GridHot.ID - Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie ditangkap Polres Metro Jakarta Pusat pada Rabu (07/07/2021) lalu.
Keduanya ditangkap atas kasus penyalahgunaan narkoba.
Melansir GridStar.id, kasus narkoba yang menjerat Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie masih terus didalami pihak kepolisian.
Keduanya ditangkap dengan barang bukti narkoba jenis sabu dan alat isapnya.
Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie juga telah mengakui mengonsumsi narkoba lantaran stress di kala pandemi.
Dilansir dari GridHits.id, kasus narkoba yang dialami Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie turut memunculkan nama polisi berpangkat komisaris besar ini.
Profil Hengki Haryadi mendadak banyak dicari usai membongkar kasus narkoba di kalangan elite tersebut.
Ia bahkan kerap wara-wiri di layar kaca seiring dengan pengungkapan kasus narkoba yang dialami Nia Ramadhani.
Nah, jauh sebelum berhasil tuntaskan kasus narkoba, profil Hengki Haryadi sendiri sempat mencuat beberapa tahun belakangan ini.
Pada 16 November 2020, Kapolri menunjuknya sebagai Kapolres Metro Jakarta Pusat menggantikan Kombes Polisi Heru Novianto.
Ia sendiri tidak asing dengan area kota Jakarta itu sendiri.
Sebab, dua selama dua tahun Hengki pernah menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat, tepatnya pada Oktober 2017 hingga Desember 2019.
Segudang prestasi ditorehkan Hengki selama menjadi Kapolres Metro Jakarta Barat.
Mulai dari mengatasi premanisme hingga membongkar jaringan narkoba internasional bersama penegak hukum narkoba dari Negeri Paman Sam, yaitu Drug Enforcement Administration (DEA).
Berikut Profil Hengki Haryadi yang kami rangkum dari berbagai sumber:
1. Lulusan Terbaik Sespimti Polri ke-29
Lepas dari Kapolres Metro Jakarta Barat, Hengky mengenyam pendidikan selama sembilan bulan lamanya di Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimpti) Polri ke-29.
Hengki menjadi lulusan terbaik di angkatannya.
Jejak karir Pria lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) angkatan 1996 itu dapat dikatakan memiliki spesialisasi dalam satuan reserse.
Jabatan pimpinan yang diemban oleh Hengki pertama kali dirasakannya di kampung halamannya, yaitu Lampung.
2. Pernah Bertugas di Lampung
Jabatan pertamanya itu adalah Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Tulangbawang.
Setelah itu, Hengki dipindahtugaskan menjadi Kapolsek Teluk Betung Selatan, lalu berpindah tugas lagi menjadi Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung dan terakhir memegang jabatan Kanit Jatanras Polda Lampung.
3. Berhadapan dengan Hercules
Mulai 2010, Hengki bertugas di Kota Metropolitan DKI Jakarta.
Jabatan pimpinan pertamanya di Jakarta adalah Kapolsek Metro Gambir.
Tak lama dari situ, dia menjadi Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat lalu menjadi Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat.
Pada momen menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, Hengki harus berhadapan dengan preman kelas kakap, Rosario de Marshall atau akrab dikenal dengan nama Hercules.
Hengki beserta tim dari Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Barat pada 2013 itu mencokok Hercules dan kawanannya karena kerap memeras dan melakukan tindakan kekerasan kepada masyarakat di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
4. Bongkar Mafia Pelabuhan
Profil Hengki Haryadi yaitu berhasil membongkar mafia pelabuhan yang sangat licin.
Pada September 2014, Hengki dipercayakan untuk menjadi Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok hingga 2016.
Pada saat itu Hengki membekuk oknum dari Bea Cukai Pelabuhan Tanjung Priok karena menipu importir truk.
Tidak hanya itu, jajaran Polres Tanjung Priok juga berhasil menggagalkan penyelundupan barang ilegal dari Singapura senilai Rp 4,2 miliar.
Usai menjadi Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, Hengki dipindahkan ke Polda Metro Jaya pada 2016.
Saat itu, ia memegang jabatan sebagai Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya.
Setahun kemudian, dia kembali dipindahtugaskan menjadi Kepala Subdit I Dittipideksus Bareskrim Polri.
5. Bongkar Kasus Tenda Oranye
Profil Hengki Haryadi lainnya membongkar kasus tenda oranye.
Tak lama di posisi itu, Hengki akhirnya menjadi Kapolres Metro Jakarta Barat pada Oktober 2017.
Di awal kepemimpinannya menjaga Jakarta Barat, Hengki mengungkap komplotan pencuri "Tenda Oranye".
Atas hal itu, Hengki mendapatkan penghargaan dari Kementerian PUPR karena salah satu pejabat dari Kementerian PUPR juga merupakan korban pencurian dari komplotan "Tenda Oranye" Pada akhir 2018, lagi-lagi Hengki harus berhadapan dengan Hercules karena residivis itu terbukti mengintimidasi dan menyebarkan ketakutan kepada warga Kalideres saat mencoba menguasai lahan milik warga.
Hercules berhasil kembali dijerat hukum.
Personel di bawah pimpinan Hengki berhasil mengungkap perbuatan Hercules yang merugikan masyarakat di Kalideres.
Usai berhadapan dengan Hercules, Hengki mengungkap kasus-kasus narkoba mulai dari jenis ekstasi, sabu dan ganja.
Mulai dari yang dibuat secara rumahan hingga terhubung dengan jaringan internasional.
Di bawah bimbingan Hengki, Polres Metro Jakarta Barat akhirnya berkolaborasi dengan penegak hukum narkoba dari Amerika Serikat, yaitu DEA pada pertengahan 2019.
Hasilnya, Polres Metro Jakarta Barat berhasil mengungkapkan penyelundupan sabu asal Amerika dengan modus bungkus kopi seberat 28 kilogram.
Demikian Profil Hengki Haryadi yang sarat dengan prestasi.(*)