Find Us On Social Media :

73 Tahun Arungi Bahtera Rumah Tangga Kerajaan Buckingham, Rupanya Pangeran Philip Pernah Marah Besar hingga Buat Ratu Elizabeth II Menangis, Ini yang Jadi Pemicunya!

Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip

Dalam sebuah artikel di majalah Vanity Fair, Bedell Smith telah menulis tentang bagaimana pada tahun 1960 Ratu, yang hamil besar Duke of York, mengatakan kepada Harold Macmillan bahwa dia perlu 'meninjau kembali masalah nama keluarganya, yang telah membuat suaminya jengkel sejak dia (sang Ratu) memutuskan pada tahun 1952 untuk menggunakan Windsor daripada Mountbatten'.

Perdana Menteri saat itu menulis dalam buku hariannya: "Ratu hanya berharap (cukup baik) untuk melakukan sesuatu untuk menyenangkan suaminya - yang sangat dicintainya.

"Yang membuat saya kesal adalah sikap Pangeran yang hampir brutal terhadap Ratu atas semua ini."

Baca Juga: Masih Setia Meski Pernah Ditinggal Nikah, Dimas Beck Buka-bukaan Soal Perasaannya pada Laudya Cynthia Bella: Bener-bener Sayang Banget!

Wakil Perdana Menteri Rab Butler dan Lord Chancellor, Lord Kilmuir, ditugaskan untuk menyelesaikan masalah keluarga Ratu yang 'rumit' ini.

Dalam sebuah telegram, Butler memberi tahu Macmillan bahwa Ratu 'benar-benar bertekad' untuk membuat perubahan demi Philip.

Bedell Smith berkata: "Menurut satu cerita, Butler menceritakan kepada seorang teman bahwa Elizabeth telah 'menangis'."

Baca Juga: Singgung Soal Poligami, Ayu Ting Ting Bikin Lesti Kejora Emosi, Pacar Rizky Billar Ngaku Rela Hidup Pas-pasan Asalkan Tak Diduakan: Kurang Asem!

Setelah diskusi, disepakati bahwa Keluarga Kerajaan akan terus disebut 'the House and Family of Windsor'.

Tetapi keturunan Ratu yang 'tidak di-royalisasi', dimulai dengan cucu yang tidak memiliki sebutan 'yang mulia', akan mengadopsi nama keluarga 'Mountbatten-Windsor'.