Find Us On Social Media :

Tinggalkan Profesinya Sebagai Terapis Suami Istri untuk Bela Negaranya, Inilah Sosok Dokter Wanita yang Kini Lebih Dikenal Sebagai Sniper Hebat Israel, Berikut Profilnya

Dr. Ruth, terapis hubungan suami istri yan pernah jadi sniper Angkatan Darat Israel

Gridhot.ID – Irael dikenal dunia dengan kekuatan militernya yang mampu menyaingi negara-negara hebat lainnya.

Persenjataan dan pasukannya pun tak bisa diremehkan.

Bahkan Israel juga memiliki pasukan wanita yang hebat dari sejak jaman dulu.

Baca Juga: Terungkap Pernah Jalin Hubungan dengan Sesama Penyanyi, Ridwan Lida Justru Kapok Karena Dibuat Patah Hati Setengah Mati, Siapa Sosoknya?

Salah satunya adalah Dr. Ruth, seorang terapis hubungan suami-istri yang pernah menjadi sniper Angkatan Darat Israel.

Sepanjang waktu Anda, hidup akan memberi Anda salah satu fakta menakjubkan yang mengguncang dunia dan mengubah cara memandang seseorang.

Dilansir dari intisari- online, Dr. Ruth, wanita tua bertubuh pendek ini lebih dikenal dunia sebagai seseorang yang cukup eksplisit berbicara tentang hubungan suami istri.

Baca Juga: Ungkap Fenomena Pegawai Tak Lolos TWK Tak Hanya Terjadi di KPK, Moeldoko Heran Kenapa yang di BPIP Tidak Ikut Diributkan: Bangsa Ini Sungguh Kadang Kehilangan Akal Sehat...

Banyak yang terpikat dan tercengang melihat nenek ini berbicara banyak tentang hubungan suami-istri.

Namun, kemungkinan besar Anda tidak pernah berpikir dia adalah seorang penembak jitu alias sniper terlatih Israel yang berjuang untuk pembentukan Negara Yahudi itu.

Terlahir sebagai Karola Ruth Siegal, ia adalah seorang anak muda malang yang menyaksikan secara mengerikan ayahnya dibawa pergi oleh Nazi Jerman tahun 1930-an.

Namun, Ruth beruntung dikirim ke sekolah berasrama Swiss pada tahun 1939 oleh ibu dan neneknya.

Sejak itu, Ruth tidak pernah melihat anggota keluarganya lagi.

Baca Juga: Tetap Harmonis Meski Terpaut Usai Cukup Jauh dengan Sukhdev Singh, Bunga Zainal Ternyata Punya Resep Khusus Agar Sang Suami Makin Lengket: Yang Sering Aku Bilang

Ketika perang berkecamuk di Eropa dan sekitarnya, Ruth dibesarkan di sekolah berasrama sejak usia 11 tahun.

Dia tetap berhubungan dengan keluarganya melalui surat, namun terhenti pada tahun 1941 ketika orangtuanya menjadi korban tragis Holocaust.

Dia tidak pernah tahu pasti apa yang terjadi pada orangtuanya, tetapi ketika dunia sadar akan kekejaman Nazi, jelaslah bahwa mereka tidak selamat dari Jerman Hitler.

Baca Juga: Pukuli Penggemar yang Cubit Dirinya Sampai Kesakitan, Rafathar Malah Dicap Sebagai Bocah Kasar, Nagita Slavina Justru Bangga dengan Keputusan Anaknya

Di asrama, Ruth mulai menunjukkan semangat kemandiriannya hingga membuat para pemimpin sekolah jengkel.

Sebagai seorang pembaca yang raji, sejak usia dini Ruth tidak takut dan tidak malu membuat percakapan yang tabu.

Ketika perang berakhir, Ruth mengetahui dirinya seorang gadis Yahudi berusia 17 tahun tanpa keluarga, di tengah-tengah Eropa yang dilanda perang.

Dia pun berimigrasi ke Palestina seperti yang dilakukan banyak orang yang selamat dari Holocaust dan keluarga mereka.

Sama tragisnya dengan masa kecilnya, ceritanya akan berubah menjadi menarik.

Tak lama setelah tiba di Palestina, Ruth terpikat oleh gagasan untuk mendirikan tanah air Yahudi dan bergabung dengan Haganah, yaitu organisasi militan bawah tanah yang berjuang untuk mendirikan Negara Yahudi.

Baca Juga: Disebut Jadi Istri Ketiga Uje, Jennifer Dunn Nyatanya Pernah Hidup Susah Terbatas Ekonomi Sebelum Digandeng Faisal Harris, Potret Rumah Lawasnya yang Sesak Penuh Perabot Lama Jadi Bukti

Ruth tidak menganggap ini sebuah keberanian luar biasa karena ia merasa bahwa setiap orang dari sebuah organisasi lain pun mencoba membangun tanah air.

Haganah adalah kelompok pertempuran sengit yang kemudian menjadi inti dari Angkatan Pertahanan Israel.

Karena perawakan Ruth yang hanya 139,7 cm, dia ditetapkan menjadi penembak jitu saat berlatih, karena dia akan sulit dilihat.

Baca Juga: Nino Tak Ambil Pusing, Al Justru Curigai Kehamilan Elsa, Berikut Sinopsis Sinetron Ikatan Cinta Episode Rabu 26 Mei 2021

Mungkin tampak sebagai alasan yang tidak masuk akal, nyatanya Ruth adalah jagoan yang luar biasa.

Dia pun terkejut sendiri ketika mengetahui betapa hebat dirinya sebagai sniper dan dia tidak mengaitkan dengan alasan apapun mengapa bisa demikian.

Namun, Haganah memberinya senapan sniper dan melatihnya untuk melempar granat.

Maka, Anda perlu mengingat-ingat, jika melihat nenek ini memberikan nasihat hubungan suami-istri, jangan macam-macam, karena dia adalah sniper terbaik!

Karier militer Ruth dipersingkat pada saat ulang tahunnya yang ke-20 ketika sebuah bom meledak di barak tempatnya tinggal.

Beruntunglah dia bisa selamat, namun ledakan bom itu meledakkan sebagian kakinya yang menyebabkan pemulihan yang menyakitkan selama berbulan-bulan sebelum dia bisa berjalan lagi.

Ruth mengakui bahwa dia tidak pernah lagi menggunakan kemampuan menembaknya dalam pertempuran, namun dia berperan dalam pembentukan Negara Yahudi jauh sebelum dia unggul sebagai terapis hubungan suami-istri.

Baca Juga: Demi Kulit Cerah dari Dalam, Raffi Ahmad Rela Suntik Kromosom Seharga Motor Matic: Eh, Rp 80 Juta Nih?

Kehidupan menarik dimulai pada salah satu peristiwa dunia yang paling mengerikan.

Dan sejak itu, Ruth menjadi terapis hubungan suami-istri yang singkat dan unik yang dikenal dunia.

Setelah terluka dalam pemboman barak, Ruth pulih dan akhirnya menikah dengan seorang tentara Israel sebelum pindah ke Paris untuk belajar psikologi.

Baca Juga: Enteng Keluarkan Miliaran Rupiah untuk Belanja Pemain, Persis Solo Disebut Bayar Gaji Karyawannya Cuma Rp 1,2 Juta Perbulan, Mantan Pegawai Ungkap Dirinya Kena PHK Cuma Pakai Omongan Tanpa Surat

Dia kemudian pindah ke Amrika dan setelah beberapa kali pernikahannya, dia akhirnya menikah dengan Manfred Westheimer hingga kematiannya pada tahun 1997.

Ruth menghubungkan keberaniannya dengan pengalamannya tumbuh di Jerman Nazi.

Pengalamannya dengan Haganah memberikan gambaran menarik tentang sejarah penciptaan Negara Yahudi dan bagaimana sebagain besar orang Yahudi, termasuk anak yatim piatu setinggi 139,7 dari Eropa.

Rasa sakit dan ketekunannya seharusnya menginspirasi semua orang untuk terus maju meskipun ada banyak rintangan.

Ini juga mengingatkan kita semua untuk tidak menilai buku dari sampulnya.

Karena wanita yang tidak takut melemparkan granat ke arah musuh atau mengoperasikan senjata sniper, bisa jadi wanita tua kecil yang memberi Anda nasihat hubungan suami-istri. (*)