Find Us On Social Media :

Jadi Perayaan Turun-temurun Jelang HUT RI, Ternyata Lomba 17 Agustusan Bukan Cuma Senang-senang Semata, Simpan Filosofi Sakral Dibaliknya

Ilustrasi Lomba Makan Kerupuk yang mungkin tidak dapat digelar pada HUT ke-76 RI.

Sebagai ungkapan kegembiraan atas kemerdekaan yang diraih oleh para pejuang, beragam lomba kemudian dilakukan.

Beberapa perlombaan itu diantaranya panjat pinang, tarik tambang, sampai balap karung.

Meski ramai dilombakan dalam rangka memperingati kemerdekaan RI, tetapi lomba itu sebenarnya telah ada jauh sebelum Indonesia mereka.

"Pada saat pernikahan Mangkunegara VII misalnya, itu dilakukan secara meriah dengan berbagai hiburan yang salah satunya berupa panjat pinang" jelas Heri Priyatmoko, Dosen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta saat dihubungi Kompas.com, Senin (12/8/2019).

Baca Juga: Mama Sarah Mohon ke Nino Agar Tak Ceraikan Elsa, Pak Surya Lakukan Ini, Berikut Sinopsis Sinetron Ikatan Cinta Kamis 12 Agustus 2021

Artinya, lomba-lomba tersebut merupakan sambungan dari masa sebelum kemerdekaan dan kemudian diperkaya dengan jenis-jenis lomba lain seiring berkembangnya waktu.

Hingga akhirnya, perlombaan itu kemudian diadakan untuk terus memperingati perjuangan dan kemerdekaan Indonesia.

"Jadi lomba-lomba itu tidak bebas nilai tapi mempunyai makna sejarahnya. Meski sekedar hiburan, tapi merekam memori kolektif," las Heri Priyatmoko.

Sementara itu, ditambahkan dari TribunWiki.com, lomba yang diselenggarakan setiap bulan Agustus ini, merupakan cara masyarakat Indonesia untuk mengenang dan memeriahkan kemerdekaan di kampung.

Selain itu, permainan dan lomba Agustus-an juga mendorong toleransi dan keberagaman masyarakat Indonesia. (*)

Baca Juga: Sosoknya Kini Dielu-elukan Emak-emak Berkat Peran Aldebaran, Arya Saloka Bongkar Hal Ekstrem yang Dilakukan Fans Ikatan Cinta