GridHot.ID - Seorang perempuan berprofesi dokter nekat membakar sebuah bengkel di Jalan Cemara Raya, Cibodas, Kota Tangerang, Banten beberapa waktu lalu.
Belakangan, terungkap fakta baru dari kasus tersebut.
Melansir TribunnewsWiki.com, perempuan tersebut adalah Mery Anastasia alias MA, seorang Dokter Umum di Tangerang.
Diketahui peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (7/8/2021) dini hari.
Akibat kejadian itu, tiga orang dinyatakan tewas.
Korban jiwa tersebut di antaranya berinisial LE (35), ED (63), dan LI (54).
Mery Anastasia nekat melakukan aksi tersebut diduga lantaran sakit hati dengan salah satu korban yakni LE.
Sebab, belakangan diketahui Mery telah hamil di luar nikah hasil hubungannya dengan LE.
Mery sakit hati lantaran orang tua korban ED dan LI tidak merestui hubungan asmaranya LE.
Dia pun kemudian nekat membakar bengkel milik korban.
Dilansir dari Tribunnewsbogor.com, kasus pembakaran bengkel sekaligus rumah yang menewaskan Leo dan kedua orangtuanya memunculkan fakta baru.
Adik Leo, Sisca mengurai fakta baru soal motif pembakaran yang dilakukan dr Mery Ananstasia.
Sisca membantah pengakuan pelaku Mery Anastasia yang menyebut pelaku emosi karena tak direstui orangtua Leo.
Mery Anastasia diketahui membakar bengkel sekaligus rumah kekasihnya, Leo (35), di Jalan Cemara Raya, Jatiuwung, Kota Tangerang, Sabtu (Sabtu (7/8/2021) dini hari.
Tak hanya Leo, kebakaran itun juga menyebabkannyawa kedua orangtuanya, Edi (63) dan Lilis (54) meninggal.
Diketahui bahwa Mery Anastasia adalah kekasih Leo.
Kepada polisi, pelaku mengaku sedang hamil 7 minggu.
"Tersangka ini sedang hamil tujuh minggu, untuk saat ini ditangani dengan Unit PPA Polres Metro Tangerang Kota," kata Kombes Pol Deonijiu De Fatima.
Akan tetapi, karena hamil di luar nikah, sang dokter muda itu tidak mendapatkan restu dari calon mertua, yakni orangtua Leo.
Akibat penolakan tersebut, sontak membuat sang dokter muda gelap mata bakar bengkel tewaskan tiga orang, termasuk kekasih dan calon mertuanya.
Kepada polisi, pelaku mengaku nekat melancarkan aksi keji pembakaran disengaja karena tyak keadaan hamil.
"Hal tersebut dilakukan karena pelaku hamil dan orang tua korban (Edi dan Lilis) tidak setuju kalau anaknya menikah dengan pelaku (MA)," beber Kasubag Humas Polres Metro Tangerang Kota, Kompol Abdul Rachim.
Melihat pengakuan pelaku sang dokter muda, adik korban, yang bernama Sisca pun geram tak terima.
Di laman Instagram pribadinya, adik Leo menyebutkan pelaku melakukan pembohongan yang sangat luar biasa.
Adik Leo mengaku geram keluarganya yang jadi korban malah disalahkan.
"Papa, mama dan kokoku yang mati terbakar. Dan saya dengan adik saya juga hampir mati dibakar.
Tapi media dengan begitu memudahnya menulis seolah-olah pihak keluarga kami yang bersalah," tulis Sisca, adik Leo.
Saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com lewat DM, adik korban pun ungkap kelakuan Mery Anastasia, dokter sekaligus kekasih Leo, pelaku pembakaran yang tewaskan 3 orang.
Diakui Sisca, Mery Anastasia sang dokter muda itu sudah pacaran dengan Leo selama 2 tahun.
Akan tetapi, keluarga Leo baru mengetahui kalau Mery Anastasia hamil H-1 pembakaran itu terjadi.
"Wanita kejam itu ketahuan hamil cuma satu hari dari dia membakar rumah kami.
Mama papa saya baru tahu dia hamil, diberitahu koko saya pada 5 Agustus, pukul 10an malam," ungkap adik Leo.
Ketika memberitahukan kehamilannya kepada keluarga Leo, sang dokter muda Mery Anastasia malah memerasa keluarga sang kekasih,
Tak tanggung-tanggung, pelaku meminta uang tebusan hamil Rp 300 juta.
"Tanggal 5 Agustus lalu, satu malam sebelum wanita itu bakar rumah kami, saya dengar kalau dia minta Rop 300 juta ke Koko, karena dia hamil," ungkap adik Leo.
Tak hanya minta uang tebusan hamil, Mery Anastasia juga minta diserahkan kepemilikan bengkel milik Leo kepadanya.
"Dia minta ambil alih bengkel jadi dipegang dia," ungkap adik Leo.
Bahkan, Mery Anastasia sang dokter muda itu juga tega mengusir orangtua dan adik-adik kekasihnya, jika nanti menikah dengan Leo.
"Papa Mama diminta cari rumah sendiri dan setiap bulan dikasih jatah berapa duit untuk Papa Mama dan kami adik-adiknya," papar Sisca.
Mendengar hal tersebut, sontak orangtua Leo langsung tak terima dan tak meyetujuinya.
Akan tetapi, orangtua Leo masih meminta putranya agar tanggung jawab atas kehamilan Mery Anastasia, sang dokter muda.
"Tapi mamaku bilang, hamil wajib tanggung jawab sebagai laki-laki. Tetapi tentang tuntutan, kita lakukan sesuai kemampuan," tegasnya.
Namun, rupanya, akibat penolakan uang tebusan hamil itu justru berujung pada pembakaran Leo dan keluarga.
Tiga orang dari lima keluarga Leo, yakni Leo dan orangtuanya tewas dalam kebakaran yang disengaja oleh dokter Mery Anastasi.
Sementara itu, dua adik Leo berhasil selamat.
"Kalau saja malam itu Tuhan tidak selamatkan kami, berarti kami berlima akan mati terbakar," tulis Sisca, adik Leo.
Meski berhasil selamat, adik Leo mengaku trauma dan masih dilanda ketakutan luar biasa.
"Ya Tuhan, kami begitu ketakutan, kami begitu trauma. Benar-benar gemetar kali kalau mengingatnya," tulis adik Leo.
"Kami sangat trauma, ketakutan dan sedih. Karena hanya hitungan jam saja, kami sudah menjadi anak yatim piatu. Dunia kami berubah tottal," tambahnya.
Dengan nada geram, adik Leo murka pada perbuatan dokter Mery Anastasia, yang sudah membakar 3 orang keluarganya.
"Salah apa kami, adik-adiknya sampai mau dibunuh dengan cara sekeji itu.
Kok ada manusia sekejam itu," pungkas Sisca.
(*)