Find Us On Social Media :

Banyak Diburu Karena Diduga Bisa Tangkal Covid-19, Nyatanya Susu Beruang Miliki Kandungan Gizi yang Sama dengan Susu Merk Lain

Banyak Diburu Karena Diduga Bisa Tangkal Covid-19, Nyatanya Susu Beruang Miliki Kandungan Gizi yang Sama dengan Susu Merk Lain

GridHot.ID - Belakangan, viral sebuah video yang memperlihatkan masyarakat berebut susu beruang (bear brand).

Hal ini bukan tanpa alasan, sebab muncul kabar bahwa susu beruang dapat menyembuhkan Covid-19.

Tidak jelas dari mana kabar ini bermula, namun klaim tersebut membuat harga susu beruang naik di e-commerce dan pasaran.

Susu beruang sendiri merupakan produk susu steril yang diproduksi oleh PT Nestle Indonesia.

Melansir Kompas.com, susu beruang terbuat dari 100% susu murni dan telah mengalami proses sterilisasi tanpa penambahan bahan pengawet.

 Baca Juga: Jane Shalimar Dikabarkan Kritis Hingga Harus Masuk UGD Karena Covid-19, Sahabat: Saturasi Rendah Banget

Proses sterilisasi ini adalah teknik memanaskan makanan dengan suhu tinggi dalam waktu yang lama untuk membunuh semua jenis bakteri di dalam susu.

Lantas, benarkan ada kandungan di dalam susu beruang yang dapat menyembuhkan tubuh dari infeksi Covid-19?

Seperti yang diwartakan Tribunnews.com, seorang ahli gizi dari Universitas Gadjah Mada, Rahadyana Muslichah, mengungkapkan bahwa hingga saat ini belum ada penelitian yang membuktikan susu bisa mengobati Covid-19.

Artinya, klaim susu beruang dapat menyembuhkan Covid-19 adalah tidak benar.

"Susu beruang bukan obat. Sampai sekarang pun belum ada obat spesifik untuk mengobati Covid-19, jadi klaim susu beruang bisa menyembuhkan Covid-19 itu tidak benar," ujar Rahadyana Muslichah dalam keterangan tertulis Humas UGM, Senin (05/07/2021).

 Baca Juga: Usai Semprot Najwa Shihab, Jerinx SID Senggol Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, Suami Nora Alexandra Beri Sindiran Pedas Soal Endorse Covid-19: Ada Kekuatan Tak Terlihat yang Mengatur Konten

Bahkan, menurut Rahadyana, kandungan gizi dalam susu beruang tidak berbeda dengan susu lainnya yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.

"Tidak ada perbedaan antara susu beruang dengan produk susu lainnya, kandungan gizinya hampir sama. Soal kandungan gizi ini bisa dicek di label kemasan," tegasnya.

Di samping itu, fenomena ini juga menarik perhatian seorang dokter asal Amerika Serikat yaitu Dr. Faheem Younus, MD.

Dalam akun Twitternya, pakar penyakit menular dari University of Maryland Upper Chesapeake Health menegaskan bahwa susu beruang tidak dapat mengobati Covid-19.

 Baca Juga: Perjuangannya Jalani Kemoterapi Belum Usai, Imel Putri Justru Dinyatakan Positif Covid-19, Begini Kondisi Janda Sirajuddin Sekarang

“Susu ini, atau vitamin, atau ivermectin tidak memiliki peran dalam pengobatan COVID,” tulisnya yang dikutip dari Twitter @FaheemYounus pada Minggu (4/7/2021).

My Indonesian Friends

This milk, or vitamins or ivermectin has no role in COVID treatment.

Susu ini, atau vitamin atau ivermectin tidak memiliki peran dalam pengobatan COVID," tulisnya yang dikutip dari Twitter @FaheemYounus pada Minggu (4/7/2021).

 Baca Juga: Jangan Panik, Ini Deretan Vitamin yang Dianjurkan untuk Diminum Saat Isolasi Mandiri Corona

Walaupun dirinya tidak bisa berbahasa Indonesia, Dr Faheem Younus berusaha untuk menggunakan bahasa Indonesia dalam tweetnya untuk mengedukasi lebih banyak masyarakat Indonesia di Twitter.

Dikutip Grid.id, aksinya ini menuai banyak pujian, baik dari rekan sesama dokter maupun warganet Indonesia yang tercerahkan berkat informasi yang diberikan olehnya.

(*)