Find Us On Social Media :

Pengabdiannya Sungguh Mulia, Kisah Aksi Mahasiswa Jambi Turun Lapangan Jadi Relawan di Tengah Meningkatnya Kasus Covid-19

Mahasiswa di Jambi, Patonah Sholihat, jadi relawan penanganan Covid-19.

Gridhot.ID - Peningkatan kasus covid-19 di Indonesia membuat kualahan sektor kesehatan dalam melakukan penanganan.

Nakes dan Satgas Covid-19 pun membuka peluang bagi masyarakat yang ingin membantu menjadi relawan.

Hal ini pun menarik niat sejumlah mahasiswa di Jambi rela jadi garda terdepan untuk penanganan virus Corona.

Baca Juga: Mundur Sebagai Rinjani Tukang Ojek Pengkolan, Ana Riana Tetap Tenang Fokus Urus Keluarga Berkat Kerjaan Mentereng Suaminya, Intip Jejak Karirnya

Melansir dari website resmi yang menyajikan informasi kasus Covid-19 di Jambi, terdapat 1.180 pasien per 21 Juli 2021 yang sedang dalam proses penyembuhan.Kondisi tersebut tentu terbilang tinggi dalam situasi genting saat ini.Terlebih munculnya varian Delta yang mudah menyerang tubuh manusia, dapat dipastikan kondisi Tanah Air termasuk di Jambi tengah darurat.

Baca Juga: Kacang Lupa Kulit, Ririe Fairus Diam-diam Lakukan Ini ke Nissa Sabyan Sebelum Kabar Perselingkuhan dengan Ayus Beredar, Netizen: Pelopor!Meski dalam kondisi yang berbahaya, banyak mahasiswa di Jambi yang turun tangan menjadi relawan.Dilansir dari video unggahan Youtube Kompas TV, Sabtu (24/7/2021), seorang mahasiswa bernama Patonah Sholihat memperkenalkan dirinya sebagai relawan.

"Perkenalkan nama saya Patonah Sholihat, saya mahasiswa tingkat akhir dari Stikes Garuda Putih Jambi dan Alhamdulillah sudah melaksanakan yudisium," ujar Patonah.

Kendati unjuk diri menjadi relawan, Patonah mengaku tetap merasa khawatir dan takut dengan aksinya yang mulia itu.

"Pengalaman saya selama mengikuti relawan Covid-19 ini yaitu rasa ketakutan pada diri saya itu ada," beber Patonah.

Baca Juga: Pedangdut Ini Laporkan Suaminya ke Polisi Setelah Cekcok Minta Dinikahi Secara Negara, Ternyata Kejadian Mengerikan Ini Jadi Alasan Utama LaporannyaWalau rasa takut menyelimutinya selama jadi relawan, Patonah sadar bahwa kelak perannya sebagai tenaga kesehatan adalah menjadi garda terdepan untuk masyarakat."Namun saya melihat untuk ke depannya bahwa saya sebagai nakes dan sadar bahwa ke depannya saya akan menjadi garda terdepan untuk penanganan Covid-19," terang Patonah.Sebelum melakukan aksi mulianya, Patonah sudah mengantongi ilmu dan pengetahuan terkait hal-hal yang perlu dilakukannya selama menjadi relawan.

Baca Juga: Mantan Raffi Ahmad Ini Jadi Janda Usai Diceraikan Petinggi Televisi, Sosoknya Kembali Jadi Sorotan Saat Bersama Calon Pengantin Terkenal, Netizen Langsung Heboh"Kami semua sudah diberikan pembekalan dan pengetahuan bagaimana cara menjaga prokes tentang Covid-19 dan cara memakai APD Covid-19," jelas Patonah.Di balik keberanian Patonah yang siap jadi garda terdepan untuk penanganan Covid-19, pihak kampus pun sudah membekali persiapan mental kepada mahasiswanya.

"Mereka turun memberikan informasi kemudian kita ganti tim berikutnya. Yang mereka ganti, kita siapkan mental dan spiritual supaya bisa membantu masyarakat Kota Jambi," tutur Erwinsyah, Kaprodi Keperawatan Stikes Garuda Putih.

Agar kondisi mahasiswanya tetap fit saat bertugas, Erwinsyah membentuk tim serta jadwal untuk relawan yang akan turun ke lapangan."Setiap hari para relawan bergantian dengan temen-temen yang lain supaya tidak down sekali karena saat menggunakan baju pelindung, APD, hazmat, itu sangat menguras tenaga," sambung Erwinsyah.

Baca Juga: Medali untuk Surga, Jonatan Christie Tegas Dedikasikan Kemenangannya untuk Sang Kakak yang Meninggal Akibat Covid-19, Kisah Menyanyat Hati Ini Ikut TerbongkarSelain mental dan perlengkapan pelindung badan, para mahasiswa yang turun tangan jadi relawan selalu diperhatikan kondisinya.Mulai dari SWAB rutin hingga stamina dan kesehatan para mahasiswa menjadi poin nomor satu bagi pihak kampus."Tiap minggu kita melaksanakan SWAB Antigen yang bekerja sama dengan Kota Jambi, kemudian yang sakit kita tidak turunkan, kita pulihkan kondisi stamina mereka dulu," tutup Lettu CKM Bettrianto, Kepala Stikes Garuda Putih.

 

(*)