Gridhot.ID - Para putra-putri pilihan Indonesia kini sedang berjuang di Jepang dalam ajang Olimpiade Tokyo 2020.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Olimpiade Tokyo 2020 diketahui baru saja dibuka pada Jumat (23/7/2021).
Tim Merah Putih kini mulai menabung mendali-mendali dari perjuangan mereka melawan atlet-atlet terbaik dari negara lain.
Baca Juga: Nino Percaya Elsa, Al Temui Mama Sarah di Penjara,Berikut Sinopsis Ikatan Cinta Minggu 25 Juli 2021
Dikutip Gridhot dari Warta Kota, pebulutangkis putra Indonesia, Jonatan Christie menang dua gim langsung 21-8, 21-14 atas Aram Mahmoud pada pertandingan pertama di grup G Olimpiade Tokyo 2020 yang berlangsung di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Sabtu (24/7/2021).
Jonatan yang menjadi unggulan ketujuh di Olimpiade Tokyo menang dalam waktu 30 menit dari Aram Mahmoud (Suriah) yang tampil sebagai bagian dari IOC Refugee Olympic Team.
Pertandingan berikutnya Jonatan Christie akan menghadapi Loh Kean Yaw wakil dari Singapura di grup G Olimpiade Tokyo 2020 pada Rabu (28/7/2021).
Ada kisah menarik yang diungkap oleh Jonatan Christie usai kemenangan pertamanya di Olimpiade Tokyo.
Kemenangan itu didedikasikan untuk almarhum Ivan, kakak laki-lakinya yang meninggal terkena virus Covid-19 pada Februari lalu.
Jojo biasa Jonatan disapa berceritanya usai mengikuti Thailand Open dan BWF World Tour Finals di Bangkok, Thailand keluarganya terkena virus Covid-19.
Kedua orang tuanya dan kakaknya harus dirawat di rumah sakit yang berbeda karena Covid-19 itu.
Setelah saya kembali dari Thailand, saya harus menjalani karantina mandiri di Indonesia sebelum pulang ke rumah.
Ibu saya mengabarkan kalau dirinya tertular virus Covid-19. Saya tidak merasa nyaman dengan kondisi pandemi di Indonesia ini.
“Ibu dan ayah saya sakit pada saat yang sama, tetapi di rumah sakit yang berbeda dengan saudara laki-laki saya. Jadi saya harus menjaga mereka. Jadi saya pergi ke rumah sakit ayah dan ibu saya, dan kemudian di malam hari saya pergi ke rumah sakit saudara laki-laki saya. Jadi saya harus meluangkan waktu untuk mereka," ujar Jojo dikutip dari laman resmi BWF.
“Tetapi setelah saudara laki-laki saya akhirnya meninggal, saya tidak memberi tahu ibu dan ayah saya selama satu minggu. Saya menyimpannya sendirian. Setelah ayah dan ibu saya sehat lagi, saya baru memberitahu mereka. Tentu saja ibu saya sedih.
“Ibu dan ayah saya kondisinya baik-baik saja (sekarang). Dan hari ini kita tetap berkomunikasi, mereka senang melihat saya di Olimpiade.
"Saya pikir ini untuknya (Ivan) dan saya ingin melakukan yang terbaik untuknya," harapnya.
(*)