GridHot.ID - Seorang gadis berusia 13 tahun dikubur hidup-hidup oleh bibinya sendiri.
Mengutip TribunnewsBogor.com, gadis berinisial ML ini tak berdaya lantaran kerap mendapat siksaan yang dilakukan oleh paman dan bibinya sendiri.
Kasus ini terungkap setelah adik korban berinisial AL (11) melaporkan kejadian yang dialaminya bersama sang kakak ke polisi.
Saat ditemukan, jasad gadis malang ini hanya tersisa tulang belulang yang dikubur tak jauh dari rumah pelaku.
Dilansir dari Kompas TV, kedua anak perempuan kakak beradik di Desa Jake, Kecamatan Kuantan Tengah, Kuansing, Riau, berinisial ML (13) dan AL (11) menjadi korban penyiksaan oleh bibi dan pamannya sendiri.
Akibat penyiksaan tersebut, salah seorang di antaranya yakni ML meninggal dunia. Korban disebut dikubur hidup-hidup oleh kedua pelaku berinisial DL (27) dan suaminya BNZ pada Desember 2019.
Sedangkan korban AL mengalami patah tulang hidung usai dipukul oleh pelaku DL menggunakan fiber. Juga ditemukan banyak bekas luka di tubuh AL.
“Saat dikubur kondisi kakaknya dalam keadaan masih hidup," kata Kapolres Kuansing, AKBP Henky Pierwanto dalam keterangannya yang dikutip dari Tribunnews.com pada Kamis (10/6/2021).
AKBP Henky menjelaskan terungkapnya kasus pembunuhan tersebut berkat ‘nyanian’ atau kesaksian adik korban berinisial AL.
Pada Mei 2021, AL memberanikan diri menceritakan kejadian yang dialami kakaknya, termasuk juga dirinya selama ini kepada keluarga yang masih tersisa.
Setelah mendengar penuturan AL, pihak keluarga korban melapor kepada polisi. Polisi kemudian meminta keterangan langsung kepada AL untuk mendapatkan informasi yang lebih utuh.
Berdasaarkan keterangan AL, kata Henky, bahwa kekerasan yang dialaminya bersama kakaknya ML dilakukan oleh bibi bersama suaminya.
Berbekal penuturan AL, polisi mendatangi lokasi tempat dikuburnya jasad ML yang berada di tengah areal perkebunan karet masyarakat. Lokasi itu berjarak sekitar 150 meter dari pondok mereka tinggal.
Setelah digali, ditemukan karung plastik warna putih dan celana warna hijau. Dalam karung tersebut ditemukan kerangka diduga manusia seperti yang dituturkan adik korban.
Berbekal penemuan jasad tersebut, polisi langsung bergerak mencari kedua pelaku. Informasi awal menyebut bahwa kedua pelaku berada PT Cahaya Amal Gemilang, Kabupaten Rohil.
Saat didatangi polisi ternyata keduanya sudah pindah. Mereka akhirnya dibekuk di sebuah perkebunan karet di bukit Suligi, Kecamatan IIIX Koto Kampar, Kampar.
Dari hasil interogasi awal terhadap pelaku dan korban, diperoleh fakta bahwa perlakukan kekerasan yang dialami kedua korban telah berlangsung sejak 2019.
Baca Juga: Bak Akar Benalu, 9 Tahun Jadi Orang Kepercayaan, ART Ini Nekat Kuras ATM Majikan hingga Rp 500 Juta
Menurut keterangan yang didapat polisi, kedua korban seringkali dipukuli oleh kedua pelaku menggunakan kayu.
Tak hanya itu, pelaku DL bahkan pernah menusuk kemaluan kedua korban dengan kayu bara. Lalu, memukul mulut dan gigi korban pakai martil.
Pelaku BNZ bahkan kerap memberikan makanan berupa kotoran manusia yang diambil dari lobang Water Closed (WC) kepada kedua korban.(*)