Israel Bersumpah Bakal Terus Serang Palestina dengan Kekuatan Penuh, Jokowi Bareng PM Malaysia dan Sultan Brunei Mengutuk Kelakuan Keji Tentara Zionis

Senin, 17 Mei 2021 | 16:42
Pixabay

Ilustrai warga Palestina

Gridhot.ID - Israel makin keji terhadap Palestina semenjak bulan ramadan lalu.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Israel melalui Perdana Menterinya bahkan bersumpah akan kembali menyerang Palestina dengan serangan penuh.

"Kampanye kami melawan organisasi teroris terus berlanjut dengan kekuatan penuh. Kami bertindak sekarang, selama diperlukan, untuk memulihkan ketenangan dan ketentraman Anda, warga Israel. Ini akan memakan waktu." kata Netanyahu selaku Perdana Menteri Israel.

Diketahui memang beragam faktor melatarbelakangi ketegangan itu. Di antaranya rencana pengusiran puluhan warga Palestina di kawasan Sheikh Jarrah.

Baca Juga: Selama Ini Simpan Misteri, Terkuak Sudah Rahasia di Balik Pintu Rumah Megah 20 Miliar Mayangsari yang Konon Katanya Dibangun di Lahan Bekas Kebakaran

Dikutip Gridhot dari Kontan, situasi semakin menegangkan setelah kelompok milisi Palestina Hamas menghujani wilayah Israel dengan rudal-rudal.

Meski tak banyak menimbulkan kerusakan dan korban, Israel membalas serangan itu dengan melakukan operasi militer di sejumlah wilayah.

Hasilnya, ratusan warga Palestina meninggal dunia dan ribuan lain luka-luka. Termasuk anak-anak. Israel juga menyerang gedung yang menjadi markas media massa melakukan reportase dan peliputan pada Sabtu (15/5). Seperti Associated Press (AP) dan Al Jazeera.

Direktur Al Jazeera, Mostefa Souag menyebut itu adalah serangan biadab. “Tujuan dari kejahatan keji ini adalah untuk membungkam media dan menyembunyikan pembantaian dan penderitaan rakyat Gaza yang tak terhitung jumlahnya," ungkap Moestafa, dikutip dari Reuters, Sabtu (15/5).

Baca Juga: Dirinya Dokter Ternama di Ibu Kota, Tompi Telan Kekecewaan Sang Ibu Meregang Nyawa Akibat Covid-19, Sang Artis Sentil Fasilitas Kesehatan di Aceh: Cukup Ibu Saya yang Jadi Korban

CEO AP, Gary Pruitt mengatakan belasan wartawan AP dan beberapa pekerja lepas berada dalam gedung itu. "Kami terkejut militer Israel akan menargetkan dan menghancurkan gedung yang menampung biro AP dan organisasi berita lain di Gaza. Dunia akan tahu lebih sedikit tentang apa yang terjadi di Gaza karena serangan yang terjadi hari ini," sambungnya.

Semakin biadabnya serangan Israel, memicu keprihatinan dunia, termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi). Maka, bersama Perdana Menteri Malaysia, Tan Sri Muhyiddin Yassin dan Sultan Brunei Darussalam, Hassanal Bolkiah, Jokowi mengeluarkan pernyataan bersama. Kontan.co.id mengutip pernyataan bersama itu dari akun Twitter @jokowi, Minggu (16/5) malam.

Berikut pernyataan bersama ketiga pemimimpin Asia Tenggara tersebut.

"Kami mengutuk pelanggaran dan agresi yang berulang kali dilakukan oleh Israel dengan menargetkan warga sipil di seluruh wilayah Palestina khususnya di Yerusalem Timur dan Jalur Gaza," sebut pernyataan bersama tersebut.

Baca Juga: Biasa Dihujat Karena Mulut Nyinyir, Iis Dahlia Kali Ini Banjir Komentar Gegara Tampil Terbuka Pamer Bahu Mulusnya: Makin Umur Makin Nggak Nyadar!

Pemimpin tiga negara Asia Tenggara itu meminta semua pihak menahan diri serta meminta kedua pihak yang terlibat konflik menerima kehadiran internasional sementara di Al-Quds untuk memantau penghentian permusuhan.

Selanjutnya mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) segera bertindak dan mengambil semua tindakan untuk menjamin keselamatan serta perlindungan warga sipil Palestina.

Pemimpin tiga negara ini menyerukan kepada komunitas internasional tetap dalam komitmen mereka untuk menjaga solusi dua negara" demi mencapai Negara Palestina yang merdeka berdasarkan perbatasan sebelum tahun 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

Ketiga pemimpin tersebut siap mendukung upaya internasional yang bertujuan mencapai perdamaian komprehensif, adil, dan langgeng di Timur Tengah berdasarkan resolusi persatuan bangsa dan hukum internasional.

Baca Juga: Pendaftaran CPNS dan PPPK 2021, Pemprov Jatim Buka 15.177 Formasi, Kuota untuk Lowongan Guru Lebih dari 12 Ribu

Termasuk hukum humaniter

“Kami mengulangi solidaritas kami kepada rakyat Palestina dan dukungan penuh untuk pembentukan Negara Palestina yang merdeka dan berdaulat,” tegas pernyataan bersama tersebut.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, kontan