Jejak Bekas Makanan Curian Jadi Modal, Satgas Madago Raya Sukses Temukan Persembunyian Kelompok MIT di Tengah Gelapnya Hutan, Lumpuhkan Musuh dalam Waktu Singkat Pengintaian

Selasa, 13 Juli 2021 | 17:13
Dokumentasi TNI

Tim khusus TNI yang menyisir dan melakukan evakuasi di wilayah penyergapan anggota MIT.

Gridhot.ID - Satgas Madago Raya memang baru saja menyergap kelompok MIT yang sudah menjadi incaran sejak lama.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, para prajurit sampai harus berjuang di tengah gelapnya hutan dan cuaca hujan untuk melakukan penyergapan.

Bahkan mereka harus merayap berjam-jam agar penyergapannya sempurnya.

Baca Juga: Dipuji Tetap Cantik Meski Menahan Rasa Pahit, Ekspresi Wajah Amanda Manopo Saat Menelan Obat Ini Jadi Sorotan, Lidahnya Sampai Menjulur Keluar

Dilaporkan kontak tembak Satgas Madago Raya dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora, bermula dari laporan warga sekitar.

Dikutip Gridhot dari Warta Kota, Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan mengatakan, Satgas Madago Raya menerima laporan dari warga yang kerap kehilangan makanan di tempat tinggalnya di Desa Tanah Lanto, Torwe, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

"Peristiwa tersebut diawali dengan adanya informasi seorang warga telah kehilangan sejumlah barang miliknya, berupa bahan makanan."

Baca Juga: Kadung Emosi dengan Ulah Fans Arya Saloka dan Amanda Manopo di Ikatan Cinta, Putri Anne Beri Sindiran Menohok: Aku Hanya Punya Jari Tengah Untukmu!

"Kemudian atas informasi tersebut tim melakukan penyisiran dan menemukan jejak bekas makanan DPO teroris Poso," kata Ahmad di Mabes Polri, Jakarta, Senin (12/7/2021).

Ahmad menuturkan, pasukan Satgas Madago Raya lantas menelusuri jejak bekas makanan kelompok teroris MIT itu di sekitar Pegunungan Tokasa, Desa Tanah Lanto, Kecamatan Torue, Kabupaten Parimo, Sulawesi Tengah.

Ketika disergap, mereka melakukan perlawanan menggunakan senjata, kepada pasukan Satgas Madago Raya.

Baca Juga: Vaksin Gotong Royong Dianggap Buka Pintu Korupsi, Bos BCA dan Indofood Angkat Bicara Beri Pemerintah Solusi, Saran Tajamnya Berharap Didengar

"Pasukan tim mengikuti jejak mereka pada Minggu 11 Juli 2021 sekitar pukul 03.00 WIB."

"Para DPO ditemukan dan terhadap kontak tembak serta dilakukan penyergapan yang mengakibatkan dua DPO meninggal dunia atas nama Rukli dan Ahmad Panjang," tuturnya.

Rukli dan Ahmad Panjang dievakuasi di kamp sekitar pegunungan Tokasa, Desa Tanah Lanto, Kecamatan Torue, Kabupaten Parimo, Sulteng.

Baca Juga: Dapat Hadiah Mahal dari Azriel, Aurel Hermansyah Mengaku Bangga pada Sang Adik yang Mampu Membeli Kado dari Uang Keringatnya Sendiri

"Saat ini dua DPO yang meninggal dunia akan dievakuasi melalui udara menggunakan helikopter," jelas Ahmad.

Ia menuturkan, tim Satgas Madago Raya pun telah diterjunkan untuk mengejar kelompok Ali Kalora yang tersisa dan masih buron.

Kini, diperkirakan jumlah buronan yang masih hidup sekitar 7 orang.

"Saat ini tim masih terus melakukan pengejaran terhadap sisa DPO teroris Poso yang lolos dari penyergapan," ucapnya.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, Warta Kota