, yang mana suami menggunakan jaket warna coklat dan kepalanya ditutupi oleh sorban.
Sedangkan sang istri tampak mengenakan gamis dan cadar warna hitam.
Sang istri terlihat dibonceng suaminya ketika hendak merangsek masuk ke dalam Gereja Katedral Makassar.
"Diduga dinaiki oleh dua orang yang kemudian terjadi ledakan di pintu gerbang gereja katedral Makassar.
Dikutip Gridhot dari Tribunnews Bogor, pelaku memasuki pelataran dari Gereja Katedral yang kebetulan adalah jam tersebut telah selesai kegiatan misa," kata Argo Yuwono dalam konferensi pers yang disiarkan YouTube Kompas TV.
Argo juga mengatakan, sebelum memasuki area Gereja Katedral, pelaku sempat dicegat oleh security gereja.
"Dua orang yang mau masuk sempat dicegat oleh security daripada gereja tersebut, kemudian terjadi ledakan tersebut," jelasnya.
Polisi pun telah mengantongi identitas pelaku bom bunuh diri.
Menurut Argo Yuwono, laki-laki yang menjadi terduga pelaku bom bunuh diri itu berinisial L.
Sedangkan istrinya yang juga menjadi terduga pelaku bernisiniasl YSF, seorang pekerja swasta.
Pasutri yang menjadi pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral, Makassar ini diketahui baru menikah sekitar 6 bulan yang lalu.
"Betul pelaku pasangam suami istri baru menikah enam bulan," kata Argo dalam keterangannya, Senin (29/3/2021).
Pelaku bom bunuh diri diketahui tinggal di Jl Tinumbu I Lorong 132, Kelurahan Bunga Ejaya, Kecamatan Bontoala, Makassar.
Mendengar putrinya tewas karena aksi meledakkan diri dengan bom, ibunda pelaku mengaku syok.
Menurut keluarga, pasutri itu berbisnis dengan berjualan secara online usai menikah.
"(Menikah) 6 bulan lalu. (Kegiatan) jualan online, saya tahu dia jualan online dan suaminya yang antar makanan," ujar ibu kandung dari pelaku bom bunuh diri, EM, saat ditemui di Rumah Sakit Bhayangkara, Makassar.
EM mengungkapkan anaknya merupakan pelaku wanita dari aksi bom bunuh diri tersebut.
"Saya dari keluarga (pelaku) perempuan. Baru tahu tadi malam kalau itu anak saya," kata EM.
Menurut EM, putrinya tersebut berubah setelah menikah.
Setelah menikah, sang putri tinggal dengan pelaku laki-laki bom bunuh diri.
Namun akibatnya, sang putri sudah jarang ketemu ibunda.
Padahal sebelum menikah, putrinya sangat dekat ke keluarga.
"Jadi jarang ketemu selama sudah menikah. Biasa datang ke rumah tapi sekarang jarang," jelasnya.
(*)