Find Us On Social Media :

Bikin Parno Penyintas Covid-19, Isu Fungsi Paru-paru Tidak Akan Kembali Normal Usai Terinfeksi Corona Beredar, Dokter Beri Penjelasan Mengejutkan

Paru-paru adalah salah satu organ vital yang terinfeksi virus Corona.

Gridhot.ID - Infeksi virus Covid-19 hingga sekarang terdeteksi menyerang bagian pernafasan seseorang.

Salah satu yang kerap menjadi sasaran virus ini adalah organ bagian paru-paru.

Pada umumnya gejala Covid-19 adalah demam, batuk, sesak napas, dan merasa mudah lelah.  

Baca Juga: Kini Hijrah dan Memilih untuk Berdakwah, Aktor Film Ini Pernah Overdosis Barang Haram Hingga Mengaku Didatangi Malaikat Pencabut Nyawa: Kasih Kesempatan Ya Allah!

Selain itu, infeksi Covid-19 juga bisa menyebabkan kadar oksigen menurun dan gambaran bercak di paru-paru pada hasil foto rontgen.

Dalam kondisi tertentu, Infeksi Covid-19 bisa memberi dampak klinis serius, seperti menurunkan fungsi paru-paru. 

Pada infeksi Covid-19 ini paru-paru mengalami infeksi dan inflamasi atau peradangan sehingga dapat menimbulkan perlukaan pada alveolus, parenkim paru, dan gangguan pembulu darah endotel di paru," kata dr. Andromeda, M.Kes dalam Youtube Halodoc, Kamis (22/7/2021).

Baca Juga: Hidup Nyaman di Rumah Bak Istana Kerajaan, Begini Penampakan Dapur Artis Serba Bisa Ini, Pantas Dijuluki Sultan oleh Teman-temannya

Dia menyebut hal itulah yang membuat pertukaran oksigen dan karbondioksida sehingga mengakibatkan pasien Covid-19 merasa sesak napas. 

Pasien Covid-19 sendiri dibagi menjadi beberapa tingkatan sesuai derajat gejala yang dialaminya.

Ada pasien Covid-19 tanpa gejala, gejala ringan, gejala sedang, dan gejala berat atau kritis. 

Kondisi paru-paru pasien usai terinfeksi Covid-19 tergantung pada derajat infeksinya. 

Selain itu, daya tahan tubuh, luas infeksi, dan komplikasi yang terjadi sangat mempengaruhi fungsi paru penyintas Covid-19.

Baca Juga: Dulu Idola Ajang Nyanyi di Indonesia, Jebolan AFI Ini Kini Jadi Istri Orang Ternama Jepang, Begini Kabarnya Sekarang

"Paru-paru pasien yang pernah mengalami infeksi yang berat, mungkin dapat meninggalkan infeksi yang menetap yang bisa kita sebut sebagai fibrosis atau jaringan parut yang ada di paru," jelasnya. 

Menurut dr. Andromeda jika terjadi fibrosis yang luas pada penyintas Covid-19 ini yang bisa menyebabkan penurunan fungsi paru.

Pasien juga mungkin mendapat rasa tidak nyaman di paru-parunya meski dirinya telah sembuh dari Covid-19. 

Baca Juga: Innalillahi, Artis Senior Ini Meninggal Dunia Karena Serangan Jantung, Makanan ini Bisa Jadi Pemicunya

Melansir dari Tribunwow.com, dr. Andromeda memberikan tips yang bisa dilakukan agar paru-paru tetap sehat, berikut tipsnya:

1. Hindari merokok.

2. Hindari polusi paparan udara luar dan gunakan masker bila keluar rumah. 

3. Perbaiki ventilasi udara di rumah, coba buka jendela dan biarkan udara dan sinar matahari masuk.

Baca Juga: Tak Ada Angin Tak Ada Hujan, Nassar Mendadak Dapat Kiriman Uang Rp 300 Miliar dari Orang Misterius, Dewi Perssik Curigai Sang Sahabat Lakukan Hal Ini

4. Lakukan perilaku hidup bersih dan sehat seperti mencuci tangan dan hindari menyentuh daerah wajah, hidung dan mata.

5. Lakukan latihan pernapasan khsusnya bagi penyintas Covid-19.  

6. Olahraga teratur.

7. Makan makanan yang kaya dengan antioksidan seperti buah dan sayur. 

Baca Juga: Bikin Warga Heboh hingga Jadi Tontonan, 10 Makam Pasien Covid-19 di Depok Amblas Secara Berbarengan, Penyebabnya Bikin Syok!

Sebelumnya, Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Zubairi Djoerban menganjurkan agar pasien Covid-19 melakukan rontgen. 

Rontgen dianjurkan bahkan untuk pasien Covid-19 yang tidak memiliki gejalan sekalipun.

"Orang yang positif wajib rontgen dada, termasuk yang tanpa gejalan, termasuk yang gejala ringan," ujarnya dalam tayangan Youtube Prof. Zubairi Djoerban, Sabtu (3/7/2021). 

Dia menceritakan kasus di mana ada dua orang keluarganya terkonfirmasi positif Covid-19.

Mereka berdua mengaku tidak memiliki gejala apapun ketika terinfeksi positif Covid-19.

Baca Juga: Air Mata Bercucuran, Jenazah Bintang Sinetron ini Terpaksa Dibilas dengan Zat Tak Lazim ini Sebelum Dimakamkan

"Setelah rontgen-nya dikerjakan ternyata hasilnya ada pneumonia," ujarnya. 

Pneumonia adalah salah satu tanda bahwa pasien Covid-19 tidak dalam gejala ringan.

Dia menjelaskan ada kemungkinan pneunomia yang dialami pasien Covid-19 akan menjadi berat dan harus mendapat bantuan oksigen hingga menjalani perawatan di ruang perawatan intensif (ICU).

Melansir dari Kompas.com, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Prof Dr Cissy B Kartasasmita, SpA(K), MSc, PhD menjelaskan, ketika seseorang menunjukkan gejala seperti batuk, pilek, atau demam, maka kecurigaan pertama kita tentu infeksi Covid-19.

Baca Juga: Di Usianya yang Masih Belia Harus Tanggung Kepedihan Mendalam, Bocah 10 Tahun Ini Jadi Yatim Piatu usai Orang Tuanya Meninggal Dunia karena Terpapar Covid-19 Disaat Dirinya Sedang Isoman

Adapun pneumonia adalah salah satu gejala Covid-19 berat

Ketika seseorang menunjukkan gejala tersebut, hal pertama yang perlu dilakukan adalah melakukan tes PCR.

"Bisa ada virus penyebab Covid-19, bisa juga pneumococcus (Streptococcus pneumoniae) kalau diperiksa."(*)