Gridhot.ID - Satgas Madago Raya memang baru saja menyergap kelompok MIT yang sudah menjadi incaran sejak lama.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, para prajurit sampai harus berjuang di tengah gelapnya hutan dan cuaca hujan untuk melakukan penyergapan.
Bahkan mereka harus merayap berjam-jam agar penyergapannya sempurnya.
Dilaporkan kontak tembak Satgas Madago Raya dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora, bermula dari laporan warga sekitar.
Dikutip Gridhot dari Warta Kota, Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan mengatakan, Satgas Madago Raya menerima laporan dari warga yang kerap kehilangan makanan di tempat tinggalnya di Desa Tanah Lanto, Torwe, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
"Peristiwa tersebut diawali dengan adanya informasi seorang warga telah kehilangan sejumlah barang miliknya, berupa bahan makanan."
"Kemudian atas informasi tersebut tim melakukan penyisiran dan menemukan jejak bekas makanan DPO teroris Poso," kata Ahmad di Mabes Polri, Jakarta, Senin (12/7/2021).
Ahmad menuturkan, pasukan Satgas Madago Raya lantas menelusuri jejak bekas makanan kelompok teroris MIT itu di sekitar Pegunungan Tokasa, Desa Tanah Lanto, Kecamatan Torue, Kabupaten Parimo, Sulawesi Tengah.
Ketika disergap, mereka melakukan perlawanan menggunakan senjata, kepada pasukan Satgas Madago Raya.
"Pasukan tim mengikuti jejak mereka pada Minggu 11 Juli 2021 sekitar pukul 03.00 WIB."
"Para DPO ditemukan dan terhadap kontak tembak serta dilakukan penyergapan yang mengakibatkan dua DPO meninggal dunia atas nama Rukli dan Ahmad Panjang," tuturnya.
Rukli dan Ahmad Panjang dievakuasi di kamp sekitar pegunungan Tokasa, Desa Tanah Lanto, Kecamatan Torue, Kabupaten Parimo, Sulteng.
"Saat ini dua DPO yang meninggal dunia akan dievakuasi melalui udara menggunakan helikopter," jelas Ahmad.
Ia menuturkan, tim Satgas Madago Raya pun telah diterjunkan untuk mengejar kelompok Ali Kalora yang tersisa dan masih buron.
Kini, diperkirakan jumlah buronan yang masih hidup sekitar 7 orang.
"Saat ini tim masih terus melakukan pengejaran terhadap sisa DPO teroris Poso yang lolos dari penyergapan," ucapnya.
(*)