Find Us On Social Media :

Bupati Lumajang Dapat Ancaman Pembunuhan Usai Bongkar Praktik Pungli, Thoriqul Haq: Mereka Memfoto Sekolahnya Anak Saya

Bupati Lumajang Thoriqul Haq saat melakukan sidak Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil), Senin (17/5/2021).

GridHot.ID - Bupati Lumajang Thoriqul Haq mendapat ancaman pembunuhan.

Ancaman tersebut datang setelah Thoriqul Haq getol membongkar tindak pungutan liar (pungli) di sejumlah dinas Lumajang.

Melansir TribunnewsBogor.com, Thoriqul Haq mengatakan ancaman itu tidak disampaikan secara langsung melainkan melalui pesan WhatsApp dari nomor yang tidak bisa diidentifikasi.

"Saya meraskan awal-awal tantangannya berat, ancamanya juga," kata Thoriqul Haq dikutip dari akun YouTube Najwa Shihab.

Baca Juga: Mendadak Minta Negara Perbarui Peralatan Keamanan, BIN Sebut Indonesia Sedang Dimata-matai Satelit Asing, Berikut Pernyataan Resminya

"Diancam saya dibunuh, melalui WhatsApp, pasti dengan nomor yang tidak bisa kita identifikasi," sambungnya.

Salah satu yang membuat Thoriq khawatir adalah ancaman terhadap keluarga dan anaknya.

Saat itu, anak pertama Thoriq sedang bersekolah di Surabaya sementara dirinya di Lumajang.

Hal ini sempat membuat Thoriq bimbang, memilih antara memperbaiki pelayanan pemerintah atau keselamatan keluarganya.

Baca Juga: Mantan Suaminya Mendadak Akui Putranya, Ratu Rizky Nabila Kecewa Berat Sang Mantan Suami Tak Datangi Aqiqah Jewanio: Dia Takut dan Akui Anak Karena Ancaman Nikita Mirzani

"Tidaka hanya itu, saya yang agak punya pikiran kekhawatiran mengancam keluarga, anak-anak, mereka sampai memfoto sekolahnya anak saya," kata Thoriqul Haq.

"Saya punya anak pertama yang sekolahnya di Surabaya sementara saya di Lumajang, itu yang waktu itu saya agak ada rasa antara satu sisi saya harus terus melakukan langkah penguatan terhadap pelayanan yang baik yang harus saya lakukan, sisi lain tantangannya juga," jelasnya.

Melansir Tribun Wow, Thoriq mengatakan ia hanya berniat membenarkan mekanisme di wilayah Lumajang.

Selain itu, Thoriq juga menyebut sadar akan bermasalah dengan banyak orang saat membongkar praktik pungli.

"Saya punya prinsip, yang saya lakukan adalah untuk menata seluruh mekanisme yang benar. Begitu penataan mekanisme yang benar yang saya lakukan, saya sadar yang saya hadapi banyak orang dengan kepentingan yang ada," tukasnya.

 (*)