Find Us On Social Media :

Tsunami Covid-19 Indonesia Makin Jadi Sorotan Dunia, Kasus Kematian Dokter di Kudus Digoreng Media Luar Negeri, Picu Kekhawatiran Baru Soal Corona

Alissa Eckert dan Dan Higgins, ilustrator dari Centers for Disease Control and Prevention, diminta untuk membuat ilustrasi virus corona yang mampu menarik perhatian publik.(the new york times)

Di antara para profesional kesehatan masyarakat yang meninggal setelah divaksinasi dengan Sinovac adalah Dr. Suhendro Sastrowiwoho.

Ia merupakan seorang petugas medis garis depan di kota Kudus di Jawa.

Meskipun dia telah menerima dosis ganda vaksin buatan China, dia meninggal hanya beberapa hari setelah dites positif Covid-19 pada 18 Juni, kata laporan NYT.

Baca Juga: Terbaring Lemas di Rumah Sakit, Cendikiawan Muslim Quraish Shihab Jalani Perawatan Penyakit Jantung, Pihak Keluarga Masih Belum Buka Suara Soal Kondisi Terkini sang Profesor

Kemudian, dua perawat dan ahli gizi, semuanya telah divaksinasi lengkap, juga meninggal bulan ini di kota yang sama.

Akibatnya, peristiwa tersebut dipandang sebagai studi kasus di mana varian Delta baru mengkonfirmasi beberapa kekhawatiran paling tidak wajar dari komunitas ilmiah.

Kekhawatiran yang dimaksud yaitu kemanjuran vaksin tertentu yang gagal dalam menangani jenis tertentu.

Baca Juga: Terkapar Tak Berdaya dengan Infus di Tangannya, DJ Katty Butterfly Masuk UGD Gara-gara Aksi Nekatnya Makan Jengkol Mentah, Netizen: Jadi Racun ke Tubuh, Aku Sudah Ngalamin

Penilaian kemanjuran awal tahun ini di antara petugas kesehatan Indonesia telah menunjukkan keberhasilan Sinovac melawan kematian akibat infeksi, tetapi efeknya pada varian Delta belum banyak dipelajari.

Sebanyak 358 tenaga medis yang telah divaksinasi lengkap dengan vaksin Sinovac, dinyatakan positif Covid-19 selama rentang waktu dua minggu di kota kecil Kudus, kata laporan NYT, mengutip tim mitigasi risiko Ikatan Dokter Indonesia.