GridHot.ID - Nasib mujur dialami seorang Kopral di Solo, Jawa Tengah.
Bagaimana tidak?
Melansir kanal YouTube Tribun Solo Official, Kopral Handoko kegirangan bukan main mendapat 'tiket khusus' dari Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Bukan tanpa sebab, sang prajurit rupanya berhasil menjawab pertanyaan khusus dari sang panglima.
Diberitakan Tribunsolo.com, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meninjau lokasi isolasi terpusat pasien Covid-19 bergejala ringan di SD Negeri Panularan, Laweyan, Solo, pada Minggu (25/72021).
Dalam tinjauan tersebut, Hadi ditemani Mabes TNI, Mabes Polri, Kepala BNPB Ganip Warsito, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, dan Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa.
Dari pantuan TribunSolo.com, Hadi langsung meninjau pos tim tenaga kesehatan lalu memberi semangat mereka.
Di pos tersebut, ia mendapat laporan perkembangan kasus Covid-19 Kota Solo dari Gibran dan Teguh.
Hadi juga tak lupa berbincang dengan para warga yang sedang menjalani isolasi menggunakan pengeras suara dan tetap sesuai protokol kesehatan.
Dalam tinjauan itu, ia tiba - tiba menghampiri Babinsa Kemlayan Koptu Catur Handoko dan Bhabinkamtibmas Panularan, Aiptu Gunawan.
Hadi lalu bertanya seputar tracking dan penanganan warga yang terkonfirmasi positif Covid-19.
“Membantu Puskesmas atau Kepala Desa, Bhabinkamtibmas dan Babinsa?” tanya Panglima.
Koptu Catur Handoko dan Aiptu Gunawan kompak pun kompak menjawab dengan tegas.
“Keduanya jenderal,” papar mereka bersamaan.
Panglima TNI pun kembali menanyakan ke Koptu Catur Handoko.
“Jelaskan proses tracking sampai dengan isolasi di lokasi terpusat Handoko. Kalau betul layak jadi Sersan,” tegas Panglima.
Babinsa itu pun menjawab detail proses tracking hingga isolasi terpusat.
Panglima pun meminta Pangdam IV Diponegoro, Mayjen TNI Rudianto, untuk mencatat nama Babinsa itu setelah benar menjawab pertanyaan.
Ia juga meminta Bhabinkamtibmas untuk selalu berdoa dan wiridan agar dapat menjadi seorang perwira.
Sontak para perwira tinggi dan menengah pun memberi apresiasi kepada Koptu Catur Handoko.
Sementara itu, Koptu Catur Handoko, mengaku sangat tidak menyangka memperoleh penghargaan dari Panglima TNI.
Ia menyebut hal itu sebagai anugerah dari Tuhan.
“Panglima mengecek arahan dari pimpinan ke bawahan benar atau tidak. Saya dari 2013 tes bintara sampai sekarang gagal 6 kali. Dulu belum siap karena saya cidera lutut,” papar dia.
Dia menganggap tiket menjadi seorang sersan itu sebagai rezeki baginya dan keluarga.
Ia tegas bakal melaksanakan perintah pendidikan bintara itu.
“Kalau pertanyaan itu sudah biasa, kalau dari Panglima baru kali ini. Tidak semua prajurit bisa bertemu langsung dengan Panglima,” ujarnya.
Dia menambahkan mengaku segera mempersiapkan diri menyambut calon bintara dan juga sudah terapi cidera lututnya. (*)