Find Us On Social Media :

Demi Vaksin Covid-19 Gratis untuk Rakyat Indonesia, Pemerintah Sudah Rogoh Kantong Rp 77 Triliun Agar Tanah Air Segera Kebal Corona

vaksinasi massal di Kabupaten Tanah Bumbu

Gridhot.ID - Indonesia sudah memulai vaksinasi covid-19 dengan cepat.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Indonesia sudah memulai program vaksinasi covid-19 sejak Januari 2021.

Bahkan presiden Jokowi jadi orang pertama yang mendapatkan dosis tersebut secara umum.

Dikutip Gridhot dari Kontan, pemerintah menggelontorkan anggaran nyaris Rp 77 triliun untuk program vaksinasi corona atau Covid-19 yang diberikan secara gratis kepada masyarakat.

Baca Juga: Meski Orang Tuanya Sama-sama Sudah Miliki Keluarga Sendiri, Siapa Sangka Ternyata Al Ghazali Masih Menyimpan Banyak Foto-foto Mesra Maia Estianty dan Ahmad Dhani di Kamarnya

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebutkan, anggaran sebesar itu harus digelontorkan untuk mencapai kekebalan komunitas.

Dengan penduduk Indonesia yang besar, untuk mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok sebanyak 70% penduduk harus mendapatkan vaksin.

“Jumlahnya di Indonesia 181,5 juta penduduk yang perlu vaksinasi. Pengadaan vaksin luar biasa besar karena jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar. Hampir Rp77 triliun di mana vaksin dibeli dan dibagikan secara gratis," ujar Menteri Erick dalam konferensi pers daring, Rabu (19/5).

Pemerintah memang juga menerima vaksin gratis sebanyak 54 juta dosis dari Gavi COVAX. Namun, pemerintah harus melakukan pengadaan besar agar vaksin efektif dan mampu mencapai kekebalan kelompok.

Baca Juga: Baru Saja Kehilangan Anaknya, Aurel Hermansyah Langsung Banjir Ucapan Duka Saat Posting Foto USG: Doain Mama dan Papa di Surga Ya...

Untuk menekan beban anggaran pemerintah, kata Erick, program Vaksin Gotong Royong yang diinisiasi oleh pengusaha lewat Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dilakukan. Vaksin Gotong Royong dibanderol seharga Rp 321.660 per dosis dengan tarif maksimal layanannya sebesar Rp 177.910 per dosis.

Walau berbayar, Erick minta masyarakat tidak melihat program ini sebagai cara pemerintah mencari untung dari vaksinasi Covid-19.