Dikutip TribunnewsBogor.com, Matroji berkisah, anaknya selalu menghubungi setiap kali akan berlayar bersama Nanggala 402.
Terakhir Faqihudin menelepon pada Senin (19/4/2021) lalu.
Putranya itu mengaku akan berlayar dari Surabaya menuju ke Bali.
“Kalau telepon pasti cerita mau berlayar ke mana, terus minta didoakan agar selamat,” ujar Matroji.
Keluarga tahu kabar hilangnya Nanggala 402 dari tayangan YouTube.
Masih menurut Matroji, saat itu istrinya tengah memutar YouTube dan melihat berita Nanggala 402.
Mengetahui kapal itu yang biasa diawaki oleh Faqihudin, meledaklah tangis keluarga ini.
“Begitu tahu Nanggala 402, la itu kan kapal anak saya. Hari Rabu dan Kamis kemarin saya tidak bisa diajak ngomong (karena sedih),” ujarnya.
Kini Matroji lebih bisa menguasai emosinya dan berupaya mendoakan yang terbaik buat Faqihudin.
Ia mengaku memasrahkan semua kepada Allah yang mengendalikan alam.