Find Us On Social Media :

Dianggap Belum Masuk Uji Klinis WHO, Vaksin Ciptaan negara Komunis Ini Justru Diklaim Ampuh 100 Persen Mencegah Kematian karena Covid-19

Heboh video yang menyebutkan vaksin palsu Covid-19

Gridhot.ID - Selama pandemi covorna ini, berbagai macam vaksin telah dikeluarkan oleh beberapa negara di dunia.

Beberapa vaksin tersebut secara resmi sudah diakui WHO dan digunakan oleh beberapa negara di dunia.

Dilansir dari Kompas.com, beberapa vaksin tersebut di antaranya, vaksin Sinovac (China), Sinopharm (China), Pfizer (Amerika), Moderna (Amerika), dan AstraZaneca (Inggris), Sputnik V (Rusia).

Baca Juga: 8 Bulan Dinikahi CEO Kaya Raya, Pedangdut Ini Ngaku Diberi Peternakan Sapi dan Barang Mewah ini hingga Bongkar Fakta Mengejutkan

Masing-masing vaksin ini memiliki tingkat keampuhannya sendiri-sendiri.

Namun, dari sekian banyak vaksin yang disebutkan di atas ternyata masih ada satu vaksin yang namanya tidak disebutkan oleh WHO.

Alasannya mungkin vaksin ini belum menyelesaikan uji klinis atau belum layak digunakan.

Baca Juga: Raffi Ahmad Bawa Kabar Duka, Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun, Saudara yang Dicintainya Telah Tiada: Dia Sangat Berjasa!

Namun, vaksin ini justru disebut-sebut memiliki efektivitas mencapai 100% mencegah kematian akibat Covid-19.

Vakin tersebut disebut dengan nama Vaksin Abdala, yang diciptakan oleh negara Komunis Kuba.

Melansir 24h.com.vn, pada Minggu (18/7/21), uji klinis Vaksin Abdala menyebutkan 100% efektif mencegah kematian akibat Covid-19.

Uji klinis fase 3 telah menunjukkan hasil positif, kata Dr Francisco Hernandez dari Pusat Rekayasa Genetika dan Bioteknologi (CIGB), kepada kantor berita Kuba Agencia Cubana de Noticias.

Menurut para ahli, vaksin Abdala 100% efektif mencegah kematian akibat Covid-19.

Baca Juga: Raffi Ahmad Gusar, Merry Minta Dibelikan Rumah Seharga Rp 1 Miliar, Nagita Slavina Sampai Bongkar Fakta ini

Saat ini Vaksin Abdala telah disetujui untuk penggunaan darurat di Kuba.

Akhir bulan lalu, peneliti juga melaporkan bahwa vaksin Abdala 92,28% efektif mencegah Covid-19.

CIGB telah menguji vaksin Abdala sejak November 2020 dengan 132 relawan berusia 19 hingga 54 tahun.

Baca Juga: Daging Kambing Terlanjur Dipercaya Bikin Tensi Darah Naik Tinggi, Dokter Spesialis Gizi Justru Bongkar Fakta Ini

Pada fase dua, CIGB diuji dengan 660 sukarelawan dan memperluas kelompok usia menjadi 80 tahun.

Vaksin memasuki uji klinis fase tiga pada 18 Maret dengan 48.000 sukarelawan dan kemudian diperluas menjadi 300.000 pasien sukarelawan.

Sementara itu, Verena Muzio, direktur penelitian klinis di CIGB, mengatakan uji coba baru, "Ismaelillo," dimulai 15 Juli.

Telah menguji vaksin Abdala dengan 44 sukarelawan berusia antara 12 dan 18 tahun di provinsi Camaguey.

Dr. Muzio mengatakan penelitian ini akan diperluas ke sekelompok sukarelawan berusia 3-11 tahun, dengan total sekitar 592 peserta.

Baca Juga: Yang Ngutang Lebih Galak, Pria Tega Ini Tusuk Seorang Wanita Cuma Gara-gara Tak Bayar Utang Rp 450 Ribu, Begini Kronologinya

Kuba saat ini menyuntikkan 3 dosis vaksin Abdala kepada rakyatnya, dengan jeda setidaknya dua minggu antara setiap suntikan.

Pada akhir 16 Juli, 3,2 juta orang Kuba telah menerima setidaknya satu dosis vaksin, dengan total 7,9 juta dosis yang diberikan.

Lebih dari 2 juta orang Kuba telah divaksinasi lengkap dengan 3 dosis vaksin.(*)