Find Us On Social Media :

Jelang Sakaratul Maut, Mahasiswi Ini Tiba-tiba Bangun hingga Sebut Nama Pria yang Telah Menyiksanya, Polisi Lakukan Tindakan ini

Ilustrasi

GridHot.ID - Peristiwa brutal terhadap seorang wanita kembali terjadi.

kali ini menimpa mahasiswi cantik bernama Aasma Rani mengalami nasib tragis.

Mahasiswi MBBS tahun ketiga dari Abbottabad Medical College itu ditembak mati di kampung halamannya di Kohat, Pakistan.

Mirisnya, ia ditembak mati karena diduga menolak ajakan menikah dari seorang pria.

Rani yang berada di Kohat untuk vaksinasi, baru saja meninggalkan becak bersama saudara perempuan iparnya ketika Mujahid, ditemani oleh saudaranya, Sadiqullah, melepaskan tembakan.

Gadis itu telah dilarikan ke rumah sakit dan akhirnya meninggal karena luka-lukanya keesokan harinya.

Mata Rani hampir tidak bisa terbuka sebelum kematiannya.

Namun, ia masih berusaha kuat untuk menyampaikan sesuatu dalam video.

Dalam video Rani menyebutkan bahwa Mujahidullah adalah pria yang menembak dirinya.

Keluarga Rani menduga Mujahidullah dendam pada Rani karena ia menolak lamarannya.

Mujahid bahkan sempat menyergap Rani di dekat rumahnya.

Keluarga Rani menuduh pelaku telah mengeluarkan ancaman sebelumnya.

Baca Juga: 13 Tahun Tutupi Aib Rumah Tangga, Ferry Irawan Bongkar Hal Mengejutkan Soal Istrinya, Anggia Novita Disebut Kerap Hina Ibu Mertua

Ayah Rani telah memohon keadilan dari pejabat tinggi.

Mereka juga memberi tahu polisi bahwa Mujahid adalah keponakan pemimpin lokal yang berpengaruh dan khawatir dia akan menggunakan pengaruhnya untuk membuat keponakannya lolos.

Namun, pihak berwenang dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa polisi adalah lembaga penegak hukum independen.

Mereka akan melanjutkan penyelidikan secara profesional dan membawa pelaku ke pengadilan.

"Yakinlah tidak akan ada bantuan khusus dan pelaku akan segera ditangkap," tambahnya.

Polisi Khyber Pakhtunkhwa menghubungi Badan Investigasi Federal (FIA) karena mengeluarkan surat perintah atas tersangka Mujahid.

Selama penyelidikan, terungkap bahwa Mujahid Afridi telah meninggalkan Pakistan ke Arab Saudi.

Dia mengatakan terdakwa telah berangkat ke bandara Islamabad segera setelah melakukan kejahatan.

Sebuah tim investigasi gabungan (JIT) juga telah dibentuk untuk menyelidiki pembunuhan mahasiswa kedokteran ini.

Baca Juga: Berbanding 180 Derajat dari Penampilannya, Ternyata Begini Tabiat Buruk Lesti Kejora yang Dibongkar Habis oleh Rizky Billar

(*)