Tunjukkan Pesawat Tempur Eksperimental Hasil Kerja Samanya dengan Indonesia, Presiden Korea Selatan Tak Segan Titip Salam untuk Jokowi Lewat Prabowo Subianto: Sampaikan Kepada Kawan Saya...

Sabtu, 10 April 2021 | 17:42
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto memberikan keterangan pers di Stasiun MRT Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (13/7/2019).

Gridhot.ID - Prabowo Subianto memang sangat sibuk sebagai Menteri Pertahanan di Indonesia.

Dikutip Gridhot dari Tribunnews, meski Prabowo Subianto sempat hadir di pernikahan Atta Aurel, sang Menteri nyatanya masih memiliki banyak tugas negara.

Sebelumnya memang Prabowo nampak mengunjungi Rusia untuk membahas masalah pertahanan negara, kini yang terbaru sang Menteri mampir untuk bertamu ke Korea Selatan.

Tentu saja ada momen unik dalam pertemuan tersebut.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in menitipkan salam kepada Presiden Joko Widodo saat bertemu Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Seoul, Korea Selatan, pada Kamis (8/4/2021).

Pertemuan itu berlangsung sehari sebelum peluncuran pesawat tempur Korean Fighter Experimental/Indonesian Fighter Experimental (KFX/IFX).

Baca Juga: Akhirnya Akui Pernah Pacari Putra Wishnutama, Awkarin Buka-bukaan Soal Hubungan Asmaranya, Akui Suka Atur Seluk Beluk Kehidupan Pasangannya

“Sampaikan salam saya kepada kawan saya, Presiden Jokowi,” tutur Presiden Moon sebagaimana dikutip dari Antara, Jumat (9/4/2021).

Adapun dalam pertemuan tertutup dengan Prabowo tersebut, Presiden Moon menjelaskan bahwa sebagai negara yang memiliki kemampuan pertahanan dan alutsista yang hebat di tingkat dunia, Korsel akan menjadi mitra kerja sama industri pertahanan yang dapat dipercaya.

“Dalam kerja sama industri pertahanan, Korsel tidak hanya mengekspor barang jadi tetapi terus menjalankan kerja sama timbal balik melalui alih teknologi, produksi bersama, serta memasuki pasar negara ketiga bersama,” tutur Presiden Moon, seperti disampaikan dalam keterangan pers Kedutaan Besar Korsel di Jakarta, Jumat.

Selain itu, Presiden Moon juga menekankan bahwa produksi dan pengembangan bersama alutsista terdepan, seperti pesawat tempur dan kapal selam, akan menguntungkan kedua negara secara nyata.

Menanggapi itu, Menhan Prabowo menyampaikan kekagumannya karena Korsel sukses memajukan negara dan memodernisasi industri dan teknologi.

Baca Juga: Pantas Tak Gentar dan Makin Tebar Ketakutan Meski Kondisinya Sudah Terjepit Satgas Nemangkawi, Terbongkar Sumber Dana Utama KKB Papua untuk Bergerilya, Kapolda Papua: Kita Akan Monitoring

Oleh karena itu, menurut Menhan, proyek kerja sama dengan Korsel, termasuk proyek KFX/IFX harus berhasil.

Ia pun siap berupaya mengatasi hambatan dan kesulitan yang mungkin menjadi kendala dalam kerja sama antara Indonesia dan Korsel.

“Kami berkomitmen akan mewujudkan kemauan yang kuat untuk meningkatkan kerja sama pertahanan pada masa depan,” kata Prabowo.

Lebih lanjut, Prabowo mengutarakan bahwa kehadiran dirinya pada acara “KFX/IFX Prototype Roll-out Ceremony” menandakan good message atau pesan yang baik.

Seperti diketahui, proyek KFX/IFX adalah proyek pengembangan dan pembuatan pesawat tempur generasi berikut secara massal antara Korea dan Indonesia dengan modal 8,8 triliun won (sekitar Rp114,4 triliun) dari tahun 2015 sampai 2028.

Baca Juga: Kemarin-kemarin Diguncang Isu Cerai dengan Aufar Hutapea, Olla Ramlan Mendadak Tulis Kata-kata Senasib dengan Nindy Ayunda, Ada Apa?

Menhan Prabowo telah menunjukkan keinginan yang kuat terhadap kesuksesan proyek KFX/IFX dalam pertemuan dengan Presiden Moon Jae-in.

Proyek pesawat KFX/IFX yang diberi nama KF-21 Boramae merupakan hasil kerja sama antara Indonesia dan Korsel.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, proyek pengembangan pesawat tempur KFX/IFX sempat tertunda sekitar tahun 2009.

Kemudian pada 7 Januari 2016, Indonesia dan Korsel menandatangani cost share agreement. Terdapat tiga fase pembuatan KF-X/IF-X.

Pertama, yakni pengembangan teknologi atau pengembangan konsep, pengembangan rekayasa manufaktur atau pengembangan prototipe, dan proses produksi massal.

Baca Juga: Sentil Balik Hotma Sitompul Setelah Disindir Banci Tampil, Hotman Paris: Kalau Banci, Kenapa Nunjuk Puluhan Pengacara Lawan Saya?

Targetnya, pada 2020 pesawat tempur sudah bisa diproduksi dan pada 2025 diharapkan sudah bisa beroperasi.

Melibatkan APBN masing-masing negara, dalam kerja sama ini pemerintah Korea menanggung 60 persen biaya pengembangan pesawat, sisanya ditanggung KAI (perusahaan pembuat pesawat Korea) 20 persen, sementara pemerintah Indonesia hanya 20 persen.

Kedua negara menargetkan produksi 168 unit pesawat KFX/IFX dengan pembagian yang disesuaikan dengan kontribusi masing-masing yakni 120 unit untuk Korea Selatan dan 48 unit untuk Indonesia.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, tribunnews