Find Us On Social Media :

Berhasil di Timor Timur, DOM Aceh Hingga G30S PKI, Pasukan Setan Yonif 315/Garuda Bakal Ditugaskan Berantas KKB Papua, Ini Kehebatannya

Prajurit TNI dari Yonif 315/Garuda akan dikirim ke Papua

Gridhot.ID - Situasi di Papua belakangan ini kembali memanas akibat ulah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). 

Terlebih lagi pasca penembakan yang menewaskan Kabinda Papua Mayjen TNI Anumerta I Gusti Putu Danny Nugraha Karya, Minggu (25/4/2021). 

Selanjutnya pada Selasa (27/4/2021), seorang anggota Brimob Polri, Bharada Komang juga gugur. 

Baca Juga: Tewas Diterjang Peluru Anggota Paskhas TNI AU, Identitas Anggota KKB Bawahan Egianus Kogoya Terungkap, Awalnya Mau Kabur ke Atas Bukit Setelah 2,5 Jam Baku Tembak

Kemudian dua angggota lainnya luka-luka usai terlibat kontak tembak dengan KKB Papua.

Melansir Intisari Online, diduga penyerangan ini dipicu rencana penyaluran dana Otonomi Khusus (Otsus) Papua.

Hal itu diungkap Asisten Operasi (Asops) Kapolri Inspektur Jenderal Polisi Imam Sugianto kepada wartawan, Rabu (28/4/2021).

Baca Juga: Resmi Dilabeli Teroris, KKB Papua Pernah Bantai Puluhan Pekerja di Nduga Sambil Menari-nari, Korban yang Selamat Bahkan Dikejar Sampai Berhari-hari

Diketahui, pemerintah memang telah berencana menyalurkan dana Otsus Papua tahap I pada awal tahun ini sebanyak Rp 7,55 triliun.

"Memang ada peningkatan eskalasi kejadian, karena ini kan memang mendekati kepada diberlakukannya otsus," ujarnya. 

KKB diduga terusik dengan dana Otsus karena tidak senang adanya bantuan yang diberikan untuk pembangunan Papua.

"Mereka dengan sekarang kalau ada otsus kan, pola-pola penyaluran dana otsus itu kan akan dibuat supaya bagaimana tepat sasaran dengan pembangunan masyarakat di Papua sana. Itu mereka terusik. Akhirnya mereka membuat gerakan yang memang di wilayah yang tidak kita pantau," jelasnya.

Baca Juga: Terungkap, KKB Papua Membabi Buta Serang TNI-Polri dan Warga Sipil Karena Terusik Dana Otsus, Asops Kapolri Beberkan Alasannya

Sementara, prajurit TNI dari Yonif 315/Garuda akan dikirim ke Papua untuk membantu pengamanan dan memberantas KKB.

Mengutip TribunJateng.com, KKB harus ekstra hati-hati melawan prajurit Yonif 315/Garuda yang akan ditugaskan di Papua.

Pasalnya, prajurit berjuluk 'Pasukan Setan' ini sudah terbukti dan berhasil menundukkan kelompok separatis di Timor Timur dengan nama Operasi Seroja dan bertugas di Daerah Operasi Militer alias DOM Aceh.

Baru-baru ini, pasukan Yonif 315/Garuda dilatih keras menjadi sniper, bertempur hingga berpatroli di daerah hutan.

Kali ini, kehebatan pasukan setan bernama Satuan Tugas Pengamanan Daerah Rawan (Satgas Pamrahwan) di Papua ini akan diuji melawan KKB Papua.

Diketahui, pasukan Yonif 315/Garuda sebelumnya telah menjalani latihan Pratugas Operasi Satgas Pamrahwan.

Mereka digembleng selama satu bulan sejak tanggal 27 Maret 2021 lalu di Bandung.

Latihan pratugas itu diharapkan menjadi bekal ketika berlaga di daerah operasi rawan seperti Papua yang tingkat ancamannya cukup tinggi.

Baca Juga: 8 Jam Baku Tembak dengan Satgas Nemangkawi, Puluhan KKB Pimpinan Lekagak Telenggen Kocar-kacir Masuk Hutan, 9 Anggota Separatis Tewas

Perlu diketahui juga, prestasi pasukan Yonif 315/Garuda sangat moncer.

Pasukan ini hampir selalu berpartisipasi dalam melibas aksi pemberontakan di Indonesia.

Mulai dari pembersihan sisa-sisa G30S/PKI, penumpasan GAM di Aceh, hingga operasi Seroja di Timor Timur.

Pengiriman pasukan Yonif 315/Garuda ini untuk mempertebal pengamanan di Papua, seiring dengan meningkatnya intesitas kontak senjata antara aparat keamanan Indonesia dengan KKB.

Adapun jumlah pasukan setan yang akan dikirim menumpas KKB Papua ada 400 personel.

Melansir dari Instagram resmi Kodam III Siliwangi, Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto memeriksa kesiapan Satgas Yonif 315/Garuda pada Selasa (27/4/2021).

Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto didampingi sejumlah pejabat Kodam Siliwangi.

Di markas Gunung Batu, ia disambut oleh Danrem 061/Surya Kancana Brigjen TNI Achmad Fauzi dan Komandan Yonif 315/Garuda Letkol Inf Aryo Priyo Utomo Sudojo.

Baca Juga: TNI Kembali Berduka, Kepala BIN Daerah Papua Brigjen TNI Putu Danny Gugur Ditembak KKB di Beoga, Begini Kronologinya

Dalam kunjungannya itu, Pangdam Siliwangi sempat mendengarkan pemaparan kesiapan personel dan material dari Danyonif 315/Garuda yang juga menjabat sebagai Dansatgas Pamrahwan.

Setelah mendengarkan pemaparan dari Danyonif 315/Garuda, Pangdam Siliwangi langsung melakukan pemeriksaan seluruh kesiapan personel dan perlengkapan tempur perorangan maupun perlengkapan Satgas yang akan dibawa ke daerah penugasan, Papua.

Pangdam III Siliwangi juga mengingatkan kepada seluruh Dankipur dan Danpos agar selalu memperhatikan anggotanya di daerah operasi.

Pangdam menyampaikan, seluruh pasukan yang ikut terlibat dalam operasi di daerah rawan harus menjaga soliditas dan nama baik satuan dan nama baik TNI.

Pangdam juga menegaskan, selama berada di daerah operasi seluruh pasukan harus saling menjaga satu sama lain, serta bertugas dengan penuh kewaspadaan.

"Seluruh prajurit Satgas Pamrahwan Yonif 315/Garuda agar Satgas Pamrahwan berangkat 400 dan kembali 400 prajurit lengkap bahkan berhasil sesuai harapan pimpinan," kata Mayjen TNI Nugroho.

"Selamat bertugas, kami percaya para prajurit akan mampu melaksanakan tugas dengan baik, tugasmu penuh tantangan dan rintangan, tapi kaulah prajurit pilihan untuk bisa menyelesaikan tugas dengan baik," kata dia.

Baca Juga: Jabatan Kabinda Belum Genap Setahun Didudukinya, Inilah Sosok Brigjen TNI Gusti Putu Danny yang Gugur Lindungi Negara, Tewas Ditembak KKB Papua

Sejak 1947

Mayjen TNI Nugroho memastikan seluruh personel Yonif Garuda siap mengemban tugas negara mengamankan daerah rawan Papua.

Mereka diminta menjalani tugas dengan rasa bangga.

"Pertahankan dan tingkatkan reputasi yang telah dimiliki, maka tidak ada alasan untuk gagal dalam operasi," kata Mayjen TNI Nugroho.

Lalu apa kehebatan Yonif 315/Garuda yang berjuluk Pasukan Setan ini?

Sekadar informasi, pasukan setan adalah julukan untuk Yonif 315/Garuda saat awal pembentukannya.

Melansir dari Wikipedia, pada tanggal 20 Agustus 1947 di daerah Cirebon terbentuk satu Kompi yang diberi julukan 'Pasukan Setan'.

Kompi ini sempat beberapa kali berganti nama, hingga akhirnya pada tanggal 1 April 1952 resmi diberi nama Batalyon 315/Garuda.

Baca Juga: Koar-koar Tantang Perang, KKB Pimpinan Egianus Kogoya Kabur Terbirit-birit Saat Markasnya Dikuasai TNI-Polri, Kasatgas Humas Nemangkawi: Pesan Mereka Hanya Gertak Sambal

Melansir dari Instagram @yonif_315_garuda, prajurit Yonif 315/Garuda baru saja dilatih menembak sniper guna mempersiapkan Satgas Pamrahwan di Papua.

Latihan menembak dilaksanakan di lapangan tembak Ciampea, Bogor pada Jumat (19/2/2021).

Latihan menembak runduk ini dipimpin langsung Komandan Batalyon Infanteri 315/Grd, Mayor Inf Aryo Priyoutomo.

"Pada pelaksanaan latihan ini telah direncanakan sedemikian rupa sehingga sasaran latihan ini dapat meningkatkan kemampuan para prajurit bagi para penembak runduk yang akan melaksanakan Tugas Operasi Pamrahwan Papua," ujarnya.

Sebelum menembak para prajurit dibekali materi teoritis tentang cara membuat kamuflase atau penyamaran, observasi medan serta teknik mengeksekusi sasaran.

Prajurit dilatihkan agar kamuflase mereka tidak terdeteksi oleh pengelihatan musuh saat melaksanakan tugas observasi medan dan sasaran.

Kemudian para prajurit Yonif 315/Grd menjalani praktik langsung latihan menembak runduk di lapangan.

Baca Juga: Terpaksa Bayar Uang Tebusan yang Diminta KKB, Bupati Pertimbangkan 2 Jenazah Guru Korban Penembakan yang Telah Membusuk: Negara Tidak Pernah Kalah!

Mereka secara bergilir diberikan kesempatan untuk mencoba dan mempraktekkan teknik maupun taktik sebagai penembak runduk.

Senapan dengan sistem bolt Action ini menggunakan munisi kaliber 7,62 x 51mm dengan bobot 6,82 kg. 

Selain itu, senapan ini memiliki panjang laras 650 mm yang di tambah dengan teleskop.

"Dalam pertempuran, penembak runduk memegang peran penting untuk bisa melumpuhkan lawan dari jarak jauh. Biasanya para penembak runduk ini tidak hanya digunakan untuk operasi penugasan melainkan juga menjalankan penugasan khusus seperti pengamanan VIP dan VVIP," tandasnya.

(*)