GridHot.ID - Untuk menangkal virus Covid-19, kini dunia telah memiliki beberapa vaksin.
Salah satunya adalah AstraZeneca (AZ) yang berasal dari Inggris.
Vaksin Covid-19 AstraZeneca merupakan salah satu vaksin yang juga digunakan oleh Pemerintah Indonesia untuk program vaksinasi di Tanah Air.
Penemu vaksin ini adalah seorang ilmuwan yang bernama Sarah Gilbert.
Dilansir Gridhot.ID dari Kompas, Sarah Gilbert tak sendirian dalam proses menemukan vaksin AstraZeneca (AZ) untuk menangkal Covid-19.
Sosoknya menjadi sorotan saat hadir di lapangan Wimbledon untuk menonton pertandingan tenis hari pertama di zona Kerajaan Inggris.
Mendapat undangan secara khusus, Sarah Gilbert mendapat tepuk tangan dan standing ovation dari para penonton menjelang pertandingan pembuka.
Selain Sarah, rupanya ada orang Indonesia yang juga turut berperan dalam proses pembuata vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Diberitakan Kompas.com, disebutkan Indra Rudiansyah merupakan salah satu pemuda Indonesia yang terlibat langsung dalam proses pembuatan vaksin AstraZeneca.
Ia juga turut hadir dalam pertandingan tenis pertama di Lapangan Wimbledon, Inggris.
Mahasiswa di Universitas Oxford bergabung dengan tim untuk membantu uji klinis antibody response dari para relawan yang sudah divaksinasi.
Mahasiswa S3 ini awalnya ingin menyusun tesis tentang vaksin Malaria. Namun keterlibatannya dalam tim pembuatan Vaksin AstraZeneca merupakan kasus nyata dari penelitan vaksin untuk menyelamatkan banyak orang.
Indra Rudianysah memang sedang menjalani pendidikan S3 Clinical Medicine di Universitas Oxford dengan penelitian thesis terkait vaksin malaria.
"Biasanya untuk vaksin baru paling tidak memerlukan waktu lima tahun hingga tahapan ini," terang alumnus S2 Bioteknologi ITB dengan Fast Track Program tersebut.
Dalam prosesnya, studi dilakukan terhadap 560 orang dewasa yang sehat, termasuk 240 orang berusia di atas 70 tahun.
Hasilnya, vaksin virus corona AstraZeneca lebih dapat ditoleransi pada orang yang lebih tua daripada orang dewasa muda.
Dikutip Gridhot.ID dari GridPop, lebih dari 600 juta dosis vaksin AstraZeneca kini telah dipasok ke 170 negara di seluruh dunia, termasuk 100 negara lebih yang tergabung dalam COVAX.
Meski harganya termurah, efikasi atau kemanjuran vaksin AstraZeneca cukup tinggi, termasuk mencegah infeksi Covid-19 varian Delta hingga 92 persen.
(*)