Warga Gaza Barat, Mad Abed Rabbo (39) mengungkapkan kengerian dan ketakutan atas intensitas serangan itu.
"Tidak pernah ada serangan sebesar ini," katanya merujuk pada serangan di Palestina hari ini.
Kemudian warga Gaza lainnya, Mani Qazaat, mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu harus menyadari bahwa mereka adalah warga sipil bukan tentara.
Tentara Israel dalam keterangannya mengatakan, mereka menyerang rumah sembilan komandan Hamas berpangkat tinggi, tanpa memberikan rincian korban.
Pengeboman itu juga termasuk serangan putaran ketiga terhadap jaringan kereta bawah tanah Hamas.
Sebanyak 54 jet tempur membombardir terowongan sepanjang 15 km yang sebelumnya diakui oleh militer berjalan sebagian melewati wilayah sipil.
Kabar Palestina terkini, total 197 warga tewas di Gaza termasuk sedikitnya 58 anak-anak, dan lebih dari 1.200 luka-luka sejak Israel melakukan serangan udara melawan Hamas pada 10 Mei untuk membalas serangan roket.
Kemudian Israel mengatakan, 10 orang termasuk 1 anak tewas dan 294 luka-luka akibat roket yang ditembakkan dari Gaza.
Netanyahu dalam pidato yang disiarkan televisi pada Minggu (16/5/2021) mengatakan, "Upaya Israel melawan organisasi teroris terus berlanjut dengan kekuatan penuh, dan akan butuh waktu untuk menyelesaikannya."
Serangan udara Israel juga menghantam rumah Yahya Sinwar, kepala pemimpin de facto Hamas di Gaza yang juga kepala sayap politik kelompok itu.
Namun tidak dikatakan apakah Yahya Sinwar tewas dalam serangan Israel ke Palestina terkini itu.
(*)