Bakal Tumpas Semua Premanisme Debt Collector, Mayjen TNI Dudung Bukanlah Prajurit Sembarangan, Mulai Karir Murni dari Nol Hingga Akhirnya Jadi Mantan Gubernur Akmil

Selasa, 11 Mei 2021 | 19:42
Youtube/Kompas TV

Mayjen TNI Dudung Abdurachman bakal tumpas semua premanisme debt collector

Gridhot.ID - Kasus Babinsa yang diadang debt collector kini berbuntut panjang.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com sebelumnya, viral seorang Babinsa yang sedang mengendarai mobil tiba-tiba dihadang debt collector yang berniat untuk merampas mobil dengan tunggakan tersebut.

Mobil tersebut dikendarai oleh Babinsa Sersan Dua (Serda) Nurhadi ketika mengantar orang sakit di Jakarta Utara, Kamis (6/5/2021) lalu.

Kejadian itu kini langsung jadi perhatian penuh Mayjen TNI Dudung Abdurachman.

Inilah profil dan biodata Mayjen TNI Dudung Abdurachman yang mengancam akan menumpas premanisme debt collector.

Baca Juga: Tak Hanya Pantun Legendarisnya, Bang Sapri Juga Tinggalkan Ambulans yang Dibelinya Agar Bisa Dipakai Banyak Orang Membutuhkan, Ustaz Zacky Mirza: Amal Jariyah Bermanfaat

Dikutip Gridhot dari Surya, Perwira tinggi TNI AD yang kini menjabat Pangdam Jaya tersebut melontarkan ancamannya seusai kasus viral Babinsa diadang debt collector saat mengantarkan orang sakit.

Mayjen TNI Dudung Abdurachman tegas akan menumpas perilaku premanisme debt collector yang berulah di wilayah Jabodetabek.

Dia mengaku sudah berkoordinasi dengan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran untuk tidak memberikan toleransi terhadap aksi premanisme debt collector.

"Tidak ada karena kekuasaan tertentu memanfaatkan pihak-pihak tertentu sehingga menggunakan premanisme termasuk premanisme yang lain seperti geng motor dan sebagainya, rencana kita akan tumpas," kata Dudung saat ditemui di Kodam Jaya, Cawang, Jakarta Timur, Senin (10/5/2021).

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Debt Collector Rampas Kendaraan, Pangdam Jaya: Premanisme Kita Akan Tumpas!'

Baca Juga: Jantung, Ginjal, Paru, Hingga Pembuluh Darah Sudah Digerogoti Gula Tinggi, Adik Sapri Jelaskan Kondisi Pilu Kakaknya Sebelum Meninggal, Dolly: Ibarat Rayap

Hal itu disampaikan Dudung merespons ulah para debt collector yang hendak merampas mobil yang dikendarai anggota TNI ketika hendak mengantar orang sakit.

Dudung mengatakan, tidak ada lagi kegiatan premanisme yang membuat masyarakat resah.

Dudung meminta agar semua pihak menciptakan wilayah Jabodetabek yang tentram, damai, dan masyarakat bisa bebas melaksanakan kegiatan tanpa rasa takut.

Ia juga meminta masyarakat untuk segera melapor kepada TNI-Polri apabila terjadi tindak premanisme.

"Laporkan ke TNI-Polri, maka kami akan bantu secepat mungkin untuk membantu masyarakat," kata dia.

Dudung juga mengimbau kepada pihak kreditur untuk memberikan toleransi dan tidak lagi melakukan aksi premanisme saat melakukan penagihan.

Pasalnya, pemerintah sudah memberikan restrukturisasi kredit untuk meringankan beban debitur di tengah pandemi Covid-19.

Baca Juga: Diduga Terlibat Konflik Panas dengan Glenca Chysara, Ayya Renita Tulis Kalimat Menohok: Tidak Ada yang Mengganggu Lagi

"Dari OJK ini sudah resmi memperpanjang restrukturisasi kredit hingga Maret 2022. Kebijakan ini diharapkan meringankan debitur di masa pandemi Covid-19," kata Dudung.

Biodata Mayjen TNI Dudung

Mayjen TNI Dudung Abdurachman merupakan Lulusan Akmil tahun 1988 dari kecabangan infanteri.

Tak semulus yang orang bayangkan, perjalanan Mayjen TNI Dudung hingga akhirnya menjadi seorang perwira dimulai dari nol.

Dikutip dari YouTube KompasTV yang tayang 27 Juni 2020, dirinya mengisahkan soal perjuangan orang tuanya yang membesarkan kedelapan saudara-saudaranya, termasuk dirinya.

Ayahnya adalah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS), namun meninggal dunia saat Mayjen TNI Dudung menginjak SMP.

"Setelah bapak nggak ada ya ibu berjualan kue, kerupuk, terasi," katanya.

Baca Juga: 'Ikhlas Itu Diam', Mantan Istri Sunu Diduga Nyindir Umi Pipik Setelah Curhat Dipoligami Uje: Kalau Biar Tahu Bahagianya, Kenapa Diumbar?

Dia pun juga berkewajiban untuk membantu sang ibu, hingga mencari kebutuhan yang dibutuhkan rumah.

"Saya harus cari kayu bakar dekat rumah, dan keliling di asrama jualan," tuturnya.

Tanpa rasa malu dia juga mengaku pernah menjadi loper koran saat duduk di bangku SMA.

"Jadi pagi saya ambil koran, saya baca-baca dulu koran itu terutama Kompas, saya paling seneng tajuk rencana Kompas," katanya.

Dudung bercerita sehabis rutinitasnya mengantar koran selesai, ia kemudian mengedarkan berbagai dagangan buatan ibundanya.

Lantas kejadian unik pun terjadi di mana dagangan ibunya yang Ia jajakan pernah ditendang oleh seorang anggota TNI.

Hingga akhirnya oknum tamtama itu mendapat teguran karena telah berlaku buruk terhadap dirinya.

Baca Juga: Jadi Kiblat Pertama Umat Islam, Masjid Al-Aqsa Menyimpan 7 Fakta Mengejutkan Ini, Dunia Arab Kutuk Kebrutalan Polisi Israel di Masjid Suci

Namun kejadian tersebut justru menjadi motivasi serta semangat bagi dirinya, hingga dirinya mengaku mulai bangkit dan semangat.

"Awas nanti saya bilang, saya jadi perwira nanti saya."

Rupanya motivasi tersebut terealisasi bahkan hingga saat ini dirinya suskes menjadi seorang Perwira TNI AD.

Riwayat Jabatan

Mayjen TNI Dudung adalah seorang mantan Gubernur Akademi Militer (Akmil) Mayjen TNI AD.

Baca Juga: 'Ikhlas Itu Diam', Mantan Istri Sunu Diduga Nyindir Umi Pipik Setelah Curhat Dipoligami Uje: Kalau Biar Tahu Bahagianya, Kenapa Diumbar?

Berikut riwayat jabatan lainnya:

- Dandim 0406/Musi Rawas.

- Dandim 0418/Palembang.

- Aspers Kasdam VII/Wirabuana, dari tahun 2010 hingga 2011.

- Danrindam II/Sriwijaya pada tahun 2011.

- Dandenma Mabes TNI

- Wagub Akmil pada tahun 2015 hingga tahun 2016.

- Staf Khusus Kasad pada tahun 2016 hingga tahun 2017.

- Waaster Kasad pada tahun 2017 hingga 2018.

- Gubernur Akmil pada tahun 2018 hingga 2020.

- Pangdam Jaya, dilantik pada tahun 2020.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, Surya