Para 'Jagal' Idul Adha Wajib Taati Prokes, Ahli Biologi Molekuler Ini beberkan Soal Kemungkinan Penularan Virus Covid-19 Lewat Daging Kurban

Selasa, 20 Juli 2021 | 08:42
iStockphoto

Salat Idul Adha bisa dilakukan di rumah secara jamaah maupun sendiri, dan begini protokol penyembelihan hewan kurban.

Gridhot.ID -Pada Selasa, 20 Juli 2021, umat Muslim akan merayakan Hari Raya Idul Adha.

Hari raya Idul Adha kali ini merupakan kali kedua berdampingan dengan virus Corona.

Di Indonesia, pemberlakuan protokol kesehatan dilakukan ketat dengan salah satunya melarang ibadah sholat Idul Adha di zona merah dan oranye.

Baca Juga: Curhat Pedangdut Aida Saskia Soal Kariernya yang Penuh Kontroversi, Mulai Ngaku Diperkosa Dai Kondang Berulang Kali hingga Pernah Coba Bunuh Diri

Selain itu, penyembelihan hewan kurban pun harus dilakukan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Lalu, apakah daging kurban dapat menularkan virus Corona?

Mengutip KOMPAS.com pada Jumat (16/7/2021), Ahmad Utomo, ahli biologi molekuler Indonesia menjelaskan, belum ada bukti adanya penularan virus Corona dari sentuhan hewan kurban hingga sejauh ini.

Baca Juga: Bayi Baihaqqi Bikin Adem, Rizki DA Kegep Boyong Nadya Mustika dan Putranya Mudik ke Medan, Potret Perjalanan Sang Pedangdut Jadi Sorotan

"Sebenarnya belum ada bukti konkrit penularan dari sentuhan dagingnya, namun yang perlu diantisipasi adalah munculnya kerumunan orang sejak proses penyembelihan, pemotongan hingga distribusi," jelasnya.

Dirinya juga mengatakan, kerumunan pada saat penyembelihan, pemotongan hingga pembagian hewan kurban dapat menjadi potensi penularan virus Corona.

"Karena biasanya muncul kerumunan penonton menyaksikan penyembelihan, ini perlu dihindari," lanjutnya.

Ia menegaskan, penularan dapat terjadi karena adanya kerumunan.

Baca Juga: Al dan Andin Ditimpa Masalah Rumah Tangga, Gara-gara Chaterine? Berikut Sinopsis Ikatan Cinta Senin 19 Juli 2021

"Intinya sederhana, virus menular itu karena masih ada warga yang berdekatan. Maka serahkan prosesi (kurban) ke petugas yang diamanahkan warga," jelas Ahmad.

Selain itu, mengutip Surya.co.id pada Jumat (16/7/2021), Drh. Sugeng Dwi Hastono, CEO Amanah Veterinary Service menjelaskan bahwa tidak ada penularan virus dari hewan ke manusia.

"Perlu diketahui Covid-19 ditularkan dari manusia ke manusia bukan dari hewan kurban kepada manusia, untuk langkah antisipasi patuhi protokol yang sudah ditetapkan oleh pemerintah serta Fatwa Majelis Ulama Indonesia," jelasnya.

Baca Juga: Tamara Bleszeynski Blak-blakan Rela Dipenjara, Janda Mike Lewis Berbagi Sembako Dibantu Anak dan Sahabat: Hanya Ini yang Ku Mampu

Dirinya juga menganjurkan agar petugas penyembelihan sebaiknya merupakan petugas yang dalam keadaan sehat.

"Pemilihan petugas atau panitia kurban sebaiknya orang dewasa yang produktif dan dalam keadaan sehat (tidak demam, tidak batuk, tidak memiliki luka/koreng, bukan pasien dalam pengawasan – orang dalam pemantauan)," lanjutnya.

Drh. Sugeng juga menganjurkan agar petugas penyembelihan segera membersihkan diri usai melakukan penyembelihan.

Terlebih jika ada kerumunan dalam tempat penyembelihan hewan kurban.

"Hindari juga merokok saat bertugas, setelah selesai bertugas jangan lupa cuci tangan dengan sabun (termasuk peralatan). Tiba dirumah segera mandi bersih, dan merendam atau mencuci pakaian yang telah digunakan dengan sabun, sebelum melakukan aktifitas lainnya agar tak terhindar dari resiko terpapar Covid-19," sambungnya.

(*)

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber Kompas.com, Surya.co.id