Gridhot.ID - Nama Hotman Paris dikenal sebagai pengacara kondang sekaligus publik figur di Tanah Air.
Selain jago dalam urusan hukum, Hotman Paris juga identik dengan gaya hidupnya yang mewah dan glamor.
Hotman Paris diketahui memiliki tiga orang anak yang juga mengikuti jejaknya berkarier di bidang hukum.
Diketahui, anak-anak Hotman lulusan hukum dari luar negeri dan semuanya menjadi pengacara sukses.
Namun siapa sangka, anak sulung Hotman yaitu Frank Alexander Hutapea justru pernah diremehkan.
Bahkan Frank juga pernah diusir dari pengadilan.
Kisah itu dibagikan Frank dalam unggahan di Instagram sang ayah @hotmanparisofficial, Sabtu (1/5/2021).
Dalam video itu, Frank menceritakan suka dukanya menjadi seorang pengacara sekaligus anak dari Hotman.
Frank menceritakan bahwa menjadi anak seorang Hotman Paris membuat pembahasan soal hukum dan bisnis menjadi makanan sehari-hari.
Frank sendiri memang sudah memiliki ketertarikan dengan dunia hukum sejak usianya masih muda.
Kemudian Frank menceritakan pengalaman 'lucu'nya terkait dunia hukum.
Pengalaman pertama yang dialami oleh Frank yaitu diremehkan.
"Jadi saya dari dulu memang langsung turun ke lapangan dan itu sering saya dianggap remeh tapi yang anehnya yang lebih menganggap remeh adalah orang Indonesia," ujar Frank.
Frank lalu menceritakan bagaimana orang asing memandangnya sebagai seorang pengacara.
"Orang asing itu tidak liat anda muda atau putra siapa mereka melihat substansi kita sebagai seseorang," ucap Frank.
Sementara oleh orang Indonesia, Frank dianggap remeh karena seorang pengacara dipandang hebat berdasarkan jam terbang sekaligus usia.
"Jadi kalau masih muda dianggapnya masih junior," ucap Frank.
Selain diremehkan, Frank rupanya pernah diusir dari pengadilan.
"Pengalaman lagi paling lucu adalah diusir dari pengadilan," cerita Frank.
Tapi kejadian tersebut bukanlah saat Frank sudah jadi seorang pengacara.
Melainkan di usianya yang masih muda dan duduk di bangku sekolah.
"Itu terjadi waktu saya SMP karena diliat anak kecil takut bikin berisik," cerita Frank.
Alhasil Frank diminta keluar dari ruang persidangan.
(*)