Dibordir dengan 150 Kg Emas dan Perak Murni, Kiswah Penutup Ka'bah Baru Saja Diganti Tim Spesialis Raja, Begini Sejarahnya yang Luar Biasa

Selasa, 20 Juli 2021 | 20:13
Siasat Daily

Kiswah Ka'bah baru saja diganti.

Gridhot.ID - Kiswah merupakan kain yang menutupi Ka'bah di Masjidil Haram.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Indonesia bahkan menjadi negara pertama yang menerima Kiswah Ka'bah dari Raja Salman beberapa tahun lalu.

Kini di bulan Juli 2021 ini, Kiswah Ka'bah baru saja diganti oleh tim khusus dari sang Raja.

Dikutip Gridhot dari Serambinews, Tim spesialis Kompleks Raja Abdul Aziz untuk Kiswah, Ka'bah, Senin (19/7/210) membongkar kiswah lama dan memasang yang baru.

Baca Juga: Pesona Amanda Manopo di Ikatan Cinta Mulai Tergeser, Sosok Pemeran Baru Nadya Arina Berhasil Curi Perhatian Fans, Berikut Biodatanya

Kiswah, atau Kiswat Al-Kaabah yang berarti "selubung" dalam bahasa Arab merupakan kain yang menutupi Ka'bah di Masjidil Haram, Mekkah.

Dilansir ArabNews, setiap tahun, pada hari kesembilan bulan Zulhijjah, hari para jamaah berangkat ke dataran Padang Arafah selama haji, Ka'bah dibalut dengan kiswah baru.

Yang lama dipotong-potong dan diberikan kepada pejabat dan organisasi Muslim asing yang berkunjung.

Kiswah terdiri dari 47 lembar kain.

Baca Juga: Lowongan Kerja BUMN 2021, PT Indra Karya Membutuhkan Banyak Karyawan untuk Sejumlah Posisi, Simak Persyaratan Lengkapnya

Masing-masing bagian memiliki panjang 14 meter dan lebar 101 sentimeter.

Kiswah dililitkan di sekitar Ka'bah dan dipasang pada dasarnya dengan cincin tembaga.

Itu terbuat dari tekstil sutra hitam dengan tulisan yang disulam dengan kawat emas dan perak.

Prasasti ini termasuk ayat-ayat dari Al-Qur'an dan permohonan kepada Allah.

Biaya pembuatan kiswa sekitar SR17 juta atau sekitar Rp 66 Miliar.

Baca Juga: Ada Konsekuensi Dinikahi Bintang Ikatan Cinta, Begini Respon Putri Anne Saat Arya Saloka Keceplosan Pernah Kepincut Pesona Janda

Seluruh penutup memiliki panjang 658 meter persegi dan terdiri dari 670 kg sutra murni.

Termasuk 150 kg emas dan perak murni dalam benang yang digunakan untuk bordir.

Menurut cerita rakyat Arab, tradisi mengalungkan ka'bah kembali ke 390-420 M.

Ketika raja Kerajaan Himyarite di Yaman, Raja Tuba Abu Karab As'ad, memerintahkan kain untuk menutupi Ka'bah untuk pertama kalinya, selama pemerintahan suku Jurhum di Mekkah.

Tradisi itu berlangsung selama berabad-abad, termasuk pada masa pemerintahan Nabi Muhammad.

Baca Juga: Pantas Saja Rumah Tangganya dengan Bambang Trihatmodjo Awet Sampai Sekarang, Ternyata Mayangsari Punya Ritual Khusus Agar Sang Suami Tak Kepincut Wanita Lain, Rahasianya Bikin Melongo!

Ka'bah ditutup selama bertahun-tahun tanpa melepaskan kiswa lama.

Kemudian Raja Abbasiyah, Raja Al-Nasir, menetapkan praktik baru menutupi Ka'bah dengan hanya satu lapisan.

Karena dia melihat bahwa kiswas yang menumpuk dapat menyebabkan kerusakan pada tempat suci.

Meskipun warna kiswah yang dikenal adalah hitam, warna kiswah akan berubah pada masa pemerintahan berbagai penguasa dan khalifah.

Nabi Muhammad dan para khalifahnya menggunakan warna putih untuk kiswah.

Merah, hijau dan hitam semuanya telah digunakan, sampai Raja Al-Nasir dan Raja Al-Ma'mun sepakat bahwa hitam harus menjadi warna kiswah.

Baca Juga: 8 Bulan Dinikahi CEO Kaya Raya, Pedangdut Ini Ngaku Diberi Peternakan Sapi dan Barang Mewah ini hingga Bongkar Fakta Mengejutkan

Kain itu diproduksi di Mesir dari zaman Ayyubiyah hingga Kesultanan Utsmaniyah. Amir Al-Hajj, komandan kafilah haji, bertanggung jawab untuk mengirimkan kiswah dari Mesir ke Mekah.

Pada tahun 1927, sebagian pabrik dipindahkan dari Mesir ke Mekkah sebelum sepenuhnya dipindahkan pada tahun 1962.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, Serambinews.com