Find Us On Social Media :

Disebut Kerap Menyakiti Hati Teh Ninih, Aa Gym Ingatkan Soal Lisan yang Berat di Timbangan Akhirat Setelah Aib Dibongkar Anak Sendiri

Teh Ninih dan Aa Gym

Gridhot.ID - Rumah tangga pendakwah Aa Gym dan Teh Ninih kembali menyedot perhatian publik.

Pasalnya, putra Teh Ninih Muhammad Ghaza Al Ghazali membongkar perlakuan Aa Gym kepada ibunya. 

Selama 15 tahun, Ghaza mengaku menyimpan rapat-rapat seorang diri soal perangai buruk sang ayah.

Baca Juga: Cari Kepastian Hukum Usai Ditalak Tiga, Ini Rencana Teh Ninih Setelah Aa Gym Cabut Gugatan Cerai, Kuasa Hukum: Kami Ingin Meluruskan...

Sebelumnya pada April lalu, Ghaza menyebut bahwa Aa Gym sudah menjatuhkan talak tiga pada ibunya.

Aa Gym diketahui juga sempat menggugat cerai Teh Ninih untuk kedua kalinya pada 3 Maret 2021.

Namun, Aa Gym telah mencabut gugatannya.

Baca Juga: Kakaknya Tak Jadi Cerai, Adik Teh Ninih Menangis Keluar Ruang Sidang, PA Bandung Beberkan Alasan

Setelah Aa Gym mencabut gugatan cerai, sikap sang pendakwah satu persatu mulai terbongkar ke publik.

Lewat unggahan di Facebook, Ghaza mengungkap isi hatinya saat sang ibu tak bisa hadir ke acara pernikahannya.

Padahal sudah satu tahun dan akhirnya Ghaza berani bicara blak-blakan ke publik.

"Hampir satu tahun terlewati, tepatnya satu minggu sebelum hari pernikahan kami. Berat, tanpa kehadirannya. Namun, apa daya, ketika sebuah kalimat tanya terlontar 'Buat apa dia hadir?'. Seolah lidahku kelu untuk menjawabnya," tulisnya.

Baca Juga: Kisah Abdul Madjid Alzindani, Menantu Aa Gym yang Hanya Lulusan SMP Tapi Sukses Jadi Pengusaha Properti Termuda se-Asia Tenggara

"'Untuk apa seorang ibu hadir di pernikahan putranya?'. Menurut anda, apakah jawaban yang tepat untuk pertanyaan tersebut? Akankah anda menjawabnya dengan mudah? Atau anda akan terdiam membisu, teperanjat karena ayah anda bertanya demikian kepada anda?"

"Seandainya, ya, seandainya. Aku bisa menjawab dengan 'Maaf untuk apa bapak hadir?'. Niscaya akan ku jawab demikian," tulis Ghaza.

Ghaza lalu memberikan sanjungan kepada Teh Ninih yang sudah melahirkan dan membesarkannya.

Ia juga membongkar sikap Teh Ninih yang selalu saja mengalah kepada Aa Gym.

"Namun dirimu. Ya dirimu. Tak pernah kudengar sekalipun kalimat. Tidak. Kata, yang menyakiti hati kami. Berapa lama ya? Ya, hanya sebentar. Mungkin sekitar 15 tahun. Alunan puji-pujian yang memenuhi relung kami"

"Entah apa yang mereka rasakan. Namun rasanya bagiku, begitu bahagia, disaat ini. Di saat semuanya terhenti. Rasanya cukup bagiku penderitaanmu. Sudah waktunya bagimu tersenyum. Sudah cukup tangisanmu. Cukup, waktunya bahagia. Meskipun tidak bersama-sama," sambungnya.

Baca Juga: Sempat Jadi Satu-satunya Ratu di Hati Aa Gym dan Pernah Ngungsi ke Malaysia Tuk Hindari Berita Miring, Inilah Sosok Teh Rini, Istri Muda yang Jarang Tersorot Media

Ghaza bahkan tak segan membongkar perangai buruk Aa Gym kepada Teh Ninih selama 15 tahun ini.

"Ya, betul. Nampaknya kemarin ada sedikit permainan di pengadilan. Begitulah, manusia. Barangkali, waktu 15 tahun belum cukup untuk menyiksamu, mungkin beliau masih perlu waktu untuk merasa puas. Namun maaf. Sudah cukup. Sudah cukup sampai di sini permainannya."

"5 Juni 2020, lusa adalah tepat satu tahun setelah engkau dicerai, dan sampai detik ini engkau digantung, dipermainkan. Maaf saya tidak bisa diam. Wahai anda pembaca, Bertindaklah!"

"Jika anda mampu berbicara, bicaralah! Jika anda mampu menasihati, nasihatilah! Jika anda mampu pergi, pergilah!" pungkasnya.

Postingan Aa Gym

Usai perlakuannya dibongkar, Aa Gym lantas memperingatkan soal lisan yang berat di timbangan akhirat.

Mengutip TribunJateng, unggahan itu diposting di akun Instagram @aagym pada Sabtu (5/6/2021).

Baca Juga: Berbagi Nasihat Pasca Aa Gym Menggugat Cerai untuk Kedua Kalinya, Teh Ninih: Gak Marah Walau Kita Kehilangan Orang yang Kita Cinta

Aa Gym mengunggah sebuah postingan terkait timbangan pahala lisan.

Aa Gym mengatakan ada beberapa ucapan yang ringan di lisan namun berat di timbangan.

Diantaranya Subhanallah Wa Bilhamdihi, Subhanallah, dan segala bentuk dizikir yang menginggatkan kepada Allah.

(*)