Find Us On Social Media :

Serda Mes Guntur Sempat Tak Ingin Berangkat Berlayar dengan KRI Nanggala 402, Sang Istri Terisak Ungkap Percakapan Terkahirnya: Dek, Doain Ya...

Istri kru KRI Nanggala 402 Serda Guntur menangis saat mengungkap momen komunikasi terakhirnya dengan suami

Gridhot.ID - Operasi pencarian kapal selam KRI Nanggala 402 yang hilang kontak terus digencarkan. 

Dikutip dari Kompas.com, KRI Nanggala 402 hilang kontak di perairan utara Bali, Rabu (21/4/2021).

Kapal selam berjuluk monster laut tersebut hilang kontak pada dini hari sekitar pukul 03.00 WITA. 

Baca Juga: Inilah Potret dan Rekam Jejak Letkol Laut Heri Oktavian, Komandan KRI Nanggala 402 yang Hilang Kontak, Pernah Sekolah di Jerman dan Punya Karier Cemerlang

Kapal ini merupakan salah satu kapal selam yang resmi menjadi bagian dari alat utama sistem pertahanan (alutsista) Indonesia pada 1981.

Kapal selam ini membawa 53 orang yang terdiri dari 49 ABK, seorang komandan satuan, dan tiga personel senjata.

Keluarga Serda Mes Guntur Ari Prasetyo masih berharap-harap menunggu kabar pencarian KRI Nanggala.

Baca Juga: Menunggu Hadirnya Mukjizat, Nasib 53 Awak Kapal Selam KRI Nanggala-402 Kini Hanya Bergantung pada Pasokan Oksigen, Masih Cukupkah?

Dilansir TribunWow.com kecemasan itu diungkap sang istri, Berda Asmara dalam tayangan di YouTube Tribun Jatim, Kamis (22/4/2021).

 

Serda Guntur merupakah salah satu kru pal selam KRI Nanggala 402.

Serda Guntur dan keluarganya tinggal di Candi Lontar, Sambikerep, Surabaya.

"Kemarin (dengar) informasinya itu kemarin habis berbuka puasa saya baca grup ibu-ibu KRI Nanggala," ungkap Berda.

"Saya kaget, ternyata saya baru tahu pas berbuka puasa padahal kejadiannya sudah jam 03.00," lanjutnya.

Baca Juga: Hilang Kontak Saat Latihan Penembakan, KRI Nanggala-402 Diduga Berada di Palung Kedalaman 700 Meter, Panglima TNI: Baru Izin Langsung Hilang Kontak

Ia menuturkan suaminya sempat tidak ingin berangkat pada penugasan latihan tembak torpedo kali ini.

Namun, Berda mengingatkan hal itu sudah merupakan tugas suaminya.

Ia menduga saat itu Serda Guntur sudah mempunyai firasat buruk.

"Saya cuma bisa motivasi aja, Bismillah. Mungkin sudah ada rasa, begitu. Suami saya juga jarang bercerita apalagi tentang kondisi (pekerjaannya)," jelasnya sambil terisak.

Ia menyebut komunikasi terakhir terjadi sebelum berangkat dari rumah dan sempat saling menelepon.

"Terakhir komunikasi itu berangkat hari Senin (19/4/2021) pagi, berangkat dari sini jam 07.00. 'Dek, doain ya'," ungkap Berda.

"Saya selalu berpesan, nanti kalau berangkat telepon, ya," katanya.

Pasangan tersebut juga saling menghubungi melalui video call.

Baca Juga: Terjawab Sudah, Pakar Kapal Selam Ini Ungkit 2 Hal Fatal yang Bisa Jadi Penyebab KRI Nanggala-402 Hilang Kontak dalam Sekejap: Tidak Memungkiri...

Berda mengungkapkan percakapan terakhirnya dengan Serda Guntur.

"'Dek, aku berangkat, doain'. 'Iya, aku doain, cepat pulang, hati-hati', begitu. Itu terakhir saya berkomunikasi," jelas Berda dengan suara bergetar.

Berda mengungkapkan harapannya adalah agar seluruh kru KRI Nanggala bisa selamat.

"Semoga yang terbaik, semoga kalau bisa selamat semua, suami beserta kru Nanggala yang ada di situ semua," tambah Berda.

Kronologi KRI Nanggala 402 Hilang Kontak

Kementerian Pertahanan (Kemhan) masih melakukan pemantauan atas pencarian KRI Nanggala 402.

Kronologi bermula saat KRI Nanggala meminta izin akan berangkat melakukan latihan penembakan senjata strategis, yakni penembakan Torpedo SUT pada Rabu pukul 03.00 WIB.

Seteleh diberi izin menyelam, keberangkatan dilakukan sesuai prosedur. Namun, kapal selam tersebut hilang kontak dan tidak dapat dihubungi.

Kapal lain yang terlibat satgas latihan lalu melakukan pencarian terhadap KRI Nanggala 402.

"Pada pukul 07.00 WIB melalui pengamatan udara dengan helikopter, ditemukan tumpahan minyak di sekitar posisi awal menyelam," demikian keterangan Biro Humas Kementerian Pertahanan.

Baca Juga: Lebih Dari 24 Jam KRI Nanggala-402 Belum Ada Jejak, Pakar Kapal Selam dari ITS Bongkar Dua Hal yang Bisa Jadi Pemicu Kapal Selam Buatan Jerman Tersebut Hilang Kontak: Saya Ngomong Apa Adanya

"Hingga saat ini pencarian masih terus dilakukan dengan mengirimkan KRI Rigel dari Dishidros Jakarta dan KRI Rengat dari Satuan Ranjau untuk membantu pencarian dengan menggunakan side scan sonar."

TNI AL mengirimkan distres International Submarine Escape and Rescue Liaison Officer (ISMERLO) kepada sejumlah angkatan laut negara lain yang memiliki kapal selam penyelamat.

"Beberapa negara sudah merespons dan siap memberikan bantuan di antaranya adalah AL Singapura, AL Australia, dan AL India."

TNI lalu mengerahkan helikopter dan kapal selam dengan kemampuan detekdi di bawah air untuk mencari KRI Nanggala.

(*)