Juragan Dump Truck Nglegok Blitar Ditangkap Gara-gara Diduga Teroris, Kepala Desa Akui Tak Kaget Warganya Diciduk Densus 88, Sosok Ini Disebut Sempat Bocorkan Identitas Gelap Pelaku

Rabu, 31 Maret 2021 | 16:25
Surya Malang/David Yohanes

Polisi yang sedang berjaga di rumah terduga teroris

Gridhot.ID - Polisi baru saja menangkap salah seorang terduga teroris di Blitar.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, pelaku yang disebut sebagai juragan dump truck ini ditangkap pada Selasa (30/3/2021) sekitaran pukul 14.00 WIB, di Desa Kemloko, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar.

Aparat desa setempat mengatakan kalau pelaku sempat bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia di beberapa negara.

Khairi, Kepala Dusun Kuwut, Desa Kemloko, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar tanggapi penangkapan terduga teroris oleh Densus 88 Mabes Polri di wilayahnya.

Baca Juga: Para Murid Siap Temu Kangen, Nadiem Makarim Sudah Siap Wajibkan Pembelajaran Tatap Muka di Semua Sekolah Pada Juli 2021 Nanti, Guru Sudah Vaksin Langsung Sekolah

Identitas terduga teroris ditangkap Densus 88 Mabes Polri ini ialah seorang juragan dump truck berinisial N (44), asal Desa Tenggur, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

Dikutip Gridhot dari Warta Kota, pada Selasa (30/3/2021) malam, Khairi membenarkan bila N juragan dump truck terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Mabes Polri.

"Benar, dia warga saya," kata Khariri.

Khariri membenarkan, apabila selama ini N tinggal di rumah istrinya di Dusun Ngipik, Desa Tenggur, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung.

Baca Juga: Enteng Berangkatkan Umroh Sopir dan Para Pegawainya yang Rajin Salat, Pemilik PO Bus Haryanto Ingin Usahanya Jadi Wujud Perjuangan Agama: Nggak Mau Ibadah Saya Omelin!

Akan tetapi, N sering ke rumah orangtuanya di Dusun Kuwut, Desa Kemloko, Kecamatan Nglegok.

"Dia sering ke sini (Dusun Kuwut). Orangtuanya tinggal ibunya saja dan Ibunya sudah tua, usia di atas 60 tahun. Orangtuanya tani," ujar Khariri.

Dikatakannya, sejak muda menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri.

N pernah menjadi TKI di Malaysia selama sekitar empat tahun.

N juga pernah menjadi TKI di Korea hampir tujuh tahun.

Baca Juga: Disebut Kebingungan Punya Ibu Tiri Baru di Hari Pernikahan Engku Emran, Aleesya Diam-diam Pernah Ungkap Kerinduan pada Laudya Cynthia Bella: Bunda, Aku Janji Akan Menjadi Anak Baik

"Terakhir, dia (N) menjadi TKI di Taiwan. Belum lama pulang. Tapi kapan pulang dari Taiwan saya kurang tahu"

"karena dia pulang di rumah istrinya di Tulungagung," katanya.

Tak Kaget

Khariri sebenarnya tidak kaget N ditangkap Densus 88.

Sebab, dua pekan sebelum ditangkap Densus, Khariri mendapat informasi dari teman soal N.

Baca Juga: Di Hadapan Sule, Rizky Febrian Tak Sebut Nama Putri Delina di Daftar Adik yang Paling Mudah Diambil Hatinya: Sampai Detik Ini Aku Harus Berpikir Dua Kali...

"Ada teman tanya-tanya soal N, juga berkaitan dengan itu. Awalnya saya tidak percaya"

"tapi dengan penangkapan oleh Densus ini berarti memang benar info dari teman saya," ujarnya.

Seperti diketahui, Densus 88 menangkap N (44) seorang warga Desa Tenggur, Rejotangan, Selasa (30/3/2021) sekitar pukul 14.00 WIB.

Densus 88 kemudian melakukan penggeledahan di rumah Abu Umar, mertua N, tempat N selama ini tinggal.

Menurut seorang perangkat Desa Tenggur, Purwanto, N ditangkap di luar.

"Sekitar pukul dua (siang) ada sekitar 10 mobil datang, semuanya plat L. Saat itu N sudah ada di dalam mobil," terang Purwanto.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, Warta Kota