Find Us On Social Media :

Bak Diasingkan Usai Mendarat di Tokyo, Atlet Olimpiade 2020 Kontingen Indonesia Dipisahkan dengan Negara Lain saat Makan Bersama Akibat Tingginya Kasus Covid-19 di Tanah Air

Peluncuran logo burung garuda dan seragam tim Indonesia dengan paduan warna merah putih yang akan digunakan di Olimpiade Tokyo 2020.

Gridhot.ID - Pagelaran Olimpiade Tokyo 2020 resmi bakal digelar meski ditengah pandemi covid-19.

Mengutip KOMPAS.com pada Kamis (22/7/2021), Olimpiade Tokyo 2020 akan berlangsung pada 23 Juli 2021 sampai 8 Agustus 2021 nanti.

Kendati demikian, Olimpiade Tokyo 2020 terpaksa digelar di tengah kasus Covid-19 di berbagai negara kian tinggi.

Baca Juga: Curhat ke Sosok Ini, Aurel Hermanyah Mengaku Takut Atta Halilintar Selingkuh dengan Wanita Lain, Putri Anang: Ada yang Chatting...

Hingga kini, pemerintah Jepang masih terus memerangi Covid-19 sebelum Olimpiade dihelat.

Sedangkan hal serupa juga dilakukan oleh Indonesia.

Ya, pasalnya, kasus Covid-19 di Tanah Air kini kian tinggi.

Baca Juga: China Dilanda Banjir Hebat Sampai Tentara dan Polisi Khusus Diturunkan, Xi Jinping Angkat Bicara Sambil Singgung Ancaman Berikutnya yang Intai Nyawa Rakyatnya

Dalam Olimpiade Tokyo, Indonesia sudah mengirimkan 26 atlet terbaiknya.

Karena kasus Covid-19 masih tinggi, Indonesia masuk dalam kategori negara beresiko dalam Olimpiade tersebut.

Bahkan, mengutip TribunSport pada Kamis (22/7/2021), panitia Olimpiade Tokyo memberikan perlakukan khusus untuk atlet dari Indonesia.

Kontingen Merah Putih harus makan terpisah dengan kontingen dengan negara lain saat acara makan bersama.

Hal itu disampaikan oleh Rosan Perkasa Roeslani, Chief Mission tim dari Indonesia untuk Olimpiade Tokyo 2020.

Baca Juga: Anaknya Seumur-umur Gak Pernah Pacaran, Ibunda Artis Cantik Ini Langsung Berondong Pertanyaan ke Putrinya yang Diperlakukan Mesra Begini oleh Ariel NOAH

"Begitu untuk makan, kami juga masih dipisah karena Indonesia masuk dalam klasifikasi Grup I (negara berisiko tinggi Covid-19). Kami berada di lantai dua paling pojok, bersama negara-negara lain yang statusnya sama,” ujarnya.

Kendati demikian, dirinya menyebutkan bahwa psikologis para atlet Indonesia tidak akan terganggu.

Selain itu, Rosan juga menegaskan bahwa hal itu bukanlah sebuah diskriminasi.

Baca Juga: Lowongan Kerja BUMN Terbaru, PT Kimia Farma Diagnostika Membutuhkan Karyawan untuk Sejumlah Posisi, Simak Syarat Lengkapnya

Hal serupa pun juga harus dijalani oleh beberapa negara lain yang masuk kategori resiko tinggi.

"Tidak ada seperti itu karena memang kita masuk dalam klasifikasi. Selain kita (Indonesia), ada negara-negara lain juga," lanjutnya.

(*)