Find Us On Social Media :

Vaksin Gotong Royong Dianggap Buka Pintu Korupsi, Bos BCA dan Indofood Angkat Bicara Beri Pemerintah Solusi, Saran Tajamnya Berharap Didengar

Ilustrasi pemakaman jenazah covid-19

Ia mengatakan, saat ini sudah lebih dari 80% karyawan XL Axiata dan keluarganya sudah divaksin.

"Dukungan ini kami wujudkan dalam berbagai upaya, mulai dari melalui memfasilitasi karyawan untuk mendapatkan program vaksinasi gratis yang diselenggarakan pemerintah ataupun melalui penyelenggaraan program vaksin gotong royong," jelas Dian kepada Kontan.co.id.

Dian mengatakan, ke depannya semua upaya untuk mendapatkan vaksin akan tetap pihaknya tindaklanjuti.

Baca Juga: Hadiri Acara Nikahan Calon Adik Iparnya, Pevita Pearce Didesak Para Sahabat untuk Segera Menikah

Termasuk untuk memfasilitasi karyawan dan keluarga karyawan yang belum divaksin agar bisa mendapatkan vaksin dalam waktu secepatnya.

"Dukungan lain yang kami berikan ke pemerintah termasuk juga dengan membuka Sentra Vaksinasi Indonesia Bangkit sejak tanggal 22 Maret," ucap Dian.

Presiden Direktur Bank BCA, Jahja Setiaatmadja mengatakan, pelaksanaan vaksinasi gotong royong dan pelaksanaan vaksinasi pemerintah yang dilakukan bersamaan bisa menjadi opsi untuk mempercepat pencapaian herd immunity.

Ia mencontohkan, Bank BCA telah berpartisipasi dalam pelaksanaan vaksinasi gotong royong perusahaan yakni sekitar 12.500 karyawan dan keluarga karyawan yang telah divaksinasi.

Baca Juga: Baru 3 Bulan Menikah, Nadia Christina Sudah Nangis-nangis Ngaku di-KDRT Alfath Fathier, Ratu Rizky Nabila Bongkar Fakta Ini

"Kita sudah ambil vaksinasi gotong royong sekitar 12.500 orang, sisanya sudah ada program pemerintah, dalam bulan Juli kita kejar untuk bisa semua karyawan dan keluarga divaksin semua," ujar Jahja kepada Kontan.co.id.

Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Franciscus Welirang mengatakan, pelaksanaan vaksinasi gotong royong sebaiknya tetap dilanjutkan dengan koordinasi di bawah Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.

Menurutnya, pelaksanaan vaksinasi gotong royong individu secara bebas, berpotensi menimbulkan banyak masalah, mekanisme kontrolnya akan kacau dan berpeluang membuka pintu korupsi.